Kekayaan Jenis, Indeks Keanekaragaman H’ dan Keseragaman E

didominasi oleh Pocillopora spp yang berasosiasi dengan karang api Millepora sp.. Pada lereng terumbu paling luar dimana pergerakan airnya kecil, kecepatan arus dan kekuatan gelombang berkurang didominasi oleh Acropora spp. Dengan beberapa Pocillopora dan Millepora sebagai selingan. Bentuk utama Acropora yang mendominasi daerah ini adalah bentuk tabulate meja dan branching bercabang. Pada daerah rataan terumbu, daerah antara tenang, Porites sp. merupakan jenis karang yang paling banyak terdapat dan biasanya berasosiasi dengan Pavona sp. atau Acropora sp. bila terdapat pergerakan air. Sejalan dengan itu, Stoddart 1971 menyatakan bahwa komunitas Acropora banyak terdapat di terumbu yang menghadap angin windward reef dan komunitas Porites banyak terdapat di terumbu yang terlindung dan di selat.

4.4 Komunitas Ikan Karang di Pulau Biawak dan Sekitarnya

4.4.1 Kekayaan Jenis, Indeks Keanekaragaman H’ dan Keseragaman E

Berdasarkan hasil pengamatan, untuk Pulau Biawak dan sekitarnya, teramati sebanyak 85 jenis ikan yang tergolong ke dalam 18 famili. Ikan karang dari famili Pomacentridae merupakan famili dengan jumlah jenis tertinggi, ditemukan sebanyak 27 jenis, famili Labridae teramati sebanyak 16 jenis. famili Serranidae dan Scaridae masing-masing sebanyak 8 jenis, famili Chaetodontidae sebanyak 7 jenis, famili Lutjanidae sebayak 4 jenis, famili Nemipteridae sebanyak 3 jenis, famili Ephipidae sebanyak 2 jenis, serta famili Siganidae, Caesionidae, Holocentridae, Lethrinidae, Monacanthidae, Pomacanthidae, Haemulidae, Mullidae, Scorpaenidae dan Muraenidae masing-masing teramati sebanyak 1 jenis. Lokasi dengan jumlah jenis ikan karang yang teramati paling banyak adalah bagian utara Pulau Biawak pada kedalaman 10 m sedangkan yang paling rendah adalah bagian selatan Pulau Biawak. Hasil pengamatan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Ringkasan komunitas ikan karang di Pulau Biawak dan sekitarnya, kekayaan jenis, indeks keanekaragaman H’, keseragaman E No. Lokasi Kedalaman Jumlah Famili Jumlah Jenis H E 1 Barat Pulau Biawak 3 m 8 25 1,1 0,3 10 m 8 30 2,4 0,7 2 Selatan Pulau Biawak 3 m 10 18 1,8 0,6 10 m 8 19 1,6 0,6 3 Utara Pulau Biawak 3 m 10 26 2,9 0,9 10 m 9 31 2,7 0,8 4 Pulau Candikian 3 m 8 26 1,6 0,5 10 m 8 23 1,6 0,5 5 Pulau Gosong 3 m 7 26 2,0 0,6 10 m 8 29 2,2 0,6 Indeks keanekaragaman digunakan untuk mengukur kelimpahan komunitas berdasarkan jumlah jenis spesies dan jumlah individu dari setiap spesies pada suatu lokasi. Semakin banyak jumlah jenis spesies, semakin beragam komunitasnya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai indeks keanekaragaman H’ dan indeks keseragaman E untuk lokasi bagian utara Pulau biawak pada kedalaman 3 m memiliki spesies yang lebih beragam dibandingkan dengan stasiun lainnya. Hal ini dilihat dari besaran nilai H’ dan E yang lebih besar bila dibandingkan dengan lokasi lainnya. Hal ini berlaku juga dengan lokasi lainnya. Nilai indeks keanekaragaman H’ pada dua kedalaman yang berbeda relatif sama. Secara umum Kawasan Pulau Biawak dan sekitarnya memiliki tingkat keanekaragaman yang berkisar antara sedang sampai dengan rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa komunitas ikan karang di Pulau Biawak dan sekitarnya cukup rentan terhadap perubahan lingkungan. Perbedaan nilai indeks dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang berbeda akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap komunitas ikan karang Chabanet et al. 1995.

4.4.2 Kepadatan dan Biomassa Ikan