Metode Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Lokasi sampling dipilih secara sengaja purposive sampling berdasarkan wilayah administratif kecamatan, dimana kelas jalan yang dipilih yaitu jalan arteri primer dengan volume kendaraan lebih besar dari 2 ribu kendaraanjam. Masing- masing lokasi sampling dilakukan tiga kali pengambilan data pada jam-jam sibuk yaitu pada jam 7.00 – 8.00, jam 12.00 – 13.00, dan jam 16.00 – 17.00 sehingga diperoleh nilai rata-rata jumlah kendaraan per hari untuk setiap ruas jalan dengan asumsi waktu efektif lalu lintas selama 16 jam. Survei jumlah Kendaraan dibagi atas 5 lima kategori kendaraan yaitu sepeda motor, mobil penumpang berbahan bakar bensin, mobil penumpang berbahan bakar solar, dan kendaraan besar seperti bus dan truk. Data hasil survei kendaraan digunakan untuk melakukan estimasi beban emisi berdasarkan nilai faktor emisi untuk masing-masing parameter polutan dan jenis kendaraan. Posisi lintang-bujur lokasi sampling ditentukan dengan menggunakan GPS Global Positioning System. Selanjutnya hasil pengukuran GPS diplotkan ke dalam peta dasar menggunakan perangkat lunak ArcView GIS Versi 3.2. Deskripsi tentang tujuan, data dan sumber data penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Tujuan penelitian, data, dan sumber data penelitian Tujuan Data Sumber Data 1 Mengestimasi beban emisi dari kendaraan bermotor  Jumlah kendaraan  Faktor emisi  Vehicle Kilometer Trip VKT  Panjang jalan  Observasi langsung  BTMP  Dinas Perhubungan Kota Makassar  Dinas PU Kota Makassar 2 Menganalisis tingkat konsentrasi ambien dan nilai ISPU  Beban emisi  Konsentrasi udara ambien  Kecepatan angin  Stabilitas atmosfir  Standar deviasi penyebaran polutan  Hasil estimasi  BLH Kota Makassar  BMKG  Pustaka 3 Mengestimasi dampak sosial dan ekonomi akibat pencemaran udara  Jumlah penduduk  Konsentrasi polutan  Biaya kesehatan per unit kasus  BPS  Hasil estimasi  RSU Wahidin 4 Menganalisis prioritas strategi reduksi beban emisi  Kriteria Alternatif Strategi reduksi emisi  Pakar 5 Menyusun model pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor  Input data 1 – 4  Observasi langsung, pakar, instansi terkait, dan pustaka

3.3 Rancangan Penelitian

3.3.1 Estimasi Beban Emisi

Parameter beban emisi kendaraan bermotor untuk penentuan kualitas udara yaitu emisi CO, SO 2 , NO 2 , dan PM 10 . Data yang dibutuhkan untuk menentukan beban emisi kendaraan bermotor adalah data jumlah kendaraan bermotor berdasarkan jenis kendaraan pada setiap ruas jalan, faktor emisi untuk setiap parameter polutan dan jenis kendaraan, dan data panjang ruas jalan yang dianggap sebagai jarak tempuh kendaraan vehicle kilometer trip. Pengumpulan data dilakukan melalui survei di lapangan untuk mengetahui volume kendaraan berdasarkan jenis kendaraan sepeda motor, mobil penumpang, truk dan bis pada masing-masing ruas jalan yang ditinjau. Penetapan faktor emisi yang digunakan untuk setiap parameter berdasarkan studi BTMP 2008. Perhitungan beban emisi dalam penelitian ini menggunakan metode perhitungan dengan pendekatan jarak tempuh kendaraan Vehicle Kilometer Trip atau dikenal dengan metode bottom-up Mittal et al., 2004. Perhitungan beban emisi menggunakan panjang ruas jalan yang dilewati oleh kendaraan, dianggap sebagai jarak tempuh kendaraan. Model perhitungan beban emisi sebagai berikut: Emisi tontahun = total kendaraanhari x panjang jalan km x faktor emisi grkm x 365 x 0.000001 .................... 1

3.3.2 Analisis Konsentrasi Udara Ambien

Data yang diperlukan untuk menentukan konsentrasi udara ambien adalah nilai beban emisi, kecepatan angin rata-rata, standar deviasi penyebaran polutan yang diperoleh berdasarkan kelas stabilitas atmosfir, dan jarak terhadap reseptor polutan. Data kecepatan angin rata-rata menggunakan data sekunder dari BMKG Wilayah Sulawesi Selatan. Konsentrasi udara ambien untuk tiap ruas jalan dianalisis berdasarkan baku mutu udara ambien BMA yang mengacu kepada Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.14 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Udara Ambien untuk setiap parameter uji. Tabel 5. Nilai baku mutu udara ambien Parameter Nilai Baku Mutu Waktu Pengukuran CO 30 000 µgNm 3 1 jam 10 000 µgNm 3 24 jam SO 2 900 µgNm 3 1 jam 365 µgNm 3 24 jam NO 2 400 µgNm 3 1 jam 150 µgNm 3 24 jam PM 10 150 µgNm 3 24 jam Sumber: Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.14 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Udara Ambien.

3.3.3 Proyeksi Dampak Pencemaran terhadap Kesehatan

Data yang dibutuhkan untuk menentukan dampak pencemaran udara terhadap resiko kesehatan yaitu data jumlah masyarakat dalam suatu wilayah yang memiliki resiko terkena dampak pencemaran polutan tertentu akibat perubahan tingkat konsentrasi ambien yang melebihi baku mutu yang telah ditetapkan, data tingkat konsentrasi udara ambien dan perubahan level udara ambien untuk polutan tertentu yang melampaui baku mutu udara ambien, dan kemiringan fungsi dose- response. Pengumpulan data dilakukan melalui survei di lapangan, studi literatur, dan data sekunder dari instansi terkait. Data jumlah penduduk diperoleh dari data sekunder BPS Kota Makassar tahun 2010, data konsentrasi udara ambien diperoleh dari hasil estimasi model, dan kemiringan fungsi dose-response merupakan konstanta dari fungsi berdasarkan kasus kesehatan yang ditinjau. Fungsi dose-response yang dikembangkan oleh Ostro 1994 untuk estimasi kasus kesehatan akibat polutan tertentu diberikan sebagai berikut: dHi = bi . Pi . dA ............................................................................ 2 dimana: dHi = jumlah kasus masalah kesehatan i bi = kemiringan fungsi dose-response Pi = masyarakat yang memiliki resiko kesehatan dampak dari i dA = perubahan level udara ambien untuk polutan tertentu di atas baku mutu yang telah ditetapkan. Kemiringan slope fungsi dose-response merupakan indikasi peningkatan masalah kesehatan yang disebabkan oleh meningkatnya satu unit dari polusi udara