Hakikat Islam Islam, Iman dan Ihsan

28 Menjadi Muslim Paripurna Malaikat-Nya, kepada Kitab-kitab-Nya, kepada Rasul-rasul- Nya, kepada hari Qiamat dan beriman kepada Qadar baik dan yang buruk”. Berkatalah orang itu, “Benar”. Bertanya lagi orang itu, “Maka beritahukanlah padaku tentang Ihsan”. Jawab Nabi, “Engkau beribadah mengabdi kepada Allah seakan-akan engkau melihat kepada-Nya, sekalipun engkau tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya ia melihat engkau...”. HR. Muslim

1. Hakikat Islam

Islam secara bahasa berasal dari kata salama, aslama, silmun, sulamun yang mempunyai bermacam-macam arti. Di antaranya adalah sebagai berikut; a. Aslama yang artinya menyerah, berserah diri, tunduk, patuh, dan masuk Islam. dengan demikian Islam dengan makna tersebut berarti agama yang mengajarkan penyerahan diri kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawar menawar. Kata aslama terdapat dalam al-Qur’an surat al-Baqarah: 112, surat Ali Imron: 20 dan 83, surat al-An’am: 14. an-Nisa’: 125 b. Silmun yang artinya keselamatan dan perdamaian. Dengan makna tersebut berarti Islam adalah agama yang mengajarkan hidup damai, tentram, dan selamat. Kata silmun terdapat dalam al-Qur’an surat al-Baqarah; 208 dan surat Muhammad: 35. c. Sulamun yang artinya tangga, sendi dan kendaraan. Dengan arti tersebut, Islam berarti agama yang memuat peraturan yang dapat mengangkat derajat kemanusiaan manusia dan mengantarkannya kepada kehidupan yang bahagia dan sejahtera di dunia dan akhirat. d. Salam yang artinya selamat, aman sentosa, dan sejahtera. Dengan demikian Islam dengan makna tersebut berarti aturan hidup yang dapat menyelamatkan manusia di du- nia dan akhirat. Kata salam terdapat dalam al-Qur’an Surat al-An’am :45, Surat al-A’raf: 46 dan Surat an-Naml: 32. Dengan demikian secara bahasa, makna Islam dapat 29 Aqidah Islam dirangkum sebagai berserah diri kepada Allah swt. untuk tunduk dan taat kepada hukum-Nya aslama sehingga dirinya siap untuk hidup damai dan menebar perdamaian dalam masyarakat silmun dalam rangka untuk menaiki tangga atau kendaraan kemuliaan sulamun yang akan membawanya kepada kehidupan sejahtera dunia dan akhirat salamun. Sementara secara Istilah, pengertian Islam yang diberikan oleh para ulama dan para cendikiawan muslim sangat bervariasi sesuai dengan sudut pandang dan latar belakang keilmuan masing-masing. Akan tetapi definisi yang berbeda tersebut saling melengkapi antara satu dengan yang lain. a. Ahmad Abdullah al-Masduqi menyatakan bahwa Islam adalah satu-satunya aturan hidup yang diwahyukan untuk segenap umat manusia dari zaman ke zaman, dan bentuk terakhir yang sempurna adalah Islam yang ajaranya tersebut di dalam al-Qur’an yang diwahyukan kepada Rasul terakhir, yaitu nabi Muhammad saw. b. Syaikh Mahmud Syaltut dalam bukunya Al-Islam: Aqidah wa Syari’ah mendifinisikan Islam sebagai agama Allah yang ajaran-ajaranya diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dan memberikan penegasan kepada nabi untuk menyampaikan agama tersebut kepada seluruh umat manusia dan mengajak mereka untuk memeluknya. c. Majelis Tarjih Muhammadiyah mendifinisikan Islam sebagai agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, yakni yang diturunkan Allah di dalam al-Qur’an dan yang tersebut dalam sunnah sahihah, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama Allah agama samawi yang diwahyukan kepada rasul-rasulNya sejak Nabi adam as. hingga yang terakhir nabi Muhammad saw. agama tersebut mengatur seluruh aspek kehidupan manusia baik keyakinan, ibadah, sosial, hukum, politik, ekonomi, akhlak dan lain sebagainya 30 Menjadi Muslim Paripurna maupun pedoman hidup bagi seluruh umat manusia agar dapat tercapai kehidupan yang diridhai Allah swt. dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Antara Islam sebagai agama samawi terakhir dengan agama wahyu sebelumnya jelas mempunyai hubungan yang erat karena keberadaannya merupakan mata rantai terakhir agama Allah. Hanya saja beberapa perbedaan yang menjadi ciri fundamental Islam sebagai wahyu terakhir yang diturun- kan kepada Nabi Muhammad dan Islam sebagai wahyu yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, antara lain: a. Islam sebagai agama wahyu terakhir merupakan agama universal, yakni agama yang berlaku untuk segenap umat manusia sepanjang masa di seluruh dunia. Sementara agama wahyu sebelum Islam bersifat lokal yang hanya berlaku untuk bangsa tertentu dan untuk waktu tertentu. Universalitas Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad dapat ditemukan dalam al-Qur’an surat al-Anbiya’ 21: 107, surat al-Furqon: 1, surat al-A’raf: 158, surat Saba’: 28, surat Sad: 87 dan surat al-Fath: 28. b. Agama Islam yang dibawa oleh nabi Muhammad saw merupakan penyempurna agama Allah yang diwahyukan kepada rasul sebelumnya. Ini berarti bahwa seluruh umat manusia wajib menganut agama Islam yang telah disempurnakan karena agama yang pernah diajarkan oleh para nabi sebelumnya telah diganti kedudukanya oleh agama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw. c. Agama Islam sebagai agama wahyu terakhir juga merupakan pelurus dan peneliti pengoreksi terhadap perubahan atau penyimpangan yang terjadi pada agama- agama sebelumnya, terutama dalam bidang aqidah keyakinan agar tetap berpedoman kembali kepada kepercayaan bahwa Tuhan itu maha esa agama tauhid. Hal ini dapat dilihat dalam QS al-Maidah: 64. Dari sini jelaslah bahwa siapa saja yang menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah, maka ia seorang muslim, dan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah dan 31 Aqidah Islam selain Allah maka ia seorang musyrik, sedangkan seorang yang tidak menyerahkan diri kepada Allah maka ia seorang kafir yang sombong. Berkaitan dengan Islam sebagai agama, maka tidak dapat terlepas dari adanya unsur-unsur pembentuknya yaitu berupa rukun Islam, yaitu: a. Membaca dua kalimat Syahadat b. Mendirikan shalat lima waktu c. Menunaikan zakat d. Puasa Ramadhan e. Haji ke Baitullah jika mampu.

2. Hakikat iman