Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model yang dikembangkan dapat diterima secara akademik atau tidak. Pengujian dilakukan dengan cara
memvalidasi output model, yaitu dengan membandingkan output model dengan data empirik. Ada beberapa teknik uji statistik yang dapat digunakan antara lain
AME absolute mean error dan AVE absolute variation error dengan batas penyimpangan yang dapat ditolerir adalah 5 sampai 10.
3 Uji kestabilan model Uji ini dilakukan untuk melihat kestabilan atau kekuatan model dalam
dimensi waktu. Uji dilakukan dengan cara menguji struktur model agregat yang diwakili oleh sub-submodel variabel utama. Pengujian dilakukan terhadap
output masing-masing model. Model dikatakan stabil jika struktur model agregat dan disagregat memiliki kemiripan.
4.9 Metode Sistem Dinamik
Sistem dinamik merupakan sebuah pendekatan yang menyeluruh dan terpadu, yang mampu menyederhanakan masalah yang rumit tanpa kehilangan
esensi atau unsur utama dari obyek yang menjadi perhatian Muhamadi et al., 2001. Metodologi sistem dinamik dibangun atas dasar tiga latar belakang disiplin yaitu
teori umpan balik, cybernetic, dan simulasi komputer Soebagjo, 2007. Prinsip dan konsep dari ketiga disiplin ini dipadukan dalam sebuah metodologi untuk
memecahkan permasalahan manajerial secara holistik, menghilangkan kelemahan dari masing-masing disiplin, dan menggunakan kekuatan setiap disiplin untuk
membentuk sinergi. Sistem dinamik merupakan salah satu metode yang bisa digunakan untuk
mengilustrasikan sistim yang kompleks serta menganalisis implikasi-implikasi relatif dari suatu kebijakan. Sistem dinamik mengkaji sistem sebagai suatu
kesatuan yang terdiri dari berbagai elemen-elemen yang saling berinteraksi dan menentukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sistem dinamik dapat memberikan
informasi lebih mendetail yang berguna untuk mengungkap mekanisme yang tersembunyi dan memperbaiki kinerja sistem secara keseluruhan.
Menurut Kholil 2005, pengembangan model dinamik secara garis besar terdiri dari 4 empat tahap, yaitu :
1 Tahap seleksi konsep dan variabel
Pada tahap ini dilakukan pemilihan konsep dan variabel yang memiliki relevansi cukup nyata terhadap model yang akan dikembangkan. Dengan kerangka
berfikir sistem system thinking dilakukan pemetaan pengetahuan cognitif map, yang bertujuan untuk mengembangkan model abstrak dari keadaan yang sebenarnya.
Kemudian dilanjutkan dengan penelaahan secara teliti dan mendalam terhadap asumsi-asumsi, serta konsistensinya terhadap variabel dan parameter berdasarkan
hasil diskusi dengan pakar. Variabel yang dinyatakan tidak konsisten dan kurang relevan akan diabaikan.
2 Konstruksi model tahap pengembangan model Model abstrak yang telah dikembangkan, direpresentasikan dibuat
kedalam model dinamiknya dengan bantuan perangkat lunak software. Model yang telah dibuat kemudian dilakukan validasi dan verifikasi model simulasi.
3 Tahap analisis sensitivitas Tahap ini dilakukan untuk mengetahui variabel mana yang mempunyai
pengaruh nyata terhadap model, sehingga perubahan variabel tersebut akan mempengaruhi model secara keseluruhan. Variabel-variabel yang kurang tidak
berpengaruh dalam model dihilangkan, dan sebaliknya perhatian dapat difokuskan pada variabel kunci.
4 Analisis kebijakan Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan perlakuan khusus terhadap
model melalui intervensi struktural atau fungsional, tujuannya untuk mendapatkan alternatif kebijakan terbaik berdasarkan simulasi model.
Pada variabel sistem dinamik dikenal variabel level atau stok, variabel rate, dan variabel auxiliary. Level merupakan hasil akumulasi dari aliran-aliran
dalam diagram alir dan menyatakan kondisi sistem setiap saat. Persamaan powersim untuk aliran level adalah:
Init LEV = kondisi awal
Flow LEV = -dtRK + dtRM
dimana: LEV = level unit RM = rate laju masukan
RK = rate laju keluaran dt
= interval waktu simulasi satuan waktu Init = initial nilai awal
Flow = aliran untuk variabel level
Rate merupakan suatu aliran yang menyebabkan bertambah atau berkurangnya suatu level. Rate terdiri dari 2 jenis, yaitu rate masuk dan rate
keluar. Rate masuk akan menambah akumulasi di dalam suatu level dan dilambangkan dengan katub dan panah yang menuju level, sedangkan rate keluar
ditunjukkan dengan katub yang dihubungkan dengan panah yang sink. Simbol awan menunjukkan source dan sink suatu material mengalir ke dalam atau keluar
level. Aliran informasi dalam powersim dilambangkan dengan tanda panah yang
tegas. Aliran ini merupakan penghubung antar sejumlah variabel dalam suatu sistem. Jika aliran informasi keluar dari level, aliran tersebut tidak akan
mengurangi akumulasi yang terdapat di dalam level. Variabel auxiliary adalah suatu penambahan informasi yang dibutuhkan
dalam merumuskan persamaan atau variabel rate, atau suatu variabel yang membantu untuk memformulasikan variabel rate. Variabel auxiliary digambarkan
dengan suatu lingkaran penuh. Simbol belah ketupat dalam powersim menggambarkan konstanta, yaitu suatu besaran yang nilainya tetap selama proses
simulasi. Gambar 3 berikut merupakan contoh gambaran umum diagram alir model
dinamik dengan aplikasi perangkat lunak powersim.
Gambar 3. Diagram alir model sistem dinamik menggunakan program powersim
III. METODE PENELITIAN