Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Metode Penelitian 1. Pengertian Metode Penelitian

commit to user

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil lokasi di SMP Negeri 4 Tawangsari, alasan penulis memilih lokasi tersebut adalah : a. Pihak SMP Negeri 4 Tawangsari memberikan respon yang baik sehingga mempermudah penelitian. b. Lokasi tersebut tidak begitu jauh dengan tempat tinggal penulis, sehingga mempermudah penulisan maupun penghematan biaya, waktu dan tenaga dan lebih mempercepat serta memperlancar jalannya penelitian terutama dalam pengumpulan data yang diperlukan.

2. Waktu Penelitian

Untuk melaksanakan penelitian ini membutuhkan waktu sekitar 7 tujuh bulan yaitu mulai April 2010 sampai dengan Oktober 2010, secara rinci dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 1 : Kegiatan Pelaksanaan Penelitian No Kegiatan 2010 Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt 1 Pra Penelitian 2 Pengajuan Judul 3 Penyusunan Proposal 4 Ijin Penelitian 5 Pengumpulan Data 6 Analisis Data 7 Penyusunan Laporan 30 commit to user

B. Metode Penelitian 1. Pengertian Metode Penelitian

Menurut Saifuddin Azwar 2010:1 menyatak DQ EDKZD ³3HQHOLWLDQ research merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu PDVDODK´ 6HGDQJNDQ PHQXUXW 6XJL\RQR PHQ\DWDNDQ ´6ecara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan NHJXQDDQWHUWHQWX´Sedangkan menurut Husnaini Usman dan Purnomo 6HWLDG\ PHQJDUWLNDQ ³0HWRGH DGDODK VXDWX SURVHGXU DWDX FDUD XQWXN mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah- ODQJNDKVLVWHPDWLV´ Selain itu Cholid Narbuko dan Abu Achmadi 2005:1 mengemukakan EDKZD³«PHWRGH\DQJDUWLQ\DFDUD\DQJWHSDWXQWXNPHODNXNDQVHVXDWX´VHMDODQ GHQJDQ KDO LWX +DGDUL 1DZDZL PHQJDWDNDQ ³0HWRGH SDGD GDVDUQ\D EHUDUWLFDUD\DQJGLSHUJXQDNDQXQWXNPHQFDSDLWXMXDQ´ Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mencari, mencatat, merumuskan, dan menganalisis data sampai menyususn laporan yang digunakan peneliti guna mencapai tujuan dan kegunaan tertentu.

2. Jenis - Jenis Metode Penelitian

Menurut Saifu GGLQ ]ZDU PHQJHPXNDNDQ ³LOLKDW GDUL pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu a penelitian NXDQWLWDWLI GDQ E SHQHOLWLDQ NXDOLWDWLI´ HELK ODQMXW 6DLIXGGLQ ]ZDU menjelaskan bahwa : Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data- GDWD QXPHULNDODQJND \DQJ GLRODK GHQJDQ PHWRGD VWDWLVWLND«3HQHOLWLDQ dengan pendekatan kualitaif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, demngan menggunakan logika ilmiah Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kuantitatif sebab dalam penelitian ini penulis menekankan analisis pada data yang berupa angka yang diolah dengan metoda statistika. commit to user Selain itu menurut Sumadi Suryabrata 1997: 15 penelitian dapat dibagi sebagai berikut : 1. Penelitian histories, 2. Penelitian deskriptif, 3. Penelitian perkembangan, 4. Penelitian kasus dan penelitian lapangan, 5. Penelitian korelasional, 6. Penelitian kausal komparatif, 7. Penelitian eksperimental sungguhan, 8. Penelitian eksperimen semu, dan 9. Penelitian tindakan. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Menurut Yatim Riyanto yang dikutip Nurul Zuriah 2006: PHQJDWDNDQ EDKZD ´3HQHOLWLDQ NRUHODVLRQDO DGDODK SHQHOLWLDQ \DQJ DNDQ PHOLKDW KXEXQJDQ DQWDUD YDULDEHO DWDX EHEHUDSD YDULDEHO GHQJDQ YDULDEHO ODLQ´ Sejalan dengan itu, menurut Husnaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar 200 PHQJDWDNDQ EDKZD ´3HQHOLWLDQ NRUHODVLRQDO EHUPDNVXG PHQGHNWHNVL sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi OHELKIDNWRUODLQEHUGDVDUNDQNRHILVLHQQ\D´ Sedangkan karateristik penelitian korelasional menurut Nurul Zuriah 2006 : 56 yakni antara lain: 1. menghubungkan dua variabel atau lebih 2. besarnya hubungan didasarkan pada koefisien korelasi 3. dalam melihat hubungan tidak dilakukan manipulasi sebagaimana dalam penelitian eksperimen 4. datanya bersifat kuantitatif Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional, yang mana dalam penelitian ini data bersifat kuantitatif angka dengan mencari hubungan antara variabel dengan variabel lain. C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

0HQXUXW 6XKDUVLPL ULNXQWR ³3RSXODVL DGDODK keseluruhan VXEMHN SHQHOLWLDQ´ 6HGDQJNDQ PHQXUXW 6DLIXGGLQ ]ZDU PHQJDWDNDQ commit to user EDKZD³DODPSHQHOLWLDQVRVLDOSRSXODVLGLGHILQLVLNDQVHEDJDLNHORPSRNVXE\HN yang hendak dikenai ge QHUDOLVDVLKDVLOSHQHOLWLDQ´ Selain itu menurut Sugiyono 2010:117 mengemukakan bahwa ´3opulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek subyek yang mempunyai kualitas dan kharakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan NHPXGLDQGLWDULNNHVLPSXODQ´6HMDODQLWXPHQXUXW+DGDUL1DZDZL PHQJDWDNDQ EDKZD ³3RSXODVL DGDODK NHVHOXUXKDQ RE\HN SHQHOLWLDQ yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala- gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki NDUDNWHULVWLNWHUWHQWXGLGDODPVXDWXSHQHOLWLDQ´ Berdasarkan pengertian tersebut diatas,yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyekobyek penelitian yang memiliki karateristik tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan kemudian dikenai generalisasi hasil penelitian. Berdasarkan pendapat di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Tawangsari Tahun Ajaran 20102011 yakni berjumlah 146 siswa, yang terdiri atas 5 kelas.

2. Sampel Penelitian

Menurut 6DLIXGGLQ]ZDUPHQJDWDNDQEDKZD³6DPSHODGDODK VHEDJLDQGDULSRSXODVL´6HMDODQGHQJDQLWXPHQXUXW Hadari Nawawi 2007:152- PHQJDWDNDQ³6DPSHOVHFDUDVHGHUKDQDGLDUWLNDQVHEDgai bagian dari populasi \DQJ PHQMDGL VXPEHU GDWD VHEHQDUQ\D GDODP VXDWX SHQHOLWLDQ´6HGDQJNDQ m HQXUXW 6XJL\RQR PHQJDWDNDQ EDKZD ´6DPSHO DGDODK EDJLDQ GDUL MXPODK GDQ NKDUDNWHULVWLN \DQJ GLPLOLNL SRSXODVL WHUVHEXW´ Sedangkan menurut Riduwan 2010 PHQ\DWDNDQ ³6DPSHO DGDODK EDJLDQ GDUL SRSXODVL \DQJ mempunyai ciri ± ciri atau keadaan WHUWHQWX\DQJDNDQGLWHOLWL´6elain itu menurut 6XKDUVLPL ULNXQWR PHQ\DWDNDQ EDKZD ³ 6DPSHO DGDODK VHEDJLDQ DWDXZDNLOSRSXODVL\DQJGLWHOLWL´. Dari pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri ± ciri tertentu yang akan diteliti. commit to user Menurut Gay yang dikutip oleh Consuelo G. Sevilla,dkk 1993: 163 mengatakan bahwa: «EHEHUDSD XNXUDQ PLQLPXm yang dapat diterima berdasarkan tipe penelitian, sebagai berikut: 1. Penelitian deskriptif ± 10 persen dari populasi. Untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20 persen. 2. Penelitian kolerasi ± 30 subyek 3. Penelitian ex post facto atau penelitian kasual komparatif ± 15 subyek per kelompok 4. Penelitian eksperimen ± 15 subyek per kelompok. Beberapa ahli percaya bahwa 30 subyek per kelompok dapat dipertimbangkan sebagai ukuran minimum Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2006 : 134 mengatakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100,lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15 atau 20- 25 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari : a. kemampuan peneliti dilihat dari waktu,tenaga, dan dana b. sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampelnya besar, hasilnya akan lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis mengambil sampel sebesar 33 dari populasi. Hal ini dikarenakan kelebihan pengambilan jumlah sampel itu lebih baik daripada kekurangan sampel. Dan dari hasil perhitungan yang penulis lakukan adalah sebesar 33 X 146 = 48.18 dibulatkan menjadi 48. Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 48 siswa dan hal ini sudah memenuhi kreteria seperti yang diungkapan Gay tersebut diatas.

3. Teknik Pengambilan Sampel

0HQXUXW 6XJL\RQR PHQJDWDNDQ EDKZD ³7eknik sampling DGDODK PHUXSDNDQ WHNQLN SHQJDPELODQ VDPSHO´ 6HGDQJNDQ PHQXUXW 5LGXZDQ PHQJHPXNDNDQ³7eknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel ya QJUHSUHVHQWDWLIGDULSRSXODVL´ commit to user Pada penelitian ini sampling yang digunakan adalah proporsional random sampling. Peneliti menggunakan teknik proporsional sampling karena sampel yang diambil dari sub-sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya jumlah dari sub populasi itu, sehingga untuk besarnya sampel dari tiap- tiap sub populasi bisa berbeda. Sedangkan random sampling karena semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dalam pengambilan sampel tersebut menggunakan perhitungan sebagai berikut: Jumlah siswa setiap kelas x jumlah sampel Jumlah populasi Berdasarkan hal tersebut, maka rincian pengambilan dan besarnya sampel adalah sebagai berikut : Kelas A = 32146 X 48 = 10,52 dibulatkan menjadi 11 Siswa Kelas B = 31146 X 48 =10,19 dibulatkan menjadi 10 Siswa Kelas C = 27146 X 48 = 8,87 dibulatkan menjadi 9 Siswa Kelas D = 28146 X 48 = 9,20 dibulatkan menjadi 9 Siswa Kelas E = 28146 X 48 = 9,20 dibulatkan menjadi 9 Siswa Jumlah total sampel = 11 + 10 + 9 + 9 + 9 = 48 Siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP NEGERI 17 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 5 68

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Banyud

0 0 17

PENDAHULUAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 11

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Banyud

0 1 14

BAB 1 PENDAHULUAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MENERIMA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 11

PENDAHULUAN Persepsi siswa mengenai Kompetensi guru dan Penggunaan media Pembelajaran terhadap prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Baki Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 10

PENGELOLAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO Pengelolaan Kompetensi Profesional Gurudi Smp Negeri 1 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

0 1 19

Persepsi siswa kelas VIII SMP Maria Immaculata Yogyakarta terhadap kompetensi profesional guru BK tahun ajaran 2014/2015.

0 0 138

Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Program Keahlian Akuntansi Tahun Ajaran 2010/2011.

0 0 2

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP KETUNTASAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18