Sub-Model Emisi Lingkungan Pemodelan Sistem Pengendalian Emisi kendaraan Bermotor di Kota

Total Jumlah Kendaraan Total Beban Emisi Konsentrasi Udara Ambien Faktor Emisi Vehicle Kilometer Trip Jumlah Kendaraan Sepeda Motor Jumlah Kendaraan Bis Jumlah Kendaraan Truk Jumlah Kendaraan Mobil Penumpang Kapasitas Jalan Laju Pertumbuhan Kendaraan + + + + + + + + + + + + + Luas Lahan - Curah Hujan - Gambar 20. Diagram sub-model emisi lingkungan pengendalian pencemaran emisi kendaraan di Kota Makassar. Berdasarkan diagram sub-model emisi lingkungan, diketahui bahwa total beban emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar merupakan akumulasi dari beban emisi berbagai jenis kendaraan antara lain kendaraan sepeda motor motor, mobil penumpang, truk dan bus. Peningkatan konsentrasi udara ambien sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan kendaraan, beban emisi, vehicle kilometer trip VKT kendaraan yang dalam penelitian diwakili oleh panjang ruas jalan dan kondisi cuaca yang diwakili oleh musim kemarau dan musim hujan, terkait pencucian polutan di atmosfir. Secara keseluruhan total beban emisi kendaraan bermotor yang dihasilkan dari berbagai jenis kendaraan akan sangat mempengaruhi konsentrasi udara ambien di Kota Makassar. Peningkatan jumlah kendaraan model dibatasi oleh rasio antara kapasitas jalan dan volume kendaraan serta total luas lahan untuk penambahan jalan. Diagram stock-flow sub-model lingkungan dalam sistem pengendalian emisi kendaraan di Kota Makassar dapat dilihat pada Gambar 21. Emisi Konsentrasi Ambien LAJU_BUS LAJU_TRUK E_NO2_TRUK E_NO2_BUS E_SO2_MPB E_SO2_TRUK E_SO2_MPS E_SO2_BUS E_CO_MPB E_CO_MPS E_CO_MTR E_CO_TRUK E_PM10_MPS E_PM10_MPB E_PM10_MTR LAJU_MPB E_PM10_TRUK E_NO2_MTR E_SO2_MTR E_NO2_MTR E_NO2_MPB E_PM10_MPB E_SO2_MPB E_CO_BUS E_NO2_BUS E_PM10_BUS E_SO2_BUS E_CO_TRUK E_PM10_TRUK E_CO_BUS E_CO_MPS E_SO2_MPS E_PM10_MPS LAJU_MPS E_NO2_MPS E_NO2_MPS E_NO2_MPB E_CO_MTR SDEV_Z SDEV_Y SDEV_Z1 SDEV_Y1 SDEV_Y2 SDEV_Z2 SDEV_Y3 SDEV_Z3 E_SO2_MTR TOT_E_PM10 TOT_E_NO2 E_NO2_TRUK E_CO_MPB VKT_MTR4 VKT_MTR_3 VKT_MPB_1 VKT_MPB_2 VKT_MPB_3 VKT_MPB_4 VKT_MPS_1 VKT_MPS_2 VKT_MPS_4 VKT_MPS_3 VKT_BUS_1 VKT_BUS_2 VKT_BUS_4 VKT_BUS_3 VKT_TRUK_1 VKT_TRUK_2 VKT_TRUK_4 VKT_TRUK_3 VKT_MTR_1 VKT_MTR_2 E_SO2_TRUK KEC_ANGIN KEC_ANGIN3 KEC_ANGIN1 LAJU_MTR E_PM10_MTR JMLH_MTR JMLH_MPB JMLH_MPS JMLH_BUS FE_CO_MTR FE_CO_MPB FE_CO_MPS FE_CO_BUS FE_NO2_MTR FE_NO2_MPB FE_NO2_MPS FE_NO2_BUS FE_NO2_TRUK FE_SO2_MTR FE_SO2_MPB FE_SO2_MPS FE_SO2_BUS FE_SO2_TRUK FR_MTR FR_MPB FR_MPS FR_BUS FR_TRUK FE_PM10_MTR FE_PM10_MPB FE_PM10_MPS FE_PM10_BUS FE_PM10_TRUK BM_CO BM_NO2 BM_SO2 BM_PM10 FAKTOR_CR_HUJAN FE_CO_TRUK JMLH_TRUK FAKTOR_CR_HUJAN_1 TOT_E_SO2 KONS_SO2 KONS_NO2 TOT_E_CO KEC_ANGIN2 FAKTOR_CR_HUJAN_2 E_PM10_BUS FAKTOR_CR_HUJAN_3 KONS_CO KONS_PM10 Gambar 21. Diagram stock-flow sub-model emisi lingkungan Keterangan: BM_CO = baku mutu CO BM_NO 2 = baku mutu NO 2 BM_PM 10 = baku mutu PM 10 BM_SO 2 = baku mutu SO 2 E_CO_MTR = emisi CO kendaraan motor E_CO_MPB = emisi CO kendaraan mobil penumpang bensin E_CO_MPS = emisi CO kendaraan mobil penumpang solar E_CO_BIS = emisi CO kendaraan bis E_CO_TRUK = emisi CO kendaraan truk E_NO 2 _MTR = emisi NO 2 kendaraan motor E_NO 2 _MPB = emisi NO 2 kendaraan mobil penumpang bensin E_NO 2 _MPS = emisi NO 2 kendaraan mobil penumpang solar E_NO 2 _BIS = emisi NO 2 kendaraan bis E_NO 2 _TRUK = emisi NO 2 kendaraan truk E_PM 10 _MTR = emisi PM 10 kendaraan motor E_PM 10 _MPB = emisi PM 10 kendaraan mobil penumpang bensin E_PM 10 _MPS = emisi PM 10 kendaraan mobil penumpang solar E_PM 10 _BIS = emisi PM 10 kendaraan bis E_PM 10 _TRUK = emisi PM 10 kendaraan truk E_SO 2 _MTR = emisi SO 2 kendaraan motor E_SO 2 _MPB = emisi SO 2 kendaraan mobil penumpang bensin E_SO 2 _MPS = emisi SO 2 kendaraan mobil penumpang solar E_SO 2 _BIS = emisi SO 2 kendaraan bis E_SO 2 _TRUK = emisi SO 2 kendaraan truk FAKTOR_CR_HJN = faktor curah hujan FE_CO_MTR = faktor emisi CO kendaraan motor FE_CO_MPB = faktor emisi CO kendaraan mobil penumpang bensin FE_CO_MPS = faktor emisi CO kendaraan mobil penumpang solar FE_CO_BIS = faktor emisi CO kendaraan bis FE_CO_TRUK = faktor emisi CO kendaraan truk FE_NO 2 _MTR = faktor emisi NO 2 kendaraan motor FE_NO 2 _MPB = faktor emisi NO 2 kendaraan mobil penumpang bensin FE_NO 2 _MPS = faktor emisi NO 2 kendaraan mobil penumpang solar FE_NO 2 _BIS = faktor emisi NO 2 kendaraan bis FE_NO 2 _TRUK = faktor emisi NO 2 kendaraan truk FE_PM 10 _MTR = faktor emisi PM 10 kendaraan motor FE_PM 10 _MPB = faktor emisi PM 10 kendaraan mobil penumpang bensin FE_PM 10 _MPS = faktor emisi PM 10 kendaraan mobil penumpang solar FE_PM 10 _BIS = faktor emisi PM 10 kendaraan bis FE_PM 10 _TRUK = faktor emisi PM 10 kendaraan truk FE_SO 2 _MTR = faktor emisi SO 2 kendaraan motor FE_SO 2 _MPB = faktor emisi SO 2 kendaraan mobil penumpang bensin FE_SO 2 _MPS = faktor emisi SO 2 kendaraan mobil penumpang solar FE_SO 2 _BIS = faktor emisi SO 2 kendaraan bis FE_SO 2 _TRUK = faktor emisi SO 2 kendaraan truk FR_MTR = fraksi kendaraan motor FR_MPB = fraksi kendaraan mobil penumpang bensin FR_MTS = fraksi kendaraan mobil penumpang solar FR_BIS = fraksi kendaraan bis FR_TRUK = fraksi kendaraan truk JMLH_MTR = jumlah kendaraan motor JMLH_MPB = jumlah kendaraan mobil penumpang bensin JMLH_MPS = jumlah kendaraan mobil penumpang solar JMLH_BIS = jumlah kendaraan bis JMLH_TRUK = jumlah kendaraan truk KEC_ANGIN = kecepatan angin rata-rata KONS_CO = konsentrasi udara ambien CO KONS_NO 2 = konsentrasi udara ambien NO 2 KONS_PM 10 = konsentrasi udara ambien PM 10 KONS_SO 2 = konsentrasi udara ambien SO 2 LAJU_MTR = laju kendaraan motor LAJU_MPB = laju kendaraan mobil penumpang bensin LAJU_MPS = laju kendaraan mobil penumpang solar LAJU_BUS = laju kendaraan bus LAJU_TRUK = laju kendaraan truk TOT_E_CO = total emisi CO TOT_E_NO 2 = total emisi NO 2 TOT_E_PM 10 = total emisi PM 10 TOT_E_SO 2 = total emisi SO 2 VKT_MTR = vehicle kilometer trip kendaraan motor VKT_MPB = vehicle kilometer trip kendaraan mobil bensin VKT_MPS = vehicle kilometer trip kendaraan mobil solar VKT_BIS = vehicle kilometer trip kendaraan bis VKT_TRUK = vehicle kilometer trip kendaraan truk Model pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar sub-model emisi yang telah dirumuskan dapat digunakan dengan beberapa asumsi yang akan membatasi keberlakuan model khususnya sub-model emisi. Asumsi-asumsi tersebut antara lain adalah laju peningkatan konsentrasi ambien yang digunakan berdasarkan data konsentrasi udara ambien Kota Makassar sejak tahun 2007 hingga tahun 2010 . Data laju pertumbuhan jumlah kendaraan yang digunakan berdasarkan laju pertumbuhan rata-rata kendaraan selama 5 tahun terakhir.

5.5.5 Sub-Model Dampak Pencemaran Sosial-Ekonomi

Sub-model dampak pencemaran sosial-ekonomi dalam sistem pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar merupakan bagian pemodelan untuk mengetahui dampak dari menurunnya kualitas udara terhadap kesehatan masyarakat dan besarnya nilai ekonomi dari masalah kesehatan akibat terjadinya pencemaran. Hubungan sebab akibat antara unsur di dalam sub-model dampak pencemaran ditunjukkan pada Gambar 22. Jumlah Penduduk Konsentrasi Ambien Mortalitas Penyakit ISPA Emisi kendaraan Bermotor Kebutuhan Kendaraan Bermotor Nilai Ekonomi Masalah Kesehatan + + - + + + + + Jumlah Kendaraan Bermotor + + Gambar 22. Diagram sub-model dampak pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar Berdasarkan diagram sub-model dampak pencemaran Gambar 22, dampak menurunnya kualitas udara pada kesehatan merupakan hubungan antara jumlah penduduk yang berada pada wilayah paparan polutan, tingkat kualitas udara, baku mutu lingkungan yang ditetapkan dan dampak kesehatan yang disebabkan serta nilai ekonomi dari masalah kesehatan yang terjadi. Secara definisi kurva dose response menyatakan hubungan antara setiap rangsangan yang dapat diukur misalnya dalam konsentrasi dan respon mahluk hidup dalam bentuk reaksi yang dihasilkan terhadap ranah kuantitatif yang sama Connel Miller, 1995. Nilai gangguan kesehatan dapat dijelaskan dari hubungan antara meningkatnya dosis toksikan dan jumlah atau proporsi dari penanggap atau respon mahluk hidup. Gambaran tentang diagram alir sub model dampak pencemaran dalam sistem pengendalian pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar ditunjukkan pada Gambar 23. LAJU_PNDDK KONS_PM10 KONS_NO2 PROP_A ? JMLH_AA_PM10 ? JMLH_RSD_PM10 JMLH_LRI_SO2 JMLH_RSD_NO2 SLOPE_AA_PM10 FR_AA SLOPE_RSD_PM10 ? JMLH_CB_PM10 SLOPE_CB KONST BAMU_NO2_1 SLOPE_RSD_NO2 SLOPE_LRI_SO2 SLOPE_CDA_SO2 CMT_CB TEV_CB_PM10 PENDDK KONS_SO2 TEV_RSD_PM10 CMT_RSD1 TEV_AA_PM10 CMT_AA TEV_LRI_SO2 CMT_LRI CMT_CDA TEV_CDA_SO2 TEV_RSD_NO2 CMT_RSD BAMU_SO2 FR_PNDDK JMLH_CDA_SO2 Gambar 23. Diagram stock-flow sub-model dampak pencemaran emisi kendaraan bermotor di Kota Makassar. Keterangan: BAMU_SO2 = Baku mutu ambien SO 2 BAMU_PM10 = Baku mutu PM 10 BAMU_NO 2 = Baku mutu NO 2 CMT_AA = Biaya pelayanan medis kasus Asthma Attack CMT_CB = Biaya pelayanan medis kasus Chronic Bronchitis CMT_CDA = Biaya pelayanan medis kasus Chest Discomfort among Adult CMT_LRI = Biaya pelayanan medis kasus Lower Respiratory Ilnesses CMT_RSD = Biaya pelayanan medis kasus Respiratory Simptomp Day FR_AA = Fraksi kasus Asthma Attack FR_PNDDK = Fraksi Jumlah Penduduk