Idealisme Masa Modern – Masa Kini 1. Reformasi Protestan

Apa yang menjadi norma kemajuan pendidikan bagi seorang naturalis? Condore 1743-1794, seorang pemikir revolusioner Perancis mengemukakan kepercayaan akan kemampuan manusia untuk menjadi sempurna secara tak terbatas. Dengan kata lain, kemajuan tidak punya akhir kecuali kemajuan lebih besar lagi.

3.2.4. Idealisme

Kebanyakan filsuf sebelumnya melihat proses belajar kurang lebih sebagai suatu proses fotografis yang rumit. Dalam proses mengenal, budi memuat rekaman atas realitas. Semua ini rupanya harus diganti. Dalam proses pengenalan itu, akal budi yang sedang belajar harus membangun dalam dirinya sendiri ide-idenya sendiri tentang dunia. Maka, filsafat pendidikan ini dikenal sebagai idealisme. Tekanannya adalah pada keadaan intern budi atau perasaan individu. Perkembangan terbesar idealisme dalam filsafat pendidikan terjadi di Jerman. Tema sentral kuliah-kuliah Kant mengenai pendidikan bersifat moral. Anak-anak harus dilatih untuk bertindak, bukan seperti mereka mau, tetapi sebagaimana seharusnya. Rasa wajib adalah produk struktur dari kehendak dan bukan dari pengalaman. Meskipun pada dasarnya kehendak ini terarah dari hal yang benar dan baik, ia dihalangi dalam mewujudkan dirinya oleh keinginan- keinginan. Karena itu, pendidikan merupakan suatu fase untuk melatih kehendak yang baik untuk mewujudkan dirinya sendiri. Akan tetapi, memiliki kehendak baik saja tidak cukup. Kehendak harus juga diberi beberapa petunjuk tentang arah perwujudan dirinya. Petunjuk ini ditempatkan Kant dalam suatu imperatif praktis. ”Bertindaklah sedemikian, dalam memperlakukan kemanusiaan, entah itu dalam diri Anda sendiri atau dalam diri pribadi lain, dalam segala hal sebagai tujuan dan tidak pernah hanya sebagai sarana.” [25] ”Hormat terhadap kemanusiaan” dengan ini menjadi suatu imperatif kategoris perintah tak bersyarat dalam filsafat pendidikan yang demokratis. Idealisme berasal dari kata bahasa Latin idea yang berarti gagasan, ide. Idealisme menekankan gagasan, ide, isi pikiran. Tokoh-tokohnya adalah Kant, Hegel, Bradley, J. D. Butler. Pokok-pokok pembahasan Filsafat Pendidikan menurut Idealisme adalah : 1. Realitas paling obyektif dan mendasar adalah sesuatu yang spiritual konsep-konsep abstrak; 2. Unsur spiritual dan material bertentangan; 3. Dunia yang tampak bersifat material dan tergantung dari konsep yang ada dalam pikiran. Realitas adalah bayangan dari realitas sesungguhnya, yaitu konsep atau ide; 4. Tujuan Pendidikan adalah: a. memelihara nilai-nilai luhur dalam kehidupan kultural, sosial dan spiritual; b. mengembangkan hal-hal yang berkaitan dengan hidup spiritual kemampuan intelektual. 5. Unsur personal dalam pendidikan lebih penting dari fakta atau data pendidikan. Pengenalan diri lebih penting dari ilmu pengetahuan yang dimiliki; 6. Kebenaran obyektif selalu dicari, tetapi kebenaran obyektif itu terletak dlm 1 koherensi gagasankonsep dan 2 dalam memahami dan mengerti segala sesuatu dengan bantuan Ide Kebaikan Plato atau Allah St. Agustinus.

3.2.5 Realisme