Guru Persepsi Guru, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah tentang KTSP

cvi dan Belanja Sekolah APBS. Semua program tersebut sedang dijalankan, oleh karena itu belum dapat dilihat efektifitasnya. Dalam kegiatan pembelajaran dari tahun ke tahun selama ini, SD Negeri Pondok 03 menggunakan dokumen kurikulum yang ditetapkan secara nasional, yaitu Kurikulum 1984, Kurikulum 1994 dan Kurikulum 2004 KBK. Dengan diberlakukannya KTSP oleh pemerintah sebagai kurikulum di tingkat satuan Pendidikan, SD Negeri Pondok 03 telah melaksanakan pengembangan KTSP pada tahun 20062007 dan telah diimplementasikan mulai tahun 20072008 ini. Selanjutnya tentang pengembangan KTSP di SD Negeri Pondok 03 ini dijelaskan pada bagian hasil penelitian dan pembahasan.

B. Diskripsi Hasil Penelitian

1. Persepsi Guru, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah tentang KTSP

a. Guru

Guru yang diberi tugas untuk mengembangkan KTSP adalah S dan ER. Kedua guru tersebut, S dan ER merupakan guru senior di SD Negeri Pondok 03 ini. Tingkat pendidikan keduanya adalah Sarjana S1 dengan masa kerja di atas 15 tahun. Kedua guru tersebut aktif dalam kegiatan oganisasi bidang pendidikan yaitu KKG Kelompok Kerja Guru dan PGRI. Untuk S berperan aktif sebagai pengurus PGRI sedangkan ER sebagai anggota. Untuk kegiatan ilmiah dan menulis karya ilmiah, kedua guru tersebut telah memiliki pengalaman. Keduanya beberapa kali telah mengikuti cvii penataran, pelatihan ataupun diklat serta seminar pendidikan yang diselenggarakan baik ditingkat kabupaten maupun provinsi untuk meningkatkan profesionalitasnya. Kedua tersebut juga pernah menulis karya ilmiah untuk peningkatan mutu pendidikan. ER sebagai guru berprestasi peringkat satu kabupaten Sukoharjo tahun 2007 menulis karya ilmiah berbentuk tindakan kelas, dan menulis buku diktat untuk kalangan sendiri, sedangkan S pernah menulis buku diktat mata pelajaran Bahasa Indonesia SD yang telah dipublikasikan dengan penerbit Bumi Aksara Jakarta. Mengenai persepsi kedua guru tersebut terhadap KTSP, bahwa S dan ER pada dasarnya telah mengetahui hakikat KTSP, yaitu kurikulum operasional yang disusun dan yang dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, yang penyusunannya berdasarkan SI, SKL, dan panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BNSP. Dari data angket maupun wawancara, kedua guru tersebut setuju dengan diberlakukannya KTSP. Mereka berpendapat KTSP dikembangkan untuk mengoptimalkan potensi sekolah yang ada. ER berpendapat bahwa KTSP dikembangkan sebagai penyempurnaan KBK, karena baik KBK maupun KTSP menekankan pada kompetensi siswa, sedangkan S lebih menekankan bahwa baik KBK maupun KTSP menggunakan pendekatan multimetode dan multimedia dalam pembelajarannya. Baik S maupun ER memberikan alasan bahwa diadakannnya pembaharuan kurikulum karena disesuaikan adanya cviii perkembangan IPTEK dan seni serta disesuaikan kebutuhan pembangunan dan tuntutan masyarakat. Mengenai pedoman apa saja yang digunakan dalam penyususunan KTSP baik S maupun ER memberi penjelasan dengan benar sesuai dengan pedoman pengembangan KTSP, yaitu UU RI Nomor 20 tahun 2003, PP Nomor 19 tahun 2005 serta Permendiknas RI Nomor 22 tentang SI, Nomor 23 tentang SKL dan Nomor 24 tentang pelaksanaan SI dan SKL. Namun setelah ditanyakan tentang hakikat SI dan SKL serta peraturan yang melandasinya, baik S maupun ER kurang memahaminya, karena keduanya belum mempelajari lebih mendalam tentang SI dan SKL. Tentang siapa saja yang berwenang dan bertugas mengembangkan KTSP, S menjawab bahwa petugas yang berwenang menyusun KTSP adalah guru, kepala sekolah, dan komite sekolah. Demikian juga ER, walaupun tidak mengikuti sosialisasi KTSP dia dapat menjelaskan dengan rinci bahwa yang bertugas mengembangkan KTSP adalah satuan pendidikan atau sekolah masing-masing yang terdiri dari guru, kepala sekolah, komite sekolah dan narasumber yaitu pengawas dan di bawah Dinas Pendidikan.

b. Kepala Sekolah

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2008 / 2009

0 2 11

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI PONDOK 1 KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

2 32 176

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

PENUTUP Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 5

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar-Risalah Surakarta.

0 0 15

MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 1 13

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( Studi Kasus MI Negeri Pengembangan Dan Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Agama Islam ( Studi Kasus Mi Negeri Dan Mi Swasta Kecamatan

0 0 12

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA :Studi Kasus pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kolaka Kabupaten Kolaka.

0 0 53

Mal-Praktek Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Perspektif Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri 01 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi

0 0 12

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA KOTA SEMARANG1

0 0 14