25
2. Perlakuan dan Rancangan Percobaan
Hasil pengolahan data pada penelitian pendahuluan digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan selang taraf konsentrasi kitosan tambah dengan buah markisa tanpa pelapisan kitosan sebagai
kontrol setelah hasil pada perlakuan bab IV . Pada penelitian ini dilakukan pada perlakuan suhu penyimpanan yaitu suhu 15
C dan suhu ruang 26-28 C. Pengamatan dilakukan terhadap lama
penyimpanan, laju respirasi, susut bobot tiga kali ulangan, kekerasan tiga kali ulangan, total padatan terlarut tiga kali ulangan, uji warna tiga kali ulangan, dan uji organoleptik tiga kali ulangan. Alur
penelitian pendahuluan seperti terlihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Diagram alir perlakuan dan rancangan percobaan Markisa dengan tiga taraf
konsentrasi kitosan hasil perlakuan penelitian pendahuluan
Kontrol
Penyimpanan suhu 15 C
Penyimpanan suhu ruang
Pengamatan : -Susut Bobot
-Kekerasan kulit buah -Total Padatan Terlarut
-Uji Warna -Uji Organoleptik
26
PENGAMATAN 1.
Laju susut bobot
Pengukuran susut bobot dilakukan dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran susut bobot dilakukan sebelum buah markisa disimpan W dan setiap kali akhir pengamatan. Pengukuran susut
bobot buah markisa kuning dilakukan berdasarkan persentase penurunan berat markisa kuning sejak awal penyimpanan sampai akhir penyimpanan. Persamaan yang digunakan untuk menghitung susut bobot
adalah sebagai berikut: ……………………2
dimana : W = bobot bahan awal penyimpanan gram Wa = bobot bahan akhir penyimpanan gram
2. Kekerasan kulit buah
Uji kekerasan buah markisa kuning diukur berdasarkan tingkat ketahanan buah terhadap jarum penusuk dari rheometer dengan model CR-500X COMPAC-100. Alat diset pada kedalaman 15mm
dengan beban maksimum 2 kg dan diameter jarum penusuk 5 mm. Kecepatan beban turun yang digunakan adalah 60 mmmenit. Uji kekerasan dilakukan pada tiga titik yang berbeda dengan tiga kali pengulangan
tiap dua hari sekali hingga buah dalam keadaan tidak optimal lalu diambil rataannya. Selama pengujian dilakukan buah dipegang dengan tangan agar tidak terjadi pergeseran pada buah.
3. Perubahan warna