Uji organoleptik rasa KARAKTERISTIK DAN MUTU MARKISA BERLAPIS LILIN

50

3. Uji organoleptik rasa

Selama penyimpanan rasa buah markisa mengalami peningkatan. Penerimaan panelis terhadap rasa buah markisa yang disimpan pada suhu ruang jauh lebih rendah daripada markisa yang disimpan pada suhu dingin 15 C. Penerimaan panelis akan rasa buah markisa yang disimpan pada suhu ruang cenderung seragam kecuali pada markisa dengan konsentrasi perlakuan pelapisan kitosan 1.5 yang pada hari ke-0, k-2, dan ke-8 yang mendapat penerimaan panelis yang begitu tinggi. Rasa buah markisa yang disimpan pada suhu ruang, semakin lama semakin kurang diminati oleh panelis karena semakin lama waktu penyimpanan buah markisa ternyata rasa dari buah markisa semakin kurang manis. Dari hasil data yang diolah dengan statistik menyatakan bahwa perbedaan perlakuan yang diberikan pada buah markisa yang disimpan pada suhu ruang memberikan pengaruh pada rasa dari buah markisa tersebut. Sesuai hasil data yang diolah dengan statistik perlakuan yang diberikan pada buah markisa yang disimpan pada suhu ruang berpengaruh terhadap rasa buah markisa pada hari ke-0, hari ke- 2, hari ke-10 dan hari ke-18. Perbedaan konsentrasi lapisan kitosan yang diberikan pada markisa yang disimpan pada suhu ruang mempengaruhi rasa dari buah itu sendiri. Ketebalan dari lapisan kitosan yang sangat mempengaruhi proses pematangan dan rasa dari buah markisa tersebut. Gambar 22. Grafik uji organoleptik rasa buah markisa terlapis kitosan pada suhu ruang dan berbagai konsentrasi kitosan Penerimaan panelis akan rasa buah markisa pada suhu dingin 15 C cenderung cukup tinggi, hal ini dikarenakan kondisi ruang penyimpanan yang dingin sehingga rasa markisa tidak mengalami 51 perubahan yang drastis. Penerimaan panelis akan rasa buah markisa yang disimpan pada suhu dingin 15 C untuk setiap perlakuan pada buah markisa hampir semuanya relatif sama, tidak ada penilaian dari panelis yang begitu menonjol. Namun demikian, beberapa dari panelis menyatakan bahwa buah markisa yang disimpan pada suhu dingin 15 C memiliki rasa yang jauh lebih baik daripada markisa yang disimpan pada suhu kamar. Dari hasil data yang diolah dengan statistik, ternyata perbedaaan perlakuan pada buah markisa yang disimpan pada suhu dingin 15 C memberikan pengaruh yang signifikan terhadap rasa dari markisa tersebut. Pengaruh yang signifikan tersebut terjadi pada hari ke-0, ke-2, ke-4, ke-6, ke-8, dan ke-14. Dari hasil statistik ini dapat disimpulkan bahwa rasa dari buah markisa yang disimpan pada suhu dingin 15 C dipengaruhi oleh konsentrasi lapisan lilin yang diberikan pada buah markisa tersebut. Gambar 23. Grafik uji organoleptik rasa buah markisa terlapis kitosan pada suhu dingin 15 dan berbagai konsentrasi kitosan

4. Uji organoleptik keseluruhan