cxxix kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Demikian pula persepsi guru dan kepala
dalam menerjemahkan KTSP adalah modal untuk menyusun dan mengembangkan KTSP dengan baik.
Berdasarkan temuan hasil penelitian yang telah dikemukakan diatas, pelaksanaan pengembangan KTSP di SD Negeri Pondok 03 dijelaskan sebagai
berikut:
1. Persepsi Guru, Kepala Sekolah, dan Komite Sekolah SD Negeri Pondok 03
terhadap KTSP
Guru-guru di SD Pondok 03 S dan ER maupun kepala sekolah SM telah memiliki persepsi yang baik terhadap KTSP yang dikembangkan. Mereka
setuju dengan diberlakukannya KTSP untuk mnyempurnakan pelaksanaan KBK sebagai usaha peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Mereka berpendapat
bahwa KTSP dikembangkan sebgai kurikulum baru dimaksukan untuk mengoptimalkan potensi sekolah yang ada; sesuai dengan sistem MBS.
Orientasi dari KTSP adalah tercapainya kompetensi-kompetensi yang telah dirumuskan dalam SI yang berwujud Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar SK dan KD. ER berpendapat bahwa KTSP yang dikembangkan dengan menekankan pada pencapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal merupakan salah satu upaya pemerintah dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, yaitu upaya menghasilkan lulusan yang mempunyai
kompetensi sesuai dengan perkembangan IPTEK dan seni serta sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan tuntutan masyarakat.
cxxx Pendapat S lebih menekankan pada proses pembelajarannya. Bahwa
KBK dan KTSP mempunyai kesamaan yaitu dalam proses pmbelajarannya menggunakan pendekatan multimetode dan multimedia. Sumber belajar tidak
tergantung pada buku pelajaran, tetapi digunakan berbagai macam sumber belajar sepeti perpustakaan, lingkungan, dan mediamasa. Pembelajaran dalam KTSP,
guru sebagai fasilitator dan motivator, maka guru dituntut dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang, mengembangkan beragam
kemampuan yang bermuatan nilai dan menyediakan pengalaman belajar yang beragam.
Pendapat SM Kepala Sekolah mengenai perbedaan KTSP dan KBK adalah bahwa dalam KTSP sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana
pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan sekolah, visi-misi sekolah, kalender pendidikan hingga
pengembangan silabus, dan RPP Baik S, ER Guru maupun SM Kepala Sekolah dapat menjelaskan
bahwa pedoman-pedoman yang digunakan dalam menyusun KTSP adalah UU RI Nomor 20 Tahun 2003, PP Nomor 19 Tahun 2005, Permendiknas RI Nomor 22
tentang SI, Permendiknas Nomor 23 tentang SKL dan Pemendiknas RI Nomor 24 tentang pelaksanaan SI dan SKL, serta panduan penyusunann KTSP yang disusun
oleh BNSP. Mengenai persepsi komite sekolah SD Pondok 03 Sh tentang KTSP
dikatakan bahwa ia pun setuju diberlakukannya KTSP sebagai kurikulum baru untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sh juga berpendapat dengan KTSP
cxxxi sekolah diberi kesempatan untuk mengembangkan materi pembelajarannya
disesuaikan kondisi dan kemampuan sekolah. Pembaharuan kurikulum KTSP ini dilakukan menyesuaikan pekembangan zaman.
Karena Sh sudah memasuki masa pensiun dari guru sejak tiga tahun lalu, ia tidak mengetahui lebih mendalam tentang KTSP. Hanya informasi yang
didengarnya ketika mengikuti sosialisasi KTSP sebagai wakil dari SD Negeri Pondok 03, ia memahami sedikit tentang KTSP yaitu kuikulum baru yang harus
disusun sendiri oleh sekolah satuan pendidikan. Tentang pedoman-pedoman dalam pengembangn KTSP Sh tidak
mendalami lebih lanjut, dikatakan karena yang harus mendalami pedoman tersebut adalah guru dan kepala sekolah yang sekaligus akan melaksanakannya
dalam pembelajarannya. Dalam kaitan ini, komite sekolah bertugas memberi pertimbangan kepada sekolah berdasarkan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Berdasarkan pendapat dan pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa guru dan kepala sekolah SD Negeri Pondok 03 telah mempunyai pesepsi yang
baik tentang KTSP, namun pemahaman yang lebih mendalam perlu ditingkatkan lagi seiring dengan implementasi KTSP yang dimulai tahun pelajaran 20072008.
Lain halnya dengan komite sekolah, Sh belum mendalam memahami kTSP. Kesibukannya sebagai petani setelah pensiun, ia tidak lagi mengikuti
perkembangan pendidikan,
sehingga tidak
begitu memahami
KTSP. Keterlibatannya dalam pengembangan KTSP sebatas diminta oleh sekolah untuk
mengikuti sosialisasi KTSP dan memberikan saran serta pertimbangan atas kondisi dan kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.
cxxxii
2. Pelaksanaan Pengembangan KTSP di SD Negeri Pondok 03 mata pelajaran