Uji organoleptik Uji pendugaan umur simpan bakasang terhadap kadar histamin

seluruh koloni terlihat berwarna hitam, sementara pada media BSA, koloni coklat abu-abu, hitam, kadang-kadang metalik. Biasanya media di sekitar koloni pada awalnya berwarna coklat kemudian berubah menjadi hitam haloeffect dengan makin lamanya waktu inkubasi. Apabila koloni yang khas tumbuh pada BSA setelah 24 jam inkubasi, maka diambil 2 koloni atau lebih dan diinkubasi kembali media BSA selama 24 jam. Pengambilan koloni pada media BSA ini dilakukan jika ada koloni yang tumbuh pada media tersebut.

3.4.3 Uji organoleptik

Uji organoleptik yang dilakukan dalam penelitian produk bakasang ini meliputi uji skoring dan uji perbandingan pasangan. a Uji skoring SNI 01-2718- 1996 Uji ini berfungsi untuk menilai suatu sifat organoleptik yang spesifik. Pada uji skoring diberikan penilaian terhadap mutu sensorik dalam suatu jenjang mutu. Tujuan uji skoring adalah pemberian suatu nilai atau skor tertentu terhadap karakteristik mutu. Pemberian skor dapat dilakukan dengan skala yang jumlah skalanya tergantung pada tingkat kelas yang dikehendaki. Pengujian organoleptik meliputi penampakan, bau, rasa dan tekstur dengan nilai berkisar dari 1–9. Lembar penilaian organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 1. b Uji perbandingan pasangan Soekarto dan Hubeis 2000 Bakasang yang terpilih terbaik sebagai bakasang yang mempunyai skor tertinggi berdasarkan hasil uji skoring, selanjutnya dilakukan uji perbandingan pasangan untuk dibandingkan dengan produk sejenis yang dikomersilkan. Pada uji ini, panelis melakukan penilaian melalui formulir isian yang diberikan berdasarkan skala kelebihan, yaitu lebih baiklebih buruk. Penilaian uji perbandingan pasangan ini berupa angka skala, yaitu -3 sampai +3, dimana -3= sangat buruk, -2= lebih buruk, -1= agak lebih buruk dan 0= tidak berbeda, +1= agak lebih baik, +2= lebih baik, +3= sangat lebih baik. Lembar uji perbandingan pasangan dapat dilihat pada Lampiran 2.

3.4.4. Uji pendugaan umur simpan bakasang terhadap kadar histamin

Umur simpan produk pangan adalah selang waktu antara produk mulai diproduksi hingga saat digunakan dimana produk berada dalam kondisi yang memuaskan pada sifat-sifat penampakan, rasa, aroma, tekstur dan nilai gizi. Proses pendugaan umur simpan sangat tergantung pada tersedianya data-data mengenai mekanisme penurunan mutu produk yang dikemas, unsur-unsur dalam produk yang secara langsung mempengaruhi laju penurunan mutu produk, bentuk dan ukuran kemasan yang diinginkan, mutu produk minimum dari produk yang masih dapat diterima, variasi iklim selama distribusi dan penyimpanan, resiko perlakuan mekanis selama distribusi dan penyimpanan, serta sifat sekat lintasan barrier pada bahan kemasan untuk mencegah pengaruh unsur-unsur lain yang dapat menyebabkan penurunan mutu produk Hine 1987. Pendugaan umur simpan produk bakasang dilakukan dengan cara regresi linier berdasarkan data- data yang dihasilkan pada kadar histamin bakasang selama penyimpanan metode pendugaan parameter regresi.

3.5. Rancangan Percobaan dan Analisis Data