Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian Dan Manfaat Penelitian

F. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang akan dibutuhkan untuk menyusun skripsi ini, maka penulis menggunakan metode:

1. Jenis penelitian dan pendekatan

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini, adalah: a. Penelitian yuridis normatif, yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif. 10 b. Penelitian kepustakaan library research yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengkaji, menganalisa serta merumuskan buku-buku, literatur, dan yang lainnya yang ada relevansinya dengan judul skripsi ini. Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini antara lain: a. Pendekatan perundang-undangan yang didalamnya terdapat pasal-pasal yang berkaitan statute approach ialah pendekatan dengan melakukan pengkajian terhadap pasal-pasal yang terdapat dalam undang-undang yang berhubungan dengan tema sentral penelitian skripsi ini khususnya berkenaan dengan independensi hakim. 11 10 Johny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif Malang : bayumedia publishing, 2008, h. 294. 11 Johny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normativeh, h. 295. b. Pendekatan konseptual conceptual approach Pendekatan konseptual conceptual approach pendekatan ini dilakukan manakala peneliti tidak beranjak dari aturan hukum yang ada. Hal itu dilakuka karena memang belum atau tidak ada aturan hukum untuk masalah yag dihadapi. Dalam membangun konsep ia tidak hanya melamun dan mencari dalam hayalan melainkan pertama kali ia harus beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. 12

2. Sumber bahan hukum

Dalam menyusun karya ilmiah yang baik agar sesuai dengan tujuan yang diteliti maka dalam penyusunan karya ilmiah harus memiliki data yang kompeten. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang terdiri atas peraturan perundang-undangan yang diurutkan berdasarkan hierarki perundang- undangan dengan undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Bahan hukum primer yang tersebut yaitu UU PPHI pasal 63 ayat 3 dan pasal 67 ayat 1 huruf f. 12 Marzuki Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta, kencana, 2010, h, 137.

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Perselisihan Antara Pekerja dengan Pengusaha di Luar Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

1 45 149

ASAS NETRALITAS MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 4 17

Implementasi Kebijakan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung

0 2 1

KEDUDUKAN HAKIM AD HOC DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 | Rumambi | LEX ET SOCIETATIS 7318 14338 1 SM

0 0 15

PENGARUH UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENCIPTAKAN KEPASTIAN HUKUM DI BIDANG KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

0 0 13

Undang Undang No 2 Tahun 2004 Tentang Peradilan Hubungan Industrial

0 0 62

MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI KLAS IA SAMARINDA

0 0 23

BAB II PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL D. Pengertian Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubunga

0 2 16

ANALISIS YURIDIS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN INVESTASI TESIS

0 0 14

ANALISIS HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KETENAGAKERJAAN DI KOTA PANGKALPINANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 0 12