Struktur Organisasi Pelaksana Kemitraan

Terkait dengan kondisi ini, maka keempat perusahaan inti yang beroperasi di Kabupaten Karanganyar memiliki kebijakan yang relatif sama 1 . Bidang usaha masing-masing perusahaan inti di Kabupaten Karanganyar ini adalah 1 penyaluran alat-alat perkandangan seperti tempat pakan, tempat minum, alat pemanas, 2 penyaluran DOC, pakan dan vaksin, dan 3 penyaluran ayam ras pedaging dari peternak mitra pemasaran. Selain itu dalam kerjasama kemitraan dengan peternak, perusahaan inti juga mengadakan pelatihan dan bimbingan oleh tenaga ahli di bidang peternakan ayam ras technical service agar hasil produksi ayam ras pedaging sesuai dengan standar perusahaan. Setiap bulan, masing- masing perusahaan inti akan menyalurkan DOC sekitar 120 000 ekor dengan rata- rata hasil panen mencapai 150 000 kg ayam ras pedaging. Dalam penyaluran alat-alat perkandangan serta obat dan vaksin tidak semua perusahaan inti memperolehnya dari perusahaan induk. Bengawan, Wonokoyo dan Anwar Sierad memperoleh alat perkandangan serta obat dan vaksin dari para suplier, karena masing-masing perusahaan induknya tidak memproduksi barang- barang tersebut. Hanya Gema Usaha Ternak yang mampu menyediakan seluruh alat perkandangan dan sapronak dari perusahaan induknya, yaitu PT. Charoen Pokphand.

5.2. Struktur Organisasi Pelaksana Kemitraan

Perusahaan inti mempunyai struktur organisasi yang relatif sama yaitu terdiri dari Presiden Direktur, Vice President, General Manager of Marketing, General Manager of Production, dan Manajer. Sedangkan perusahaan inti yang berperan sebagai anak cabang mempunyai struktur organisasi yang dikepalai oleh 1 Secara empiris, pada dasarnya keempat perusahaan inti memiliki stuktur organisasi dan kebijakan yang relatif sama. seorang Kepala Cabang Branch Head, dimana kepala cabang ini langsung di bawah koordinasi manajer yang dibantu oleh supervisor produksi dan supervisor pemasaran. Di lapangan, peternak berhubungan secara langsung dengan pekerja teknis lapangan PTL atau technical service TS. Sedangkan untuk urusan administrasi dan keuangan, peternak berhubungan secara langsung dengan petugas administrasi. TS atau PTL bertugas untuk melakukan kontrol terhadap peternak selama menjalankan usahaternaknya yakni tata cara berusahaternak agar sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan inti. Struktur organisasi yang diterapkan perusahaan inti adalah pola koordinasi yang dilakukan secara vertikal. Keadaan ini ditunjukkan oleh tersentralisasinya informasi dan pengambilan keputusan. Arus informasi selalu terpusat dan hasil pelaksanaan program selalu dipertanggungjawabkan kepada pimpinan. Secara rinci struktur organisasi kelembagaan kemitraan disajikan pada Gambar 4. Peternak ayam ras pedaging yang melakukan kemitraan belum mempunyai suatu wadah untuk menunjang pelaksaan kemitraan, seperti kelompok tani. Di lapangan, para peternak anggota kemitraan langsung berhadapan dengan perusahaan inti melalui TS. Tidak adanya organisasi yang mewadahi peternak ini, seringkali menyulitkan peternak karena tidak adanya media perantara untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada, terutama penentuan harga baik harga sarana produksi maupun harga output yang seringkali dianggap ”kurang menguntungkan” oleh peternak.

5.3. Aturan Main Kerjasama Kemitraan