Pemilihan Strategi Reduksi Beban Emisi

Desain model dilakukan dengan pendekatan sistem, yaitu suatu metode pemecahan masalah yang diawali dengan identifikasi kebutuhan yang menghasilkan suatu sistem operasional yang efisien. Model pengendalian pencemaran yang dibangun didasarkan pada beban emisi kendaraan bermotor dan karakteristik meteorologis yang mempengaruhi konsentrasi pencemar. Pendekatan sistem dicirikan oleh tiga karakteristik sistem yaitu kompleks, dinamis dan probabilistik. Pola pikir yang mendasari pemecahan masalah sistem menurut Hartrisari 2007, yaitu: 1 cybernetic atau berorientasi pada tujuan, 2 holistic atau cara pandang yang utuh terhadap permasalahan sistem, dan 3 effectiveness atau lebih memetingkan hasil guna yang operasional untuk mencari efisiensi keputusan. Pendekatan sistem memberikan penyelesaian masalah dengan metode dan alat yang mampu mengidentifikasi, menganalisis, mensimulasi dan mendesain sistem dengan komponen-komponen yang saling terkait, yang diformulasikan secara lintas disiplin dan komplementer. Metodologi sistem pada prinsipnya melalui enam tahap analisis, yaitu: 1 analisis kebutuhan, 2 formulasi masalah, 3 identifikasi sistem, 4 pemodelan sistem, 5 verifikasi dan validasi, dan 6 implementasi Hartrisari, 2007. 1 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan merupakan tahap awal untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dari masing-masing pemangku kepentingan stakeholders. Setiap pelaku sistem memiliki kebutuhan yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi kinerja sistem. Menurut Marimin 2005, analisis kebutuhan selalu menyangkut interaksi antara respon yang timbul dari seseorang terhadap jalannya sistem. Analisa ini meliputi hasil suatu survei, pendapat ahli, hasil diskusi, dan observasi lapang. 2 Formulasi Masalah Adanya keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda diantara peran stakeholder, akan menimbulkan konflik kepentingan dalam sistem. Formulasi masalah merupakan salah satu langkah penting dalam perencanaan model. Formulasi masalah dilakukan atas dasar penentuan informasi yang telah dilakukan melalui identifikasi sistem yang dilakukan secara bertahap Eriyatno, 2003.