BAB II HAKEKAT FILSAFAT PENDIDIKAN
2.1. Pengertian Pendidikan 2.1.1. Pendidikan Sebagai Aktivitas Eksistensial dan Fundamental
Fenomena pendidikan merupaka sesuatu yang hakiki dan eksistensial bagi kehidupan manusia.
[14] Pendidikan merupakan fenomen bukan hanya karena tampak bagi mata sebagai
data dan gejala, melainkan tampak bagi kesadaran manusia: pikiran, jiwa dan pribadinya. Fenomen itu disebut hakiki karena di mana pun manusia ada bersama selalu ada pendidikan.
Pendidikan diartikan sebagai aktivitas eksistensial dan fundamental. Pengertian ini mengandung 3 unsur penting, yaitu :
1. Pendidikan disebut eksistensial karena menyangkut eksistensi manusia. Eksistensi berarti cara
manusia berada yang khas di dunia. Aliran yang berakaitan dengan eksistensi adalah Eksistensi. Eksistensialisme adalah suatu aliran filsafat abad ke-20 yang merasakan misinya
sebagai pemberantas dua pandangan yang berat sebelah tentang manusia, yakni materialisme dan idealisme. Materialisme adalah paham yang melihat manusia hanya sebagai bagian dari
alam jasmani materi yang tidak berbeda dari benda-benda jasmani lain. Sedangkan idealisme adalah paham yang berpendapat bahwa manusia itu hanya subyek, di mana subyek itu
disamakan dengan pikirannya sendiri. Dunia di luar pikiran manusia tidak ada, kalaupun ada, tidak mungkin dimengerti;
[15] 2.
Pendidikan menyangkut cara orang berelasi dengan orang lain. Manusia tidak bisa berkembang dan menjadi diri sendiri tanpa hubungan dengan manusia-manusia lain. Dunia
manusia adalah dunia arti-arti, dan arti-arti itu juga berlaku untuk manusia-manusia lain sebagai subjek. Jelas bahwa manusia hanya dapat hidup sebagai manusia kalau ia hidup
bersama dengan manusia lain. L. Binswanger menegaskan bahwa cara berada manusia adalah ada bersama dengan subjek-subjek, dalam cinta kasih, yang saling membangun dan
menyempurnakan. Cita-cita dari individu diarahkan kepada cinta tanpa pamrih sebagai pemenuhannya. Cinta menciptakan persekutuan. Karena itu, persekutuan, ada bersama bersifat
hakiki bagi manusia;
3. Fenomena pendidikan begitu nyata dalam hubungan antarmanusia. Dalam hal ini, hubungan
bersifat saling memberi arti, hubungan membangun dan menyempurnakan dalam cinta kasih. Suatu perbuatan disebut fenomen mendidik karena hasilnya apakah baik atau buruk.
Pendidikan adalah suatu aktivitas fundamental karena pendidikan itu menyentuh akar-akar hidup manusia sehingga mengubah dan menentukan hidup itu.
2.1.2. Pendidikan Sebagai Proses Pemanusiaan
Pendidikan adalah proses pemanusiaan manusia muda. [16]
Dalam proses pendidikan, dua pribadi aku bertemu, yaitu aku dari pendidik dan aku dari yang dididik,
sehingga yang dididik diangkat ke tingkat aku pendidik. Pengangkat itu yang disebut pemanusiaan. Pemanusiaan itu dibedakan atas dua, yakni :
1. Proses hominisasi homo; manusia, yaitu perkembangan menjadi manusia. Pendidikan disebut
hominisasi bukan karena proses bertumbuh dan berkembang yang diharapkan dari pendidikan secara lambat laun membawa kepada kesempurnaan diri sebagai manusia, baik dari aspek
biologis maupun dari aspek psikologis. Homonisasi itu mengarah kepada menjadi seorang pribadi, seorang subjek yang mengerti diri dan tahu menempatkan diri dalam situasi;
2. Proses humanisasi humanus; manusiawi, humanisme; kehidupan manusia dan masyarakat yang
sempurna karena cocok dengan tuntutan dan cita-cita manusia, yaitu proses perkembangan manusia yang lebih tinggi dari tingkat yang minimal hominisasi kepada perkembangan ke
tingkat yang lebih sempurna. Tingkat lebih tinggi itu adalah kebudayaan yang lebih tinggi. Kebudayaan adalah hasil pengangkatan alam kodrat ke tingkat lebih tinggi dengan kekuatan
akal budi manusia.
Tujuan pendidikan adalah membantu manusia yang muda, sehingga bisa bergerak, bertindak dan bersikap sebagai manusia. Pendidikan tidak hanya bermaksud memimpin
manusia menjadi homo tetapi menjadi homo yang human homo humanus. Jadi, pendidikan sebenarnya bertujuan untuk membantu seorang manusia muda untuk menjadi pribadi atau
subjek yang human. 2.2. Aktivitas Pendidikan Sebagai Persoalan Filsafat
2.2.1. Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan sering disebut dengan istilah Pedagogi. Istilah Pedagogi yang merupakan bahasa Yunani,yang berarti ”seni membimbing seorang anak”. Pada umumnya,
istilah ini sinonim dengan ”ilmu pendidikan. [17]
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan dasar manusia yang lahir dengan kemampuan yang hampir tidak terbatas untuk bertindak , tetapi tanpa kecakapan untuk
menerjemahkan kemampuan itu ke dalam perbuatan nyata. Manusia terlebih dahulu harus belajar dari orang lain tentang bagaimana mengungkapkan kemampuan-kemampuan itu seperti
berjalan, merawat dan memelihara diri, berbicara, membaca dan menulis, menghargai dan mencintai. Seekor hewan, sebaliknya, sudah ’mahir’ dan ’terspesialisasi’ sejak lahir; ia memiliki
kecakapan dan kepandaian secara instingtif. Manusia pada saat kelahirannya hanya memiliki kemampuan untuk berkembang. Kecakapan dan kepandaian serta penghalusan budi dicapai
lewat pendidikan dan proses belajar. Lewat proses belajar dan pendidikan dia serentak menspesialisasikan diri, menjadi pribadi yang matang dan berbudaya.
2.2.2. Subyek Pendidikan