Faktor-faktor yang Mendukung Dalam Pengembangan KTSP di SD Negeri

cxli Silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia yang disusun guru-guru SD Pondok 03 menggunakan format bentuk matrikskolom, dari kelas I sampai VI. Hal ini dimaksudkan untuk keseragaman. SILABUS Nama Sekolah : KelasSemester : Standar Kompetensi : Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Tabel 2: Contoh Format Silabus

3. Faktor-faktor yang Mendukung Dalam Pengembangan KTSP di SD Negeri

Pondok 03 Beberapa hal dapat mendukung kelancaran pengembangan KTSP di SD Negeri Pondok 03 ini. Faktor-faktor pendukung tersebut dapat dikelompokkan dalam tiga hal yaitu kelebihan yang dimiliki sekolah, lingkungan masyarakat sekitar sekolah serta dari Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Nguter selaku coordinator dan supevisor dalam pengembangan KTSP. a. Kelebihan yang dimiliki sekolah Kelebihan yang dimiliki oleh SD Negeri Pondok 03 yang dapat mendukung pelaksanaan pengembangan KTSP dapat ikelompokkan dalam tiga hal yaitu dedikasi guu, kerjasama guru dan kepala sekolah serta sarana cxlii dan prasarana yang dimiliki. Berikut dedikasi yng dimiliki oleh para guru dan kepala sekolah, SD Negeri Pondok 03 berhasil menyusun draf KTSP sampai menjadi KTSP yang telah disyahkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo. Dedikasi guru ini ditunjukkan dengan sikap positif, kemauan dan semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas, sikap menghargai profesi dan sikap penyusunan disiplin dalam tugas. Dimulai dari kegiatan sosialisasi, analisis konteks SWOT, penyusunan draf KTSP, dilakukan review dan revisi, kemudian KTSP disyahkan dan selanjutnya unutk iimplementasikan muali tahun 20072008. Kegiatan-kegiatan tersebut memerlukan waktu yang lama serta sangat menguras tenaga dan pikiran para tim penyusun. Namun dengan dedikasi yang sangat tinggi tersebut, SD Pondok 03 berhasil menyusun KTSP dengan baik, walaupun masih perlu pemahaman dan pendalaman lebih lanjut oleh para guru terhadap seluk beluk KTSP. Dedikasi tersebut juga didasari latar belakang pendidikan para tim penyusun KTSP di sekolah tersebut. Baik SM Kepala Sekolah, S dan ER guru kesemuanya berpendidikan sarjana S1 dan pengalaman mereka di bidang organisasi maupun kegiatan ilmiah mendukung kinerja dan pemahaman mereka dalam penyusunan KTSP ini. Selain dedikasi yang tinggi, pengembangan KTSP di sekolah tersebut juga didukung adanya kerjasama yang baik antara kepala sekolah, guru-guru. Peran kepala sekolah adalah sebagai penanggung jawab keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah, dimulai dari perencanaan, cxliii pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Kegiatan pengembangan KTSP merupakan bagian dari perencanaan sekolah dan implementasi KTSP nantinya termasuk dalam kegiatan pelaksanaan. Peran kepala sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan adalah menyusun perencanaan pendidikan di sekolah, mengarahkan penyelenggaraan pendidikan di sekolah, mengkoordinasi tugas-tugas yang diberikan pada guru-guru, serta memantau dan mengevaluasi segala kegiatan pendidikan yang dilaksanakan. Dalam peran tersebut, SM sebagai kepala sekolah telah melaksanakannya dengan baik. SM telah melakukan kerjasama yang baik dengan para guru, ini dibuktikan dengan adanya pembagian tugas terhadap guru-guru dalam pengembangan KTSP. Tugas-tugas yang diberikan pada guru tersebut dikoordinasikan dengan baik, sehingga KTSP dapat disusun dengan baik pula. Kelebihan lain yang dipunyai oleh SD Negeri Pondok 03 ini adalah potensi guru dan kepala sekolah. Baik SM kepala sekolah maupun S dan ER guru, kesemuanya guru-guru senior yang memiliki kompetensi yang baik pula. Latar pendidikan sarjana pendidikan, pengalaman mengajar di atas 15 tahun, prestasi akademik yang pernah dicapai sebagai guru berprestasi SM dan ER, pengalaman kegiatan ilmiah dan kegiatan oganisasi yang dimiliki kepala sekolah dan guru-guru di SD Pondok 03 ini sangat mendukung bagi pemahaman dan persepsi mereka terhadap KTSP sehingga dengan lancar dapat menyusun KTSP sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. cxliv Sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri Pondok 03 telah memenuhi SPM Sekolah Dasar bagi sekolah dasar yang memiliki enam rombongan belajar. Keberadaan ruang perpustakaan yang sederhana, mushola, ruang UKS dan sarana sanitasiai yang cukup mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Juga tersedia alat-alat peraga sederhana, alat-alat olahraga yang terbatas dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Keadaan sarana dan prasarana yang minimal ini perlu adanya pemikiran dan perhatian kepala sekolah, guru maupun komite sekolah untuk membenahi dan meningkatkannya. Menurut keterangan kepala sekolah, upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana ini sudah direncanakan kepala sekolah bersama komite sekolah untuk progam tahun kedepan, yaitu tahun pelajaran berikutnya secara berkesinambungan. Semua itu dengan maksud agar implementasi KTSP dapat dilaksanakan secara efektif dan sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah. b. Dukungan dari masyarakat sekitar dan komite sekolah Semua penyelenggaraan pendidikan di sekolah dapat berjalan lancar tentunya harus mendapat dukungan dari masyarakat, orang tua maupun komite sekolah, demikian juga di SD Negeri Pondok 03 ini. Dukungan dan kerjasama antara sekolah, masyarakat sekitar ditunjukkan dengan keikutsertaan masyarakat dalam menjaga keamanan sekolah. Sikap yang ditunjukkan masyarakat ini sangat positif, masyarakat merasa ikut memiliki cxlv keberadaan sekolah. Sekolah pun juga mengimbangi dengan berbagai kegiatan sosial di lingkungan masyarakat sekitar, seperti takziah bila ada anggota masyarakat yang meninggal, ikut berperan dalam kegiatan bakti masyarakat, mengusahakan beasiswa bagi anak yang tidak mampu, ikut hadir dalam hajatan anggota masyarakat sekitar sekolah. Semua ini menunjukkan saling kerjasama antara sekolah dan masyarakat. Adanya dukungan dan kerjasama dari masyarakat sekitar ini akan berdampak pada ketahanan sekolah yang kuat. Ketahanan sekolah yang kuat akan mendukung penyelenggaraan pendidikan di sekolah, seperti halnya dalam pengembangan KTSP dan implementasinya. Bentuk kerjasama orang tuawali murid ditunjukkan dengan keikutsertaan orang tua dalam memantau belajar siswa di rumah. Orang tua juga memberi dukungan terhadap kegiatan-kegiatan siswa baik dalam kegiatan intra kurikuler maupun ekstra kurikuler dan pengembangan diri seperti pramuka, UKS dan olahraga. Dukungan ini memperlancar kegiatan yang diprogamkan oleh sekolah. Dukungan komite sekolah pada SD Negeri Pondok 03 ini masih terbatas pada dukungan pendanaan untuk peningkatan sarana fisik sekolah. Pertimbangan dan saran dalam hal penyelenggaraan pendidikan yang bersifat edukatif tidak banyak diberikan oleh komite sekolah. Namun demikian komite sekolah mamberi persetujuan untuk menerima beberapa guru wiyata bakti dalam upaya menambah tenaga guru yang kurang. Minimalnya saran dan pertimbangan komite sekolah terhadap sekolah mengenai cxlvi penyelenggaraan pendidikan ini dikarenakan anggota maupun pengurus komite sebagian besar berprofesi bukan dalam bidang pendidikan, yaitu petani sehingga mereka tidak banyak memahami hal-hal yang berkaitan tentang kegitan pembelajaran siswa. Keadaan ini seharusnya diantisipasi oleh sekolah. Paling tidak dalam pembentukan pengurus komite diambil dari warga masyarakat yang lebih tahu tentang pendidikan, misalnya pegawai negeri, guru atau mahasiswa dan juga para alumnus SD yang telah berhasil dalam profesinya. Dengan demikian mereka akan dapat memberikan saran pertimbangan pada sekolah tentang kemajuan sekolah dalam hal pembelajaran, tidak terbatas pada peningkatan sarana saja. c. Dukungan dari Dinas Pendidikan Dari diskripsi hasil penelitian yang telah dikemukakan di depan, bahwa Dinas Pendidikan Kebupaten Sukoharjo maupun Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Nguter telah melakukan koordinasi dalam pengembangan KTSP. DAlam pedoman penyusunan KTSP dijelaskan bahwa dinas pendidikan berperan sebagai koodinator dan supevisor dalam pengembangan KTSP di SD. Koordinasi yang telah dilakukan oleh Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan maupun Dinas Pendidikan Kabupaten adalah dengan bentuk kegiatan: 1 sosialisai KTSP kepada para guru, kepala sekolah, dan komite sekolah, 2 memberi pembinaan dalam menyusun draf KTSP, 3 menyiapkan sumber-sumber referensi dan buku-buku pedoman pengembangan KTSP, 4 cxlvii menggiatkan kegiatan KKKS dan KKG dalam pemecahan masalah dan kesulitan yang dijumpai sekolah alam pengembangan KTSP, di antaranya pembuatan silabus dan RPP. Dukungan lain yang diberikan oleh dinas pendidikan adalah mengakomodasikan kelancaran turunnya dana BOS, BOS buku maupun dana APBD II untuk sekolah. Dana BOS untuk operasional penyelenggaraan pendidikan, dana BOS buku diperuntukkan untuk melengkapi buku-buku pelajaran bagi siswa dan dana APBD II diperuntukkan untuk peningkatan sarana perbaikannya. Dengan dana yang memadai dan sarana prasarana yang cukup diharapkan KTSP yang dikembangkan oleh setiap sekolah dapat diimplementasikan dengan baik dan dapat mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang dirumuskan.

4. Kendala-kendala yang Dihadapi Sekolah dalam Pengembangan KTSP

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2008 / 2009

0 2 11

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI PONDOK 1 KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

2 32 176

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

PENUTUP Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 5

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar-Risalah Surakarta.

0 0 15

MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 1 13

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( Studi Kasus MI Negeri Pengembangan Dan Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Agama Islam ( Studi Kasus Mi Negeri Dan Mi Swasta Kecamatan

0 0 12

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA :Studi Kasus pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kolaka Kabupaten Kolaka.

0 0 53

Mal-Praktek Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Perspektif Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri 01 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi

0 0 12

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA KOTA SEMARANG1

0 0 14