Studi Tinjauan Review Kajian Terdahulu

b. Pendekatan konseptual conceptual approach Pendekatan konseptual conceptual approach pendekatan ini dilakukan manakala peneliti tidak beranjak dari aturan hukum yang ada. Hal itu dilakuka karena memang belum atau tidak ada aturan hukum untuk masalah yag dihadapi. Dalam membangun konsep ia tidak hanya melamun dan mencari dalam hayalan melainkan pertama kali ia harus beranjak dari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum. 12

2. Sumber bahan hukum

Dalam menyusun karya ilmiah yang baik agar sesuai dengan tujuan yang diteliti maka dalam penyusunan karya ilmiah harus memiliki data yang kompeten. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Bahan hukum primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang terdiri atas peraturan perundang-undangan yang diurutkan berdasarkan hierarki perundang- undangan dengan undang-undang nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Bahan hukum primer yang tersebut yaitu UU PPHI pasal 63 ayat 3 dan pasal 67 ayat 1 huruf f. 12 Marzuki Mahmud, Penelitian Hukum, Jakarta, kencana, 2010, h, 137. b. Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan kepustakaan. 13 Bahan hukum yang terdiri atas buku-buku textbook yang ditulis oleh para ahli hukum yang berpengaruh de hersendee leer, jurnal- jurnal hukum, dan hasil-hasil simposium mutakhir yang mutakhir yang berkaitan dengan topik penelitian skripsi ini. Bahan hukum sekunder tersebut terdiri dari buku-buku hukum, media cetak, artikel-artikel baik dari internet maupun berupa data digital.

3. Teknik pengumpulan data

Dalam penyusunan skripsi untuk memperoleh data yang baik dan benar maka dibutuhkan teknik pengumpilan data. Untuk menyusun skripsi ini, teknik pengumpulan bahan hukum yang penulis lakukan berisi uraian logis prosedur pengumpulan bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, serta bagaimana bahan hukum tersebut diinterventariskan dan diklasifikasikan dengan menyesuaikan masalah yang dibahas. Dalam upaya pengumpulan data yang diperlukan, digunakan metode dokumentasilibrary research. Metode dokumentasi library research adalah mencari hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surut kabar, media online, majalah, dan sebagainya. 14 13 Soerjono soekanto, pengantar penelitian hukum, Jakarta : Pustaka Pelajar. 1992, h.51. 14 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitif Hukum Normative, Jakarta: Rajawali Press, 1985, h. 201.

4. Teknis analisis bahan hukum

Teknis analisis bahan hukum merupakan langkah-langkah yang berkaitan dengan pengolaan terhadap bahan-bahan hukum yang telah dikumpulkan untuk menjawab isu hukum yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Pada penelitian hukum normatif, pengolahan bahan hukum hakikatnya merupakan kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhdap bahan-bahan hukum tertulis. sistematisasi berarti membuat klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis tersebut untuk memudahkan pekerjaan analisis dan konstruksi. Dalam analisis bahan hukum ini kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Memilih pasal-pasal dalam peraturan perundang-undangan tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang berisi kaidah-kaidah hukum. b. Membuat sistematik dari pasal-pasal atau kaidah-kaidah hukum tersebut yang kemudian dihubungkan dengan masalah yang penulis angkat sehingga menghasilkan klasifikasi tertentu.

5. Teknik penulisan

Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis berpedoman pada prinsip-prinsip yang telah diatur dan dibukukan dalam buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012.

Dokumen yang terkait

Penyelesaian Perselisihan Antara Pekerja dengan Pengusaha di Luar Pengadilan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

1 45 149

ASAS NETRALITAS MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 4 17

Implementasi Kebijakan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung

0 2 1

KEDUDUKAN HAKIM AD HOC DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 | Rumambi | LEX ET SOCIETATIS 7318 14338 1 SM

0 0 15

PENGARUH UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENCIPTAKAN KEPASTIAN HUKUM DI BIDANG KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA

0 0 13

Undang Undang No 2 Tahun 2004 Tentang Peradilan Hubungan Industrial

0 0 62

MEKANISME PENYELESAIAN PERKARA PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI KLAS IA SAMARINDA

0 0 23

BAB II PROSEDUR PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN HUBUNGAN INDUSTRIAL D. Pengertian Hubungan Industrial Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Hubunga

0 2 16

ANALISIS YURIDIS PENERAPAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MENDUKUNG IKLIM USAHA DAN INVESTASI TESIS

0 0 14

ANALISIS HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA KETENAGAKERJAAN DI KOTA PANGKALPINANG BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR. 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

0 0 12