Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

6.2 Saran

1. Kebijakan penggunaan transportasi massal busway, bahan bakar ramah lingkungan BBG, dan Inspection Maintenance perlu segera diimplementasikan untuk menjaga kualitas udara di Kota Makassar. 2. Kebijakan yang mendukung pemanfaatan bahan bakar alternatif ramah lingkungan sebagai substitusi BBM perlu segera diimplementasikan untuk mereduksi beban emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar. 3. Perlu dilakukan pemantauan secara periodik kualitas udara ambien di beberapa titik yang rawan terjadi pencemaran polutan untuk mengetahui tingkat kualitas udara di titik tersebut sehingga dapat dilakukan pengendalian yang efektif. 4. Perlu dilakukan pemeriksaan uji emisi dan pengawasan yang ketat untuk seluruh kendaraan bermotor secara periodik agar tidak melewati baku mutu kualitas udara yang telah ditetapkan. 5. Perlu dibangun sistem informasi udara ambien untuk menyediakan data yang dapat mendukung strategi pengendalian emisi dan studi kualitas udara. 6. Diperlukan suatu kebijakan lingkungan berbasis insentif ekonomi yang menghasilkan revenu yang dapat dimanfaatkan untuk membangun berbagai fasilitas transportasi publik dalam rangka mengatasi pencemaran udara dari emisi kendaraan bermotor, perbaikan lingkungan secara umum dan sekaligus meningkatkan pendapatan daerah. 7. Internalisasi biaya kerusakan lingkungan ke dalam perhitungan PDRB sebagai biaya eksternalitas penggunaan kendaraan bermotor mutlak dibutuhkan untuk mencegah kerusakan lingkungan dan besarnya dampak sosial ekonomi yang ditanggung masyarakat. 8. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan dengan menambahkan variabel penggunaan bahan bakar dan luasan ruang terbuka hijau kaitannya dengan penyerapan emisi. DAFTAR PUSTAKA [ADB] Asian Development Bank. 2002. Integrated Vehicle Emission Reduction Strategy for Greater Jakarta, Indonesia. Aunan K and Pan XC. 2004. Exposure-response functions for health effects of ambient air pollution applicable for China. Science of the Total Environment 329, 3-16. Azmi SZ, Latif MT, Ismail AS, Juneng L, Jemain AA. 2010. Trend and status of air quality at three different monitoring stations in the Klang Valley, Malaysia. Air Qual Atmos Health. 3:53-64. Avianto TW. 2010. System Dynamic: Analisis Kebijakan Menggunakan Model System Dynamics. Bandung: ITB. [BTMP] Balai Termodinamika dan Motor Propulsi. 2008. Internal Report on Emission Coefficient Estimation for Various Vehicles Manufactured between Year 2004 up to 2007. Barlas Y. 2002. System Dynamics: Systemic Feedback Modelling for Policy Analysis. Encyclopedia of Life Support System. UNESCO Publishing- Eols Publishers. Paris, France, Oxford, UK. [BLHD] Badan Lingkungan Hidup Daerah Sulawesi Selatan. 2009. Hasil pengukuran konsentrasi udara ambien di Kota Makassar: BLHD Provinsi Sulawesi Selatan. [BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah Sulawesi Selatan. 2010. Curah Hujan di Kota Makassar: BMKG [BPPT]. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2009. Bahan Bakar Ramah Lingkungan: BPPT. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Makassar Dalam Angka. Makassar: BPS Kota Makassar. Cahaya I. 2003. Pengendalian Pencemaran Udara melalui Penanganan Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor [tesis]. Medan: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatra Utara. Cheng S, Li J, Feng B, Jin Y, Hao R. 2006. A Gaussian-Box Modeling Approach for Urban Air Quality in a Northtern Chinese City: Water Air Soil Pollut 178: 15-36. Connel D.W. and G.J.Miller. 1995.Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. UI- Press. Jakarta.