Profitabilitas Investment Opportunity Set IOS

13 Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri, pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan sedangkan para agen atau manajer perusahaan diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan keuntungan lain yang diperoleh dari hubungan tersebut. Perbedaan kepentingan ekonomis ini bisa saja disebabkan ataupun menyebabkan timbulnya informasi asimetri kesenjangan informasi antara pemegang saham dan organisasi Paulus, 2012. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori agensi merupakan suatu kontrak satu atau lebih orang principal memerintah orang lain agen untuk melakukan suatu jasa atas nama principal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal.

2. Profitabilitas

Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan biasa diindikasikan oleh earnings laba. Rasio profitabilitas mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional Sukmawati, 2014. Beberapa perhitungan rasio profitabilitas antara lain : 14 1 Margin laba atas Penjualan Margin laba atas penjualan profit margin on sales, yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan yang dinyatakan berikut ini : Margin laba atas penjualan = � � � 2 Pengembalian atas Total Aset Rasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas total aset return on total assets-ROA setelah bunga dan pajak : ROA = � ℎ � 3 Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba basic earning power-BEP dihitung dengan membagi jumlah laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan total aset. BEP = � � � 4 Pengembalian Ekuitas Biasa Rasio akuntansi “bottom line” adalah pengembalian atas ekuitas biasa return on common equity-ROE yang dihitung sebagai berikut: ROE = � ℎ � 15

3. Investment Opportunity Set IOS

Investment Opportunity Set IOS menurut Simamora et al., 2014 adalah nilai kesempatan investasi yang merupakan nilai sekarang dari pilihan-pilihan perusahaan untuk membuat investasi dimasa mendatang. Pilihan investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai kesempatan yang hilang. Secara umum Norpratiwi 2007 mengatakan bahwa IOS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang investasi bagi suatu perusahaan, namun sangat bergantung pada pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa yang akan datang. Puteri 2012 menambahkan bahwa pilihan investasi masa depan tidak semata mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek oleh kegiatan riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Menurut Siahaan 2013 menyebutkan bahwa investment opportunity set dapat diukur melalui rasio nilai buku ekuitas market to book value of equity. Maksud pemilihan proksi ini karena dapat mencerminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan di 16 masa yang akan datang akan melebihi return dari ekuitas yang diinginkan. Apabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkat pula nilai suatu perusahaan. Norpratiwi 2007 dan Paulus 2012 juga menyatakan bahwa Investment Opportunity Set IOS bersifat tidak dapat diobservasi unobservable, sehingga perlu dipilih suatu proksi yang dapat dihubungkan dengan variabel lain dalam perusahaan. Dalam penelitian Puteri 2012 menjelaskan 3 jenis proksi dalam menentukan IOS, yaitu: a. Proksi IOS berbasis pada harga, merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan dalam harga pasar. Rasio-rasio tersebut antara lain: 1 Market to book value equity 2 Tobin’s Q 3 Ratio of property, plant, and equipment to firm value 4 Ratio of depreciation to firm value 5 Market to book value of assets 6 Earning to price ratio b. Proksi IOS berbasis pada investasi, merupakan proksi yang percaya pada gagasan bahwa suatu level kegiatan investasi yang tinggi 17 berkaitan secara positif dengan nilai IOS suatu perusahaan. Rasio- rasio yang sering digunakan antara lain: 1 Rasio investment to net sales as 2 Rasio capital expenditure to book value asset 3 Rasio capital expenditure to market value of assets c. Proksi IOS berbasis pada varian variance measurement merupakan proksi yang mengungkapkan bahwa suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan aset. Ukuran yang digunakan antara lain: 1 Varian return 2 Beta asset

4. Mekanisme Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

3 96 114

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Voluntary Disclosure, Leverage dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014)

0 16 193

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan GoodCorporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan

5 40 108