xcii
Tabel 1: Jadwal Kegiatan Penelitian
Tahun 2007 No
Jenis Kegiatan
Mei Juni Juli
Agst Sept Okt Nov Des Jan
Feb 1.
Penyusunan proposal penelitian
x x
2. Presentasiseminar
proposal x
3. Penyusunan dan
pengkajian teori x
4. Penyusunan instrumen
penelitian x
5. Pengumpulan data
penelitian x
x x
x 6.
Pengolahan data x
x x
7. Penyusunan laporan
penelitian x
x x
x 8.
Ujian tesis x
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bog dan Taylor
dalam Lexy J. Moloeng 2006: 4 yang dimaksud penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan karya ilmiah dengan menggunakan atau
meneliti data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati terhadap status kelompok manusia , suatu objek, atau
suatu kelompok kebudayaan. Menurut H.B. Sutopo 2006: 40, penelitian deskipsi nenekankan penyajian
data dengan deskripsi kalimat yang rinci, lengkap, dan mendalam yang menggambarkan situasi yang sebenarnya dari objek yang diteliti. Penelitian ini tanpa
xciii didahului suatu hipotesis. Jenis penelitian ini lebih memungkinkan untuk
mendapatkan informasi kualitatif yang lebih teliti. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkanmelukiskan keadaan subjekobjek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-
fakta yang tampak sebagaimana adanya Nawawi Hadari , 1998: 63. Penelitian ini termasuk dalam penelitian terapan. Sutopo 2006: 113 menjelaskan bahwa
penelitian terapan ini sudah mengarah pada tujuan yang biasanya berupa fokus permasalahan.
Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus terpancang, karena permasalahan dan fokus penelitian sudah ditentukan sebelum pelaksanaan
penelitian, maka jenis strategi penelitian secara lebih khusus disebut studi kasus terpancang embedded case study Sutopo, 2006: 111. Lebih lanjut Sutopo
menjelaskan bahwa studi kasus terpancang merupakan studi yang tidak bersifat holistik penuh, tetapi sudah memusat terpancang pada beberapa variabel yang
sudah ditentukan sebelum peneliti terjun ke lapangan. Namun demikian, sifat holistik ini masih tampak pada berbagai faktor yang dipandang saling tekait,terinteraksi; dan
faktor- faktor selain variabel utama tidak menjadi fokus atau tidak banyak dibahas. Berdasar pengertian tersebut, maka strategi penelitian yang digunakan adalah
tunggal terpancang, karena penelitian ini merupakan studi kasus yang hanya mengarah pada satu kasus yaitu tentang pengembangan KTSP Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia di SD Negeri Pondok 03, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
xciv Sesuai dengan tujuan studi kasus, penelitian ini berusaha memberikan
gambaran secara mendetail mengenai persepsi guru terhadap KTSP, pelaksanaan pengembangan KTSP mata pelajaran Bahasa Indonesia, faktor-faktor pendukung
dalam pengembangan KTSP, serta kendala dan bagaimana upaya untuk mengatasinya.
C. Data dan Sumber Data