Konsentrasi Ambien Musim Hujan

Hasil simulasi model dinamis untuk konsentrasi ambien CO pada musim hujan pada beberapa ruas jalan dan wilayah kecamatan ditunjukkan pada Tabel 20 berikut. Tabel 20. Konsentrasi ambien CO musim hujan tahun 2011 dan prediksi hingga tahun 2026 di Kota Makassar. No Ruas Jalan Kecamatan Jenis Polutan Total Konsentrasi Ambien µgm 3 2011 2016 2021 2026 1. Jl. P. Kemerdekaan km.18 Biringkanayya CO 1918.94 3287.15 5659.67 9794.62 2. Jl. G. Bawakaraeng Bontoala 266.13 455.43 783.65 1355.83 3. Jl. Veteran selatan Mamajang 368.52 632.17 1090.49 1891.43 4. Jl. Dr. J. Leimena Manggala 153.15 262.93 453.66 786.72 5. Jl. Botolempangan Mariso 81.26 146.39 264.94 481.59 6. Jl. Jend. Urip Sumohardjo Makassar 589.28 1011.43 1744.05 3021.85 7. Jl. AP. Pettarani Panakkukang 878.31 1508.26 2603.82 4518.95 8. Jl. S. Alauddin Rappocini 520.03 892.76 1540.89 2673.82 9. Jl. Ir. Sutami Tallo 502.82 855.87 1467.33 2532.24 10. Jl. P. Kemerdekaan km.10 Tamalanrea 1978.25 3388.30 5833.78 10 096.76 11. Jl. A. Tonro Tamalate 143.61 245.88 423.99 733.14 12 Jl. Jend. Sudirman Ujung Pandang 488.36 838.79 1447.43 2509.83 13. Jl. Nusantara Ujung Tanah 327.51 504.51 971.05 1685.84 14. Jl. Sulawesi Wajo 179.18 307.39 529.79 917.47 Hasil estimasi pada Tabel 20 menunjukkan bahwa pada tahun awal simulasi tahun 2011, nilai konsentrasi CO di seluruh wilayah masih berada di bawah BMA yang diisinkan. Konsentrasi ambien CO berkisar antara 81.26 µgm 3 pada Jl. Botolempangan Kecamatan Mariso hingga 1978.25 µgm 3 pada Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kecamatan Tamalanrea. Hasil simulasi pada tahun 2016 hingga tahun 2021 juga memperlihatkan belum terdapat wilayah yang melampaui BMA. Sedangkan pada akhir tahun simulasi 2026, terdapat satu ruas jalan yang telah melampaui nilai BMA yaitu pada Wilayah Kecamatan Tamalanrea sebesar 10096.76 µgm 3 . Hal ini menunjukkan bahwa harus dilakukan pengelolaan dan pengendalian beban emisi pada wilayah tersebut agar tidak melampau BMA yang telah ditetapkan. Grafik simulasi distribusi konsentrasi CO pada musim hujan dan nilai BMA CO berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 ditunjukkan pada Gambar 46 berikut. Gambar 46. Distribusi konsentrasi ambien CO musim hujan dan nilai BMA CO berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026. Distribusi konsentrasi CO secara spasial berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 dapat dilihat pada Gambar 47 sampai Gambar 50. 2000 4000 6000 8000 10000 12000 K o n se n tr a si Am b ie n C O u gm 3 2011 2016 2021 2026 BMA CO Gambar 47. Distribusi konsentrasi ambien CO musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2011. Gambar 48. Distribusi konsentrasi ambien CO musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2016. Gambar 49. Distribusi konsentrasi ambien CO musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2021. Gambar 50. Distribusi konsentrasi ambien CO musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2026. b Konsentrasi ambien NO 2 Hasil simulasi model dinamis untuk konsentrasi ambien NO 2 pada musim kemarau pada beberapa ruas jalan dan wilayah kecamatan ditunjukkan pada Tabel 21 berikut. Tabel 21. Konsentrasi ambien NO 2 musim hujan tahun 2011 dan prediksi hingga tahun 2026 di Kota Makassar. No Ruas Jalan Kecamatan Jenis Polutan Total Konsentrasi Ambien µgm 3 2011 2016 2021 2026 1. Jl. P. Kemerdekaan km.18 Biringkanayya NO 2 83.19 141.26 241.88 417.25 2. Jl. G. Bawakaraeng Bontoala 45.05 75.60 128.24 219.72 3. Jl. Veteran selatan Mamajang 48.77 82.50 141.01 243.18 4. Jl. Dr. J. Leimena Manggala 27.50 46.93 80.66 139.59 5. Jl. Botolempangan Mariso 34.27 58.86 101.62 176.35 6. Jl. Jend. Urip Sumohardjo Makassar 62.61 106.78 184.21 319.42 7. Jl. AP. Pettarani Panakkukang 69.72 118.49 203.18 351.19 8. Jl. S. Alauddin Rappocini 53.46 90.81 155.66 268.97 9. Jl. Ir. Sutami Tallo 51.87 84.50 140.40 237.06 10. Jl. P. Kemerdekaan km.10 Tamalanrea 96.79 163.98 280.33 483.08 11. Jl. A. Tonro Tamalate 28.75 48.37 82.34 141.54 12 Jl. Jend. Sudirman Ujung Pandang 70.13 120.47 207.97 360.91 13. Jl. Nusantara Ujung Tanah 41.19 69.76 119.38 206.14 14. Jl. Sulawesi Wajo 42.49 72.90 125.70 217.86 Hasil estimasi untuk konsentrasi ambien NO 2 memperlihatkan peningkatan nilai konsentrasi mulai pada awal tahun simulasi pada Tahun 2011 berkisar antara 27.50 µgm 3 hingga 96.79 µgm 3 , kemudian meningkat mencapai 139.59 hingga 483.08 µgm 3 pada tahun 2026. Pada awal tahun simulasi 2011 terlihat bahwa seluruh ruas jalan belum melampaui BMA yang telah ditetapkan. Hasil simulasi juga menunjukkan bahwa nilai konsentrasi pada sebagian besar wilayah pada akhir tahun simulasi 2026 telah melampaui BMA, kecuali pada Kecamatan Manggala 139.59 µgm 3 dan Kecamatan Tamalate 141.54 µgm 3 . Wilayah yang mempunyai nilai konsentrasi tertinggi pada akhir tahun simulasi 2026 yaitu pada Jl. Perintis Kemerdekaan KM.10 Kecamatan Tamalanrea 483.04 µgm 3 dan terendah pada Jl. Dr. J. Leimena Kecamatan Manggala 139.59 µgm 3 . Grafik simulasi distribusi konsentrasi NO 2 pada musim hujan dan nilai BMA NO 2 berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 ditunjukkan pada Gambar 51 berikut. Gambar 51. Distribusi konsentrasi ambien NO 2 musim hujan dan nilai BMA NO 2 berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026. Distribusi konsentrasi NO 2 secara spasial berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 dapat dilihat pada Gambar 52 sampai Gambar 55 berikut. 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 K o n se n tr a si a m b ie n N O 2 u g m 3 2011 2016 2021 2026 BMA NO2 Gambar 52. Distribusi konsentrasi ambien NO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2011. Gambar 53. Distribusi konsentrasi ambien NO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2016. Gambar 54. Distribusi konsentrasi ambien NO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2021. Gambar 55. Distribusi konsentrasi ambien NO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2026. c Konsentrasi ambien SO 2 Hasil simulasi model dinamis untuk konsentrasi ambien SO 2 pada musim hujan pada beberapa ruas jalan dan wilayah kecamatan ditunjukkan pada Tabel 22 berikut. Tabel 22. Konsentrasi ambien SO 2 musim hujan tahun 2011 dan prediksi hingga tahun 2026 di Kota Makassar. No Ruas Jalan Kecamatan Jenis Polutan Total Konsentrasi Ambien µgm 3 2011 2016 2021 2026 1. Jl. P. Kemerdekaan km.18 Biringkanayya SO 2 148.78 232.15 367.76 589.58 2. Jl. G. Bawakaraeng Bontoala 67.78 96.24 138.10 200.51 3. Jl. Veteran selatan Mamajang 82.53 125.77 195.59 309.27 4. Jl. Dr. J. Leimena Manggala 28.23 44.67 71.49 115.42 5. Jl. Botolempangan Mariso 24.96 40.82 66.91 109.96 6. Jl. Jend. Urip Sumohardjo Makassar 96.56 158.02 259.21 426.19 7. Jl. AP. Pettarani Panakkukang 123.09 190.56 300.02 478.78 8. Jl. S. Alauddin Rappocini 87.76 135.90 214.00 341.58 9. Jl. Ir. Sutami Tallo 76.09 106.31 153.03 226.47 10. Jl. P. Kemerdekaan km.10 Tamalanrea 153.00 236.44 371.69 592.35 11. Jl. A. Tonro Tamalate 27.32 41.06 63.15 99.00 12 Jl. Jend. Sudirman Ujung Pandang 27.21 44.50 72.95 119.88 13. Jl. Nusantara Ujung Tanah 71.64 109.08 169.68 268.52 14. Jl. Sulawesi Wajo 33.89 55.41 90.82 149.22 Nilai konsentrasi ambien SO 2 juga menunjukkan peningkatan nilai konsentrasi mulai pada awal tahun simulasi pada tahun 2011 berkisar antara 24.96 µgm 3 hingga 153 µgm 3 , meningkat mencapai 109.96 µgm 3 hingga 592.35 µgm 3 pada tahun 2026. Wilayah yang mempunyai nilai tertinggi yaitu pada Kecamatan Tamalanrea dan terendah pada Kecamatan Mariso. Hasil simulasi konsentrasi ambien SO 2 juga menunjukkan bahwa pada awal tahun simulasi 2011 belum terdapat nilai konsentrasi yang melampaui BMA, sedangkan pada akhir tahun simulasi 2026 sebagian besar ruas jalan telah melampaui BMA yaitu Kecamatan Biringkanayya sebesar 589.58 µgm 3 , Kecamatan Mamajang 309.27 µgm 3 , Kecamatan Makassar 426.19 µgm 3 , Kecamatan Panakkukang 478.78 µgm 3 , Kecamatan Rappocini 342.58 µgm 3 , Kecamatan Tamalanrea 592.35 µgm 3 , dan Kecamatan Ujung Tanah 268.52 µgm 3 . Sedangkan untuk wilayah lainnya hingga akhir tahun simulasi belum melampaui BMA yang telah ditetapkan. Grafik simulasi distribusi konsentrasi SO 2 pada musim hujan dan nilai BMA SO 2 berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 ditunjukkan pada Gambar 56 berikut. Gambar 56. Distribusi konsentrasi ambien SO 2 musim hujan dan nilai BMA SO 2 berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026. Distribusi konsentrasi SO 2 secara spasial berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 dapat dilihat pada Gambar 57 sampai Gambar 60 berikut. 120 240 360 480 600 K o n se n tr a si A m b ie n S O 2 u g m 3 2011 2016 2021 2026 BMA SO2 Gambar 57. Distribusi konsentrasi ambien SO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2011. Gambar 58. Distribusi konsentrasi ambien SO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2016. Gambar 59. Distribusi konsentrasi ambien SO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2021. Gambar 60. Distribusi konsentrasi ambien SO 2 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2026. d Konsentrasi ambien PM 10 Hasil simulasi model dinamis untuk konsentrasi ambien PM 10 pada musim kemarau pada beberapa ruas jalan dan wilayah kecamatan pada tahun 2011 hingga akhir tahun simulasi pada tahun 2026 ditunjukkan pada Tabel 23 berikut. Tabel 23. Konsentrasi ambien PM 10 musim hujan tahun 2011 dan prediksi hingga tahun 2026 di Kota Makassar. No Ruas Jalan Kecamatan Jenis Polutan Total Konsentrasi Ambien µgm 3 2011 2016 2021 2026 1. Jl. P. Kemerdekaan km.18 Biringkanayya PM 10 35.21 58.99 99.71 169.89 2. Jl. G. Bawakaraeng Bontoala 20.93 34.60 57.83 97.67 3. Jl. Veteran selatan Mamajang 27.67 46.05 77.56 131.93 4. Jl. Dr. J. Leimena Manggala 18.51 31.19 52.97 90.59 5. Jl. Botolempangan Mariso 12.66 22.15 38.96 68.95 6. Jl. Jend. Urip Sumohardjo Makassar 25.94 44.11 75.34 129.29 7. Jl. AP. Pettarani Panakkukang 32.36 54.21 91.70 156.45 8. Jl. S. Alauddin Rappocini 23.28 38.98 65.92 112.45 9. Jl. Ir. Sutami Tallo 23.02 36.56 59.41 98.36 10. Jl. P. Kemerdekaan km.10 Tamalanrea 39.16 65.40 110.32 187.68 11. Jl. A. Tonro Tamalate 21.93 36.27 60.78 102.98 12 Jl. Jend. Sudirman Ujung Pandang 27.88 47.42 81.04 139.16 13. Jl. Nusantara Ujung Tanah 32.62 54.34 91.63 156.05 14. Jl. Sulawesi Wajo 31.64 53.77 91.79 157.43 Nilai konsentrasi ambien untuk PM 10 memperlihatkan peningkatan nilai konsentrasi mulai pada awal tahun simulasi pada tahun 2011 berkisar antara 12.66 µgm 3 hingga 39.16 µgm 3 , kemudian meningkat mencapai 68.95 hingga 187.68 µgm 3 pada akhir tahun simulasi yaitu tahun 2026. Hasil simulasi selanjutnya menunjukkan nilai konsentrasi PM 10 yang melampaui BMA pada akhir tahun simulasi 2026 antara lain pada Jl. Perintis Kemerdekaan Km.18 Kecamatan Biringkanayya sebesar 169.89 µgm 3 , Jl. AP. Pettarani Kecamatan Panakkukang 156.45 µgm 3 , Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Kecamatan Tamalanrea 187.68 µgm 3 , Jl. Nusantara Kecamatan Ujung Tanah 156.05 µgm 3 , dan Jl. Sulawesi Kecamatan Wajo 157.43 µgm 3 . Sehingga diperlukan suatu skenario kebijakan pengendalian emisi kendaraan bermotor yang efektif agar nilai konsentrasi udara ambien tidak melampaui BMA yang telah ditetapkan. Grafik simulasi distribusi konsentrasi PM 10 pada musim hujan dan nilai BMA PM 10 berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 ditunjukkan pada Gambar 61 berikut. Gambar 61. Distribusi konsentrasi ambien PM 10 musim hujan dan nilai BMA PM 10 berdasarkan ruas jalan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026. Distribusi konsentrasi ambien PM 10 secara spasial berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar pada tahun 2011 hingga tahun 2026 dapat dilihat pada Gambar 62 sampai Gambar 65 berikut. 30 60 90 120 150 180 210 K o n se n tr a si a m b ie n P M 1 u g m 3 2011 2016 2021 2026 BMA PM10 Gambar 62. Distribusi konsentrasi ambien PM 10 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2011. Gambar 63. Distribusi konsentrasi ambien PM 10 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2016. Gambar 64. Distribusi konsentrasi ambien PM 10 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2021. Gambar 65. Distribusi konsentrasi ambien PM 10 musim hujan berdasarkan wilayah kecamatan di Kota Makassar tahun 2026.

5.5.7 Simulasi Sub-model Dampak Pencemaran Sosial-Ekonomi

Untuk menentukan dampak dari menurunnya kualitas udara pada kesehatan digunakan fungsi dosis tanggapan dose response yang merupakan hubungan antara tingkat kualitas udara dan dampak kesehatan yang disebabkannya Ostro, 1999. Secara konsep fungsi dose response adalah karena tanggapan atau respon yang ditimbulkan oleh pencemaran akan berbeda berkaitan dengan dosis zat pencemar. Ostro menentukan fungsi dose response untuk mengestimasi dampak perubahan kesehatan dengan berubahnya konsentrasi ambien. Dampak kesehatan akibat dari pencemaran polutan yang diadopsi dalam penelitian ini terdiri dari gejala gangguan pernafasan harian Respiratory Simptoms Days, serangan asma Asthma Attack , dan bronchitis kronis Chronic Bronchitis untuk emisi PM 10 , dan gangguan pernapasan pada anak-anak Lower Respiratory Illness Among Children dan nyeri pada dada orang dewasa chest discomfort among adults untuk emisi SO 2 , serta gangguan pernafasan pada orang dewasa Respiratory Simptoms among adults untuk emisi NO 2. Tingginya jumlah kasus masalah kesehatan yang diberikan pada Tabel 24 dapat dijelaskan dari hubungan antara meningkatnya dosis polutan dan jumlah atau proporsi dari reseptor atau respon dari makhluk hidup. Semakin tinggi dosis dari polutan, semakin curam kurva gangguan kesehatan yang disebabkan oleh polutan tersebut. Asumsi yang digunakan pada model ini adalah penduduk bertambah secara konstan dengan tingkat pertumbuhan 1,63 per tahun. Dengan asumsi tersebut maka jumlah penduduk Kota Makassar sekitar 1.6 juta jiwa selama masa estimasi. Kasus gangguan pernapasan harian RSD akibat emisi PM 10 diestimasi dari jumlah penduduk per kecamatan dan diperoleh hasil bahwa pada tahun 2011 hingga tahun 2016 jumlah kasus RSD masih bernilai negatif atau tingkat konsentrasi emisi masih berada di bawah baku mutu udara ambien yang diisinkan sehingga belum berdampak pada kesehatan masyarakat yang terpapar polutan tersebut. Selanjutnya pada tahun 2021 terdapat kasus RSD sekitar 3 juta kasus dan akan meningkat menjadi sekitar 20 juta pada tahun 2026. Jumlah kasus serangan asma AA diperoleh dengan asumsi bahwa persentase penderita asma sebesar 0.07 dari seluruh populasi, hal ini menunjukkan jumlah penduduk yang berpotensi terkena serangan asma. Hasil estimasi menunjukkan bahwa pada tahun 2011 hingga 2016 konsentrasi ambien PM 10