Teori Agensi Agency Theory

12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Agensi Agency Theory

Jensen Meckling 1976 mendefinisikan hubungan keagenan sebagai kontrak dimana satu orang atau lebih yang bertindak sebagai prinsipal yaitu pemegang saham menunjuk orang lain sebagai agen yaitu manajer untuk melakukan jasa bagi kepentingan prinsipal, termasuk mendelegasikan kekuasaan dalam pengambilan keputusan kepada agen. Hubungan keagenan tersebut akan menimbulkan konflik apabila manajer berusaha untuk memaksimalkan utilitas pribadinya dengan mengorbankan kesejahteraan pemilik. Menurut Jones 1991 yang dimaksud dengan teori agensi adalah hubungan antara prinsipal dengan agen, yang dimaksud prinsipal adalah pihak yang memberikan tugas yang wajib diselesaikan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan kondisi kebutuhan dari prinsipal, dan yang dimaksud agen disini adalah pihak yang menerima tugas atau pekerjaan untuk diselesaikan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan yang diperintahkan oleh prinsipal, hubungan ini dapat lebih dari satu prinsipal untuk memberikan tugas kepada agen yang akan mengerjakan tugas yang diberikan. 13 Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sendiri, pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau investasi mereka di dalam perusahaan sedangkan para agen atau manajer perusahaan diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan keuntungan lain yang diperoleh dari hubungan tersebut. Perbedaan kepentingan ekonomis ini bisa saja disebabkan ataupun menyebabkan timbulnya informasi asimetri kesenjangan informasi antara pemegang saham dan organisasi Paulus, 2012. Jadi dapat disimpulkan bahwa teori agensi merupakan suatu kontrak satu atau lebih orang principal memerintah orang lain agen untuk melakukan suatu jasa atas nama principal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principal.

2. Profitabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

3 96 114

Pengaruh Corporate Governance, Leverage, Kualitas Audit dan Employee Diff Terhadap Manajemen Laba: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

5 56 124

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Rasio Profitabilitas pada Perusahaan Go Public (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

6 99 88

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 67 73

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS), Voluntary Disclosure, Leverage dan Likuiditas Terhadap Kualitas Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2014)

0 16 193

Pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) dan GoodCorporate Governance (GCG) terhadap Kinerja Perusahaan

5 40 108