Mandi Tayamum Tata Cara Thaharah Bersuci dari Hadas

126 Menjadi Muslim Paripurna ُهُدْبَع اًدَّمَحُم َّن َ أ ُدَهْش َ أَو ،ُهَل َكيِرَش اَل ُهَدْحَو ُه َّللا اَّلإ َهَلإ اَل ْنَأ ُدَهْشَأ ُهُلوُسَرَو Doa wudlu ini berdasarkan hadits: :َ م َّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص ِهَّللا ُلوُسَر َلاَق :َلاَق ُهْنَع ُهَّللا َيِضَر َرَمُع ْنَع ُدَهْش َ أ :ُلوُقَي َّمُث ،َءو ُضُوْلا ُغِبْسُيَف ، ُ أ َّضَوَتَي ٍدَحَأ ْنِم ْمُكْنِم اَم} ُهُدْبَع اًدَّمَحُم َّن َ أ ُدَهْش َ أَو ،ُهَل َكيِرَش اَل ُهَدْحَو ُه َّللا اَّلإ َهَلإ اَل ْنَأ اَهُّي َ أ ْنِم ُلُخْدَي ،ِةَيِناَم َّ ثلا ِة َّنَجْلا ُباَوْبَأ ُهَل ْتَحِتُف اَّلإ ،ُهُلوُسَرَو ُّيِذِمْرِّتلاَو ،ْهَجاَم ُنْباَو ،دُواَد وُبَأَو ،ٌمِلْسُم ُهَجَرْخَأ {َءاَش “Dari Umar RA. Berkata: Rasulullah saw. Bersabda: “Siapapun dari kalian berwudlu lalu menyempurnakan wudlunya kemudian berdo’a; ‘aku bersaksi tidak ada tuhan kecuali Allah yang maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhamamd adalah hamba dan rasulnya’ maka akan dibuka baginya 8 pintu surga, dia bisa masuk dari manapun yang dikehendakinya”. Sedangkan tambahan doa: َنيِرِّهَطَتُمْلا ْنِم يِنْلَعْجاَو َنيِباَّوَّتلا ْنِم يِنْلَعْجا َّمُه َّللا adalah tambahan dari al-Tirmidzi, tapi mulanya berasal dari al-Bazzar dan at-Thabrani dalam kitab “al-Ausath” dari jalan Tsauban. Doa yang ditambahkan pada wudlu tersebut terdapat “idltirab” keguncangan, sehingga sebagian ulama mencukupkan do’a wudlu hanya dengan syahadatain Subulus Salam1163

2. Mandi

Mandi adalah cara bersuci yang wajib dilakukan karena melakukan hadats besar, seperti junub keluar sperma, mimpi 127 Beribadah Sesuai Tuntunan Syari’ah basah, bercampur suami-istri, haid, nifas, atau ketika hari jum’ah atau hari raya dan seseorang yang masuk Islam. Tata Cara Mandi a. Mencuci kedua tangan dengan niat ikhlas karena Allah b. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri c. Berwudlu secara sempurna seperti wudlu untuk shalat d. Memasukkan jari-jari ke pangkal rambut dengan wangi- wangian e. Menuangkan air ke kepala dimulai sebelah kanan kemudian yang kiri hingga rata di badan f. Membasuh kaki dengan mendahulukan yang kanan Berdasarkan hadits Aisyah RA: َنِم َلَسَتْغااَذِا َناَك َم َّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىَّلَص َّىِبَّنلا َّنَا َةَشِئاَع نع ِهِلاَمِش ىَلَع ِهِنْيِمَيِب ُغِرْفَي َّم ُث ِهيَدَي ُلِسْغَيَف ُأَدْبَي ِةَباَنَجلا َلِخْدُيَو َءاَملا ُذُخ ْ أَي َّمُث ِةَالَّصلِل ُهَئو ُضُو ُ أ َّضَوَتَي َّمُث ُهَجْرَف ُلَسَتْغَيَف ىَلَع َنَفَح َ أَرْبَتْسا ْدَق ْنَا ىَاَر اَذِا ىَّتَح ِرْع َّ شلا ِلو ُصُا ىِف ُهَعِبا َصَا . ِهيَلْجِر َلَسَغ َّم ُث ِهِدَسَج ِرِئاَس ىَلَع َضاَفَا َّمُث ٍتاَيَثَح َثَالَث ِهِسْأَر .ٌ مِلْسُم َو ُّىِراَخُبلا هَجَرْخَا “Dari ’Aisyah r.a. bahwa Nabi saw. apabila mandi karena junub, ia mulai membasuh kedua tangannya, kemudian menuangkan dengan kanannya pada kirinya, lalu mencuci kemaluannya, lalu berwudlu sebagai wudlunya untuk shalat; kemudian mengambil air dan memasukkan jarijarinya di pangkal rambutnya sehingga apabila ia merasa bahwa sudah merata, ia siramkan air untuk kepalanya tiga tuangan, lalu meratakan seluruh badannya; kemudian membasuh kedua kakinya”. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. 128 Menjadi Muslim Paripurna

3. Tayamum

Tayamum adalah cara bersuci yang boleh dilakukan dengan mengunakan tanahdebu sebagai pengganti wudlu dan mandi, karena tidak ada air atau tidak memungkinkan menggunakan air, seperti kemarau panjang, di atas pesaw..at, atau tidak bisa menggunakan air karena sedang dalam kondisi berbahaya bila menggunakan air, seperti sakit tetanus, cacar air, luka bakar atau dalam perjalanan. Tata Cara Tayamum a. Meletakkan tangan ke tanah kemudian meniupnya dengan ikhlas karena Allah sambil berdo’a bismillahirrahmanirrahim b. Mengusap muka c. Mengusap tangan hanya sampai pergelangan, bukan siku sebelah menyebelah, yaitu tangan kiri diusapkan pada punggung telapak tangan kanan dan tangan kanan diusapkan pada punggung telapak tangan kiri ُهَّللا ى َّلَص ُّيِبَّنلا يِنَثَعَب :َلاَق اَمُهْنَع ُهَّللا َيِضَر ٍرِساَي ِنْب ِراَّمَع ْنَع ِديِعَّصلا يِف تْغَّرَمَتَف َءاَمْلا ْدِج َ أ ْمَلَف ،تْبَنْج َ أَف ٍةَجاَح يِف َم َّلَسَو ِهْيَلَع ُهَل تْر َ كَذَف َم َّلَسَو ِهْيَلَع ُهَّللا ىَّلَص َّيِبَّنلا تْيَتَأ َّمُث ،ُةَّباَّدلا ُغَّرَمَتَت اَمَك ِهْيَدَيِب َبَرَض َّم ُث اَذَكَه كْيَدَيِب َلوُقَت ْنَأ كيِفْكَي اَمَّنإ} :َلاَقَف .َكِلَذ ِهْي َّفَك َرِهاَظَو ،ِنيِمَيْلا ىَلَع َلاَمِّشلا َحَسَم َّمُث ،ًةَدِحاَو ًةَبْرَض َضْرَأْلا . ٍمِلْسُمِل ُظْفَّللاَو . ِهْيَلَع ٌقَفَّتُم {ُهَهْجَوَو Rasulullah saw. Bersabda: “Engkau hanya cukup melakukan dengan tanganmu seperti ini, kemudian Nabi menupuk tanah dengan sekali tepukan kemudian tangan kiri mengusap yang kanan, pada punggung telapak tangannya dan wajahnya”. Ini merupakan lafadz dari Muslim yang mendahulukan tangan dari pada wajah. Sementara riwayat al-Bukhari mendahulukan wajah baru mengusap tangan sebagaimana hadits berikut: 129 Beribadah Sesuai Tuntunan Syari’ah َحَسَم َّمُث ،اَمِهيِف َخَفَنَو ، َضْرَأْلا ِهْيَّفَكِب َبَرَضَو} :ِّيِراَخُبْلِل ٍةَياَوِر يِفَو .{ ِهْي َّفَكَو ُهَهْجَو اَمِهِب “Nabi menepuk tanah dengan kedua telapak tangannya, dan meniupnya kemudian mengusapkan keduanya pada wajah dan kedua punggung telapak tangannya”. Dari kedua hadits tersebut nampak bahwa tayamum yang benar dilakukan dengan cara menepukkan telapak tangan dengan satu tepukan lalu mengusap wajah dan kedua punggung telapak tangan, bukan dengan cara menepuk dua tepukan dan mengusap tangan hingga kedua siku. Memang ada riwayat yang menyebutkan itu tapi lemah. Berikut riwayat tersebut: ِهْيَلَع ُه َّللا ىَّلَص ِهَّللا ُلوُسَر َلاَق :َلاَق اَمُهْنَع ُهَّللا َيِضَر َرَمُع ِنْبا ْنَعَو ىَلإ ِنْيَدَي ْلِل ٌةَبْرَضَو ،ِهْجَوْلِل ٌةَبْرَض :ِناَتَبْرَض ُمُّمَيَّتلا} َمَّلَسَو ُةَّدِع ُهاَنْعَم يِفَو ُهَفْقَو ُةَّمِئَأْلا َحَّحَصَو ،ُّيِنْطُقَراَّدلا ُهاَوَر {ِنْيَقَفْرِمْلا ُةَدْمُعْلاَف ٌةَفيِع َض ْو َ أ ،ٌةَفوُقْوَم اَّمإ ْلَب ؛ٍةَحيِح َص ُرْيَغ اَه ُّلُك ٍتاَياَوِر ِمُّمَي َّتلا ُباَب» :َلاَقَف ،ِهِحيِحَص يِف ُّيِراَخُبْلا َمَزَج ِهِبَو ،ٍراَّمَع ُثيِدَح « ِنْي َّفَكْلاَو ِهْجَوْلِل Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah bersabda: “tayamum itu dua tepukan; pertama untuk wajah dan kedua untuk kedua tangan hingga dua siku”. HR. al-Daruquthni, dan para imam hadits membenarkan bahwa hadits ini mauquf. Ini berarti bahwa beberapa riwayat yang semakna semuanya tidak sahih, bahkan maukuf atau dla’if. Karena itu, yang bisa dijadikan pegangan adalah hadits Ammar di atas. Karena itulah al-Bukhari dalam kitab sahihnya menegaskan dengan judul “Bab Tayamum untuk wajah dan kedua telapak tangan”. Subulus SalamJuz 1 hlm. 20 dan 316 130 Menjadi Muslim Paripurna

G. Tata Cara Shalat