Peranan Kurikulum Peranan dan Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan

lii Dengan adanya KTSP, setiap sekolah mempunyai kurikulum yang berbeda-beda. BSNP hanya memberikan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk tiap-tiap mata pelajaran, sebagaimana tertuang dalam SI yang sudah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 22 Tahun 2006. http:www.kompas.comkompas_cetak60IIhumaniora293084.htm Hal tersebut sejalan dengan pendapat Said Hamid Hasan seorang ahli kurikulum dari Universitas Pendidikan Indonesia yang melihat bahwa KTSP yang benar-benar dikembangkan oleh sekolah akan sangat kaya, sebab sekolah akan menyesuaikannya dengan kebutuhan masing-masing. BSNP hanya memberikan standar kompetensi dan kompetensi dasar dua kolom, selebihnya yaitu indikator, hasil belajar dan materi pokok dijabarkan sendiri oleh sekolah. KTSP dikembangkan oleh pihak sekolah guru, kepala sekolah dan komite sekolah sehingga mengarah kepada akar budaya setempat. Dengan begitu diharapkan anak tidak tercabut dari akarnya. Ini sesuai dengan prinsip mendidik anak dari dekat. Kompas: 12092006. Selanjutnya Said Hamid Hasan berpendapat bahwa dengan adanya KTSP penentuan kelulusan siswa harus dikembalikan kepada gurusekolah. Jadi pelaksanan Ujian Nasional UN model seperti sekarang untuk penentuan kelulusan bukan hal yang tepat Kompas: 12092006.

2. Peranan dan Fungsi Kurikulum dalam Pendidikan

a. Peranan Kurikulum

liii Kurikulum dan pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merupakan komponen utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis mempunyai peranan yang sangat penting bagi pedidikan. Oemar Hamalik 1990: 8 berpendapat bahwa ada tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Ketiga peranan tersebut adalah: 1 peranan konservatif, 2 peranan kritis atau evaluatif dan 3 peranan kreatif. Ketiga peranan ini sama pentingnya dan di antara ketiganya perlu dilaksanakan secara berkeseimbangan. Selanjutnya Oemar Hamalik 1990: 8-9 menjelaskan lebih lanjut mengenai ketiga peranan kurikulum tersebut, yaitu sebagai berikut : 1 Peranan Konservatif Dalam peranan ini, kurikulum bertangungjawab mentransmisikan dan mentransferkan warisan sosial kepada generasi muda. Sekolah sebagai suatu lembaga sosial berkewajiban membina tingkah laku para siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada di dalam masyarakat. Dalam kerangka ini peranan kurikulum amat penting dalam membantu proses sosial tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Romine yang dikutip oleh Oemar Hamalik 1990: 9, bahwa: “In a sense the conservative role provides what may be called “social cement”. It contributes to like mindedness and provides for behavior wich is consistent with values already accepted. It deals with is sometimes known as the core of “relative universals” liv Dengan adanya peranan konservatif ini, maka sesungguhnya kurikulum itu berorientesi pada masa lampau. Namun peranan ini sangat mendasar sifatnya. 2 Peranan Kritis atau Evaluatif Kebudayaan senantiasa berubah dan bertambah. Sekolah bukan hanya mewariskan kebudayaan yang ada, melainkan juga menilai, memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan. Dalam hal ini kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial. Nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan masa sekarang atau masa mendatang dihilangkan dan dilakukan perbaikan. 3 Peranan Kreatif Dalam peranan ini, kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan dan kontruksi, dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masa sekarang dan masa mendatang dalam masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir kemampuan serta keterampilan yang baru, yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Dari uraian di atas disimpulkan bahwa kurikulum mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyelenggaraan pendidikan, yaitu dalam mentransferkan warisan sosial dan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, mengadakan kontrol dan evaluasi terhadap unsur sosial budaya yang diwariskan pada siswa serta mengadakan inovasi yang kreatif untuk lv menciptakan nilai sosial yang baru sesuai tuntutan zaman dan kebutuhan masyarakat.

b. Fungsi Kurikulum

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2008 / 2009

0 2 11

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI PONDOK 1 KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO

2 32 176

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 8

PENUTUP Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pondok 03 Nguter Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 5

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar-Risalah Surakarta.

0 0 15

MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MANAJEMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 1 13

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( Studi Kasus MI Negeri Pengembangan Dan Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Agama Islam ( Studi Kasus Mi Negeri Dan Mi Swasta Kecamatan

0 0 12

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA :Studi Kasus pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Kolaka Kabupaten Kolaka.

0 0 53

Mal-Praktek Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Perspektif Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP): Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri 01 Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi

0 0 12

EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA KOTA SEMARANG1

0 0 14