1.3. Tujuan dan Kegunaan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kelembagaan usahaternak ayam ras pedaging pola kemitraan. 2. Membandingkan tingkat keuntungan usahaternak ayam ras pedaging pola
kemitraan atau pola mandiri. Sedangkan kegunaan yang diharapkan oleh peneliti adalah dapat
memberikan gambaran yang menyeluruh tentang pemasaran ayam ras pedaging di Kabupaten Karanganyar sehingga dapat digunakan oleh peneliti lain dan sebagai
masukan bagi pengambil keputusan dalam pengembangan ekonomi, khususnya pengembangan usaha peternakan di wilayahnya.
1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Penelitian dibatasi menjadi tiga wilayah kecamatan di Kabupaten Karanganyar yaitu Tasikmadu, Kebakkramat dan Mojogedang. Hal ini didasari
oleh pertimbangan bahwa dari seluruh kecamatan yang ada di Karanganyar, di tiga kecamatan tersebut dapat dijumpai peternak dengan pola pengusahaan
mandiri dan kemitraan sehingga lebih memudahkan untuk membuat perbandingan atas kedua pola tersebut.
Untuk menganalisis saluran pemasaran ayam ras pedaging, lembaga pemasaran yang dipilih sebagai responden adalah lembaga pemasaran yang benar-
benar terlibat secara langsung dalam penyaluran produk dari produsen ke konsumen dengan wilayah pemasaran dibatasi hanya sampai Wilayah
Karesidenan Surakarta yaitu Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo dan Solo,
sehingga pemasaran di luar wilayah Surakarta tidak menjadi fokus bahasan dalam penelitian ini.
Sedangkan untuk analisis pendapatan peternak, tidak dilakukan analisis berdasarkan skala usaha. Hal ini dilakukan karena pengusahaan ayam ras
pedaging di Kabupaten Karanganyar memiliki skala usaha yang relatif sama yaitu di atas 5 000 ribu ekor DOC dan di bawah 20 000 ribu ekor DOC. Sedangkan
dalam pengusahaan ayam ras pedaging, peternak di Kabupaten Karanganyar mengusahakan beberapa strain Day Old Chick DOC. Namun dalam penelitian
ini tidak dilakukan pembedaan berdasarkan strain DOC tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan disajikan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan usahaternak ayam ras pedaging, biaya produksi dan
penerimaan, pemasaran dan kemitraan. Aspek yang dibahas dalam bab ini meliputi metode analisis, hasil dan kesimpulan yang relevan dengan penelitian ini.
2.1. Kemitraan
Hasil analisis logit untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi petani melakukan kemitraan dengan perusahaan oleh Puspitawati 2004
menunjukkan bahwa peubah bebas harga benih, jumlah benih, total produksi, harga output dan curahan tenaga kerja luar keluarga mempengaruhi petani
melakukan kemitraan. Sedangkan manfaat kemitraan yang diperoleh PT Pertani selaku perusahaan mitra adalah 1 adanya jaminan kualitas, kuantitas dan
kontinuitas produk, 2 efisiensi, 3 produktivitas, 4 pengalihan resiko, 5 manfaat sosial, 6 katahanan ekonomi nasional dan 7 promosi dua arah.
Dari hasil melakukan penelitiannya mengenai analisis ekonomi ayam ras
pasca deregulasi, Yusdja et al. 1997 menyimpulkan bahwa: 1 usaha ayam ras rakyat sulit berkembang karena peternak rakyat tidak mampu bersaing dengan
peternak kemitraan baik dalam memperoleh harga input yang relatif murah maupun dalam menjual output, 2 kehadiran usahaternak kemitraan belum
dikaitkan dengan perkembangan usaha rakyat, usaha peternakan rakyat semakin tersingkir dari wilayah-wilayah konsumsi dan tetap tergantung pada pola
kemitraan yang tidak optimum, 3 pembatasan usaha sebesar 15 000 ekor per siklus secara ekonomi dapat dibenarkan karena terbukti skala usaha tidak
mempengaruhi keuntungan per unit output dan 4 walaupun menghadapi situasi