85
Bab II BERIBADAH
SESUAI TUNTUNAN SYARI’AH
A. Pengertian dan Hakikat Ibadah
Ibadah ةدابع secara etimologi berarti merendahkan diri
serta tunduk. Menurut syara’, ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan maksudnya satu. Definisi ibadah
itu antara lain : 1.
Ibadah ialah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya yang digariskan melalui lisan
para Rasul-Nya, 2.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah, yaitu tingkatan ketundukan yang paling tinggi disertai dengan
rasa mahabbah kecintaan yang paling tinggi, 3.
Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa ucapan atau
perbuatan, yang dzahir maupun bathin. Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia,
Allah berfirman, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. Aku tidak menghendaki
rizki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya
86
Menjadi Muslim Paripurna
mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi rizki yang mempunyai kekuatan lagi Sangat Kokoh.” Adz-
Dzariyat: 56-58 Allah memberitahukan, hikmah penciptaan jin dan
manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah kepada Allah. Dan Allah Maha Kaya, tidak membutuhkan ibadah
mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkan-Nya. Karena ketergantungan mereka kepada Allah, maka mereka
menyembah-Nya sesuai dengan aturan syari’at-Nya. Maka siapa yang menolak beribadah kepada Allah, ia adalah
sombong. Siapa yang menyembah-Nya tetapi dengan selain apa yang disyari’atkan-Nya maka ia adalah mubtadi’ pelaku
bid’ah. Dan siapa yang hanya menyembah-Nya dan dengan syari’at-Nya, maka dia adalah mukmin muwahhid yang
mengesakan Allah.
Tujuan diciptakannya manusia
di muka bumi ini adalah untuk beribadah kepada-Nya. Ibadah dalam pengertian
yang komprehensif menurut Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah adalah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang
dicintai dan diridhai oleh Allah swt. berupa perkataan atau perbuatan baik amalan batin ataupun yang dhahir nyata.
Dengan demikian orang yang benar-benar mengerti kehidupan adalah yang mengisi waktunya dengan berbagai
macam bentuk ketaatan; baik dengan melaksanakan perintah maupun menjauhi larangan. Sebab dengan cara itulah tujuan
hidupnya akan terwujud. Semoga Allah memberikan taufik dan pertolongan-Nya kepada Rabb penguasa jagad raya,
bukan menjadi budak hawa nafsu dan ambisi-ambisi dunia.
Mendengar kata ibadah, pikiran kita tentu langsung tertuju pada hal-hal seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
Ibadah seperti ini merupakan manifestasi dari keyakinan aqidah kepada kekuasaan Allah swt, sehingga ibadah ini
dapat juga dikatakan sebagai bentuk hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya, Allah swt atau hablum
minallah.
87
Beribadah Sesuai Tuntunan Syari’ah
Menurut Muhammadiyah, beribadah adalah bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah, dengan jalan mentaati
segala perintah-perintah-Nya, menjauhi larangan-larangan- Nya dan mengamalkan segala yang diizinkan Allah. Dalam
hal ini, ibadah dibagi menjadi dua; yaitu umum dan khusus. Ibadah umum adalah segala amal yang diizinkan Allah swt.,
sedangkan ibadah dalam arti khusus adalah apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkah dan
cara-caranya yang tertentu. Ibadah khusus ini merupakan ibadah mahdlah, seperti shalat, puasa, haji dan lainnya.
B. Macam-macam Najis