penurunan luasan lahan terbesar adalah sawah, yakni sebesar 1.126,52 ha. Kebun campuran mengalami penurunan luasan lahan sebesar 4,40 ha.
Penggunaan lahan pada tahun 2010 Tabel 5, Gambar Lampiran 1 didominasi oleh pemukiman. Luasan lahan pemukiman pada tahun 2010 naik
secara signifikan, pada tahun 1985 sebesar 1.765,58 ha, dan meningkat menjadi 4.238,13 ha pada tahun 2010. Periode 2001
– 2010, penggunaan lahan yang mengalami penurunan luasan lahan adalah hutan lebat, sawah, dan tegalan, yang
masing – masing perubahan penurunan luasannya adalah 1.531,38 ha, 934,26 ha,
dan 110,55 ha. Penggunaan lahan luasannya bertambah adalah hutan semak, kebun campuran, pemukiman, lahan terbuka, yamg masing-masing kenaikan
luasannya sebesar 624,98 ha, 682,32 ha, 283,25 ha, dan 23,75 ha. Pada periode ini, kebun teh mengalami penambahan luasan, yakni sebesar 962,29 ha.
4.4.1. Perubahan Penggunaan Lahan Hutan Lebat
Perubahan luas hutan lebat memiliki laju peluruhan eksponensial yang tergambar dalam model persamaan
y = 4.010,8 exp
-0,029X
dengan nilai R square
R
2
= 0,91 Gambar 15 dan Tabel 6. Laju peluruhan hutan lebat mengalami penurunan luasan lahannya dari tahun 1985 ke tahun 2010, yakni sebanyak
2.407,78 ha atau berkurang sebanyak 62,21 .
Gambar 15. Model Persamaan Eksponensial Laju Perubahan Hutan Lebat Hutan lebat di DAS Ciliwung Hulu kebanyakan berada di wilayah dengan
elevasi tinggi dan kemiringan lereng yang curam, sekitar puncak gunung Janudianto, 2004. Hal ini menyebabkan sangat sulit hutan lebat langsung
urutan tahun pengamatan luas
an ha
y = 4.010,8 exp
-0,029X
dikonversi menjadi pemukiman. Kenyataannya karena teknologi yang semakin berkembang dari waktu ke waktu menyebabkan semakin banyak ditemui
pemukiman atau lahan terbangun yang berada di sekitar puncak gunung. Tabel 6. Model Pendugaan Perubahan Berbagai Tipe Penggunaan Lahan
DAS Ciliwung Hulu 1985 – 2010
Model persamaan pendugaan pertumbuhan eksponensial penggunaan lahan DAS Ciliwung hulu y = cexpb
+b
1
x
1
+b
2
x
2
... Tipe penggunaan lahan
R
2
Persamaan Hutan Lebat
0,91 y = 4.010,8exp
-0,029X
Hutan SemakBelukar 0,25
y = 521,6exp
0,012X
Kebun Campuran 0,92
y = 1.140,1exp
0,025X
Kebun Teh 0,41
y = 3.368,7exp
0,005X
Lahan Terbuka 0,99
y = 736,6exp
-0,31X
Pemukiman 0,93
y = 2.109,5exp
0,029X
Sawah 0,97
y = 3.808,2exp
-0,06X
TegalanLadang 0,82
y = 399exp
0,056X
Ket: y = luas pendugaan penggunaan lahan ha; x = urutan tahun pengamatan Tabel 7. Hasil Estimasi Luas Penggunaan Lahan Berdasarkan Model
Pertumbuhan Eksponensial
Tahun Hutan
Kebun Lahan
Pemukiman Sawah
Tegalan Lebat
Campuran Terbuka
Ladang 1985
3.897,06 1.169,02
539,96 2.172,16
3.587,53 422,03
1986 3.786,58
1.198,71 395,81
2.236,69 3.379,69
446,42 1987
3.679,23 1.229,16
290,14 2.303,13
3.183,89 472,21
1988 3.574,92
1.260,38 212,69
2.371,55 2.999,43
499,50 1989
3.473,57 1.292,40
155,91 2.442,00
2.825,66 528,36
1990 3.375,09
1.325,23 114,28
2.514,54 2.661,96
558,89 1991
3.279,41 1.358,89
83,77 2.589,23
2.507,74 591,19
1992 3.186,44
1.393,41 61,41
2.666,15 2.362,46
625,35 1993
3.096,10 1.428,80
45,02 2.745,35
2.225,59 661,48
1994 3.008,32
1.465,10 33,00
2.826,90 2.096,66
699,70 1995
2.923,04 1.502,31
24,19 2.910,88
1.975,19 740,13
1996 2.840,17
1.540,47 17,73
2.997,35 1.860,76
782,90 1997
2.759,65 1.579,60
13,00 3.086,38
1.752,96 828,14
1998 2.681,41
1.619,73 9,53
3.178,07 1.651,40
875,99 1999
2.605,39 1.660,87
6,98 3.272,47
1.555,73 926,61
2000 2.531,53
1.703,06 5,12
3.369,68 1.465,60
980,15 2001
2.459,76 1.746,32
3,75 3.469,78
1.380,69 1.036,79
2002 2.390,02
1.790,68 2,75
3.572,85 1.300,70
1.096,69 2003
2.322,27 1.836,16
2,02 3.678,99
1.225,35 1.160,06
2004 2.256,43
1.882,80 1,48
3.788,28 1.154,36
1.227,10 2005
2.192,46 1.930,63
1,08 3.900,81
1.087,48 1.298,00
2006 2.130,30
1.979,67 0,79
4.016,69 1.024,48
1.373,00 2007
2.069,91 2.029,95
0,58 4.136,00
965,13 1.452,34
2008 2.011,22
2.081,52 0,43
4.258,87 909,21
1.536,26 2009
1.954,20 2.134,39
0,31 4.385,38
856,54 1.625,03
2010 1.898,80
2.188,61 0,23
4.515,65 806,92
1.718,93 R
2
0,90 0,92
0,99 0,93
0,97 0,82
4.4.2. Perubahan Penggunaan Lahan Kebun Campuran