commit to user
f Perubahan, dimana stimulus yang berubah-ubah akan menarik untuk diperhatikan dibandingkan stimulus yang tetap.
g Baru, dimana suatu stimulus baru akan lebih menarik perhatian orang disbanding stimulus lama
h Unik, dimana semakin unik suatu objek atau kejadian maka akan semakin menarik orang lain untuk memperhatikannya.
Selain itu menurut Miftah Thoha 1994: 150 mengemukakan bahwa: ³HEHUDSD IDNWRU GDUL GLUL VHVHRUDQJ \DQJ PHPSHQJDUXKL SURVHV VHOHNVL
persepsi antara lain : proses belajar learning, mo WLYDVLGDQNHSULEDGLDQQ\D´
Berdasarkan hal tersebut maka dapat asumsikan bahwa persepsi memiliki kaitan dengan belajar siswa. Sedangkan menurut Sopiah 2008:22
mengemukakan bahwa : Teori sosial tentang belajar adalah suatu proses belajar yang dilakukan
melalui suatu pengamatan dan pengalaman secara langsung. Proses belajar seseorang pada umumnya dialami melalui pengamatan yang dilakukan
terhadap lingkungan, misalnya guru, orang tua, teman, tasan, tayangan TV,mendengarkan radio dan seterusnya.
Selain itu menurut Syaiful Bahri Djamarah 2008:25 yang mengutip SHQGDSDW 7KRUQGLNH PHQJDWDNDQ EDKZD ³-DGL PHQXUXW 7KRUQGLNH GDVDU GDUL
belajar tidak lain adalah asosiasi antara kesan panca indra dengan impuls XQWXNEHUWLQGDN´
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa persepsi dapat dikaitkan dalam proses belajar siswa mengenai sesuatu yang ditangkap melalui
pancaindra, salah satunya pengamatan terhadap guru dalam proses pembelajaran sebagai sasaran persepsi.
c. Pengertian Kompetensi Guru
Menurut Syaiful Sagala PHQJDWDNDQ EDKZD ´.RPSHWHQVL
pada hakekatnya menggambarkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai- nilai yang harus dikuasai peserta didik dan direfleksikan dalam kebiasaan
EHUSLNLUGDQEHUWLQGDN´6HGDQJNDQPHQXUXW0XO\DVDPHQ\atakan EDKZD
´.RPSHWHQVL PHUXSDNDQ
SHUSDGXDQ GDUL
commit to user
pengetahuan,keterampilan,nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan EHUSLNLUGDQEHUWLQGDN´
Sedangkan menurut Kiymet Selvi dalam tulisan yang berjudul Teachers Competencies Cultura yang termuat dalam International Journal of
Philosophy of Culture and Axiology, vol. VII, no. 12010 mengatakan bahwa ³Competencies are defined as the set of knowledge, skills, and experience
necessary for future, which manifests in activities ´.RPSHWHQVLGLGHILQLVLNDQ
sebagai seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperlukan untuk masa depan, yang mewujud dalam kegiatan.
Sejalan dengan itu Gupta yang dikutip oleh Kiymet Selvi dalam International Journal of Philosophy of Culture and Axiology, vol. VII, no.
12010 PHQ\DWDNDQ EDKZD ³GHILQH FRPSHWHQFLHV DV ³NQRZOHGJH VNLOOV
attitudesvalues, motivations and beliefs people need in order to be successful LQDMRE´ kompetensi didefinisikan sebagai pengetahuan, keterampilan, sikap,
nilai-nilai, motivasi dan keyakinan orang butuhkan untuk menjadi sukses dalam kompetensi kerja.
Selain itu menurut McAshan yang dikutip oleh Mulyasa 2006 : 38 mengemukakan bahwa kompetensi :
´LV D NQRZOHGJH VNLOO DQG DELOLW\ RU capability or capabilities that a person achieves, which become part of his or
her being to the exent he or or she can satisfactorlly perform particular FRJQLWLYH DIIHFWLYH DQG SV\FKRPRWRU EHKDYLRUV´ dalam hal ini kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
melakukan perilaku-perilaku kognitif,afektif dan psikomotorik dengan sebaik- baiknya.
Sejalan dengan itu, Frich Crunkilton dalam Mulyasa 2006 : 38 PHQJDUWLNDQ
´.RPSHWHQVL VHEDJDL
penguasaan terhadap suatu tugas,keterampilan, sikap, dan apresiasi yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan WHUWHQWX´
commit to user
Abdurrahman Kilic dalam International Journal of Instruction January 2010 Vol.3, No.1 dalam
http:www.e-iji.netdosyalariji_2010_1_5.pdf mengemukakan:
Teachers who will guide the youth and will be a factor in shaping the future should possess adequate competencies to perform their duties. When we
speak of teacher competencies, what we mean is the competencies that make DWHDFKHUHIIHFWLYHHPLUHOUGHQ«7HDFKHUVDUHQRWYLHZHG
as knowledge transmitters and skill models anymore; but, as facilitators in the process of learning and in creating a learning-conducive environment
Guru yang akan membimbing pemuda dan akan menjadi faktor dalam membentuk masa depan harus memiliki kompetensi yang memadai untuk
melakukan tugas mereka.. Ketika kita berbicara tentang kompetensi guru, apa yang kita maksud adalah kompetensi yang membuat seorang guru yang
efekt
LIHPLUHO UGHQ «Guru tidak dipandang sebagai pemancar pengetahuan dan keterampilan model lagi, tetapi, sebagai
fasilitator dalam proses belajar dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Sedangkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Gu
UX GDQ RVHQ GLMHODVNDQ EDKZD ´.ompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimilki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas NHSURIHVLRQDODQ´
Menurut Broke dan Stone dalam Mulyasa 2006: 25 mengemukakan bahwa kompetensi guru sebagai
´GHVFULSWLYHRINXDOLWDWLYHQDWXUHRIWHDFKHU behavior appears to be entirely meaningful
´ dalam hal ini yang berarti kompetensi guru merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku guru
yang penuh arti. Sementara Charles dalam Mulyasa 2006: 25 mengemukakan bahwa
´competency as rational performance which satisfactorily meets the objective IRUDGHVLUHGFRQGLWLRQ´dalam hal ini kompetensi merupakan perilaku yang
rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Selain itu menurut Mulyasa 2006 :26 mengartikan bahwa :
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah membentuk
kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi,
commit to user
pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.
Dari uraian diatas dapat diambil pengertian kompetensi guru adalah kemampuan yang harus dimiliki guru yang meliputi perpaduan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak agar dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif,afektif
dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya untuk melaksanakan tugas keprofesionalan.
d. Pengertian Kompetensi Profesional Guru