Input data Tank Model Hasil verifikasi dan optimasi Tank Model

Skema representatif Tank Model memperlihatkan Standard Tank Model. Tengki teratas manggambarkan surface storage A, tengki kedua menggambarkan intermediate storage B, tengki ketiga menggambarkan sub- base storage C dan tengki terbawah menggambarkan base storage D.

5.3.2 Input data Tank Model

Data masukan Tank Model yang terdiri dari curah hujan, debit aliran sungai, dan evapotranspirasi, data curah hujan dengan satuan mmhari, debit aliran mmhari dan evapotranspirasi mmhari. Data input Tank Model dari MDM Cisampora dimulai pada tanggal 10 Desember 2009 sampai 14 April 2010, berikut ini Tabel 13 hasil rekapitulasi dari analisis data input Tank Model. Tabel 13 Rekapitulasi Data input Tank Model No Data Jumlah Total mm Persentase 1 Curah Hujan 1678 100 2 Debit Aliran Sungai 623,48 37,16 3 Evapotranspirasi 631,04 37,61

5.3.3 Hasil verifikasi dan optimasi Tank Model

Proses dari run software Tank Model GA melalui hasil verifikasi dan optimasi menghasilkan keluaran berupa nilai parameter Tank Model parameters, indikator keandalan Tank Model performance, keseimbangan air water balance, persamaan regresi regretion, total aliran air water flow, dan keseimbangan tinggi muka air di tengki water level. Tahapan run software antara lain initial, optimize dan verification. Tahapan secara terperinci terdapat pada bab metodologi mengenai proses-proses penggunaan aplikasi Tank Model, setelah hasil verifikasi dan optimasi dari Tank Model maka hasil keluaran dianalisis untuk mendapatkan informasi keakuratankelayakan model dalam mempresentasikan sesuai di lapangan. Parameter Tank Model secara keseluruhan pada standard Tank Model memiliki 12 parameter. Parameter tersebut berdasarkan skema keseimbangan neraca air, curah hujan Rainfall sebagai input sistem hidrologi, ditransfer menjadi output sebagai aliran discharge. Pada di atas Gambar 17 menunjukan skema keseimbangan neraca air dimana Aliran total merupakan penjumlahan aliran dari lubang outlet horinzontal setiap tank. Intensitas rainfall sangat berpengaruh terhadap perilaku Tank Model, seperti perkolasi air yang turun ke bawah melalui lubang outlet vertikal tank akan mempresentasikan besarnya infiltrasi dan aliran yang melalui lubang outlet horizontal tank mempresentasikan teratas besarnya surface flow Ya2 dan sub- surface flow Ya1 limpasan, tank kedua mempresentasikan besarnya intermediate flow Yb, tank ketiga mempresentasikan besarnya sub-base flow Yc dan tank terbawah mempresentasikan besarnya base flow Yd. Infiltrasi yang melalui lubang outlet vertikal dan aliran yang melalui lubang outlet horizontal tank dikuantifikasikan oleh parameter-parameter Tank Model Tingsanchali 2001 diacu dalam Setiawan 2003. Parameter-parameter Tank Model dapat dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu: 1. Runoff coeffisients masing-masing tank A, B, C dan D yang dinotasikan a1, a2, b1, c1 dan d1. 2. Infiltration coeffisients masing-masing tank A, B dan C yang dinotasikan a0, b0 dan c0. 3. Storage parameter sebagai tinggi lubang outlet horizontal masing-masing tank A, B dan C yang dinotasikan Ha1, Ha2, Hb1 dan Hc1. Berdasarkan hasil verifikasi dan optimasi aplikasi Tank Model diperoleh 12 parameter, berikut ini Tabel 14 menyajikan ke-12 paramater tersebut. Tabel 14 Parameter hasil optimasi Tank Model No Parameter Tank Model Jenis Parameter Hasil Optimasi 1 a0 Infiltration coeffisients surface flow 0.14147 2 a1 Runoff coeffisients sub-surface flow 0.02246 3 Ha1 Storage parameter sub-surface flow 14.9998 4 a2 Runoff coeffisients surface flow 0.06344 5 Ha2 Storage parameter surface flow 156.25 6 b0 Infiltration coeffisients intermediate flow 0.1888 7 b1 Runoff coeffisients intermediate flow 0.11807 8 Hb1 Storage parameter intermediate flow 13.2422 9 Co Infiltration coeffisients sub-base flow 0.0001 10 c1 Runoff coeffisients sub-base flow 0.001 11 Hc1 Storage parameter sub-base flow 0.07621 12 d1 Runoff coeffisients base flow 0.00099 Dalam analisis hidrograf aliran hasil yang diperoleh mengenai koefisien limpasan C sebesar 0,02 atau 2 dari total jumlah curah hujan yang turun menjadi limpasan langsung. Keluaran Tank Model terdapat koefesien limpasan Runoff coeffisients, debit aliran yang menjadi limpasan langsung berada pada tank A yaitu koefisien limpasan surface flow dan sub-surface flow dengan nilai masing-masing sebesar 0,02246 dan 0,06344, dengan demikian hasil optimasi limpasan langsung yang terjadi berkisar antara 2,246 sampai 6,344 dengan inisiasi pada analisis hidrograf aliran sebesar 2. Nilai koefisien limpasan analisis hidrograf aliran berada pada kisaran hasil optimasi Tank Model, hal ini menunjukan keakuratan hasil optimasi Tank Model dari analisis input data yang diperoleh. Dalam analisis keberhasilan Tank Model dapat dilihat dari indikator keberhasilan dan kesalahan dari hasil optimasi Tank Model. Berdasarkan indikator keandalan Tank Model diperoleh hasil persamaan regresi Nomor 15-16 yaitu Slope dan Intersept, dimana perbandingan antara data hasil kalkulasi dan observasi diperoleh nilai Slope 0,971 yang mendekati 1 yang berkisar antara 0-1 dan nilai Intersept 0,134 mendekati 0 yang berkisar dari 0-1. Nilai ini menunjukan persamaan model semakin baik mempresentasikan kondisi lapang. Sedangkan nilai Descrepancy 1.0E + 000 mendekati nol yang berkisar - 0 + dimana tanda minus dan positif menunjukan defisit dan surplus air. Nilai yang diperoleh ini menunjukan hasil indikator Tank Model telah memenuhi kriteria keseimbangan air dengan sangat memuaskan dan mampu menjaga keseimbangan neraca air serta nilai positifnya menunjukan terjadi surplus air di MDM Cisampora Sub-DAS Cimanuk Hulu Berikut ini Tabel 15 yang menyajikan hasil indikator keandalan Tank Model Performance. Tabel 15 Indikator keandalan Tank Model Tank Model Performance No Parameter Tank Model Simbol Hasil Optimasi 1 Correlation Coefficient R 0.837 2 Determination Coefficient R 2 0.7 3 Root Squared Mean Error RMSE 1.981 4 Average Percentage Deviation APD 0.068 5 Mean Absolute Error MAE 1.524 6 Logarithmic Root Squared Mean Error LOG 0.237 7 Standard χ Xi 0.806 8 Squared Standard χ Xi 2 1.119 9 Mean Relative Error MRE 0.519 10 Root Squared Relative Error RR 0.767 11 Normalized Root Mean Square Error NRMSE 0.4 12 Normalized Mean Error NME 0.002 13 Nash-Sutcliffe Coefficient or Model Efficiency EI 0.699 14 Area Relative Error ARE 0.308 15 Intersept - 0.134 16 Slope - 0.971 17 Descrepancy - 1.0E + 000 Berdasarkan indikator kebenaran dan kesalahan dari keandalan Tank Model bahwa indikator kebenaran dilihat dari nilai R korelasi sebesar 0,84 dapat mempresentasikan kondisi lapang dengan baik antara observasi dan kalkulasi. Berdasarkan koefisien determinasi R 2 0,70 maka verifikasi Tank Model dalam penelitian ini cukup memuaskan. Sedangkan indikator kesalahan yang dapat terwakili oleh nilai RMSE yang berguna untuk melihat ketepatan model dalam menentukan surface flow, nilai RMSE 1,98 yang kecil dapat diterima dalam menentukan surface flow. Nilai MAE 1,52 dan APD 0,068 yang kecil menunjukkan model dapat menggambarkan aliran secara keseluruhan. Nilai LOG 0,237 yang kecil memberikan informasi dalam memperkirakan aliran pada base flow secara baik Rudiyanto dan Setiawan 2003. Nilai-nilai tersebut menunjukan parameter yang ditemukan sudah cukup akurat dalam menggambarkan fluktuasi debit air di MDM Cisampora Sub-DAS Cimanuk Hulu. 5.3.4 Komponen hasil optimasi Tank Model Berdasarkan hasil optimasi diperoleh keseimbangan air water balance, total aliran air water flow, dan keseimbangan tinggi muka air di tengki water level. Setiawan 2003 menyatakan bahwa Tank Model mengasumsikan besarnya limpasan dan infiltrasi merupakan fungsi dari jumlah air yang tersimpan di dalam tanah. Berikut ini Tabel 16 hasil komponen optimasi dalam satuan mm. Tabel 16 Komponen hasil optimasi Tank Model Komponen Tank Model Bagian Komponen Nilai Satuan mm Persentase Keseimbangan air Inflow R Presipitasi 1845,8 Water Balance Outflow Calculation 622,208 33.70 Etp Evapotranspiration 504,832 27.40 Stored 720,161 38.90 Total 1845,8 100 Tinggi Muka air setiap tank Tank A Ha 59,260 Water Level Tank B Hb 31,982 Tank C Hc 778,791 Tank D Hd 790,036 Total Aliran Surface flow 149,524 24,03 Water Flow Intermediate Flow 320,280 51,47 Sub-Base Flow 47,2072 7,59 Base Flow 105,197 16,91 Total 622,208 100 Informasi ketersediaan air dapat dilihat dari komponen hasil optimasi yang terdiri keseimbangan air, total aliran air dan keseimbangan tinggi muka air pada setiap konsep tank.. Berdasarkan hasil optimasi Tank Model dari data pada tanggal 10 Desember 2009 sampai 14 April 2010 diperoleh keseimbangan air yang terdiri dari presipitasi inflow Rainfall, aliran total outflow calculation, Etp evapotranspirasi dan perubahan kadar air Stored. Berikut ini Gambar 15 mengenai grafik hasil observasi presipitasi, evapotranspirasi, dan debit aliran Gambar 15 Grafik fluktuasi data curah hujan, debit aliran dan evapotranspirasi. Dalam optimasi Tank Model terdapat faktor koreksi untuk komponen presipitasi sebesar 1,1 dan evapotranspirasi sebesar 0,8. Hasil observasi analisis data total curah hujan dan evapotranspirasi masing-masing sebesar 1678 mm dan 631,04 mm serta total debit aliran sebesar 623,48 mm. Setelah hasil optimasi Tank Model pada Tabel 17, curah hujan berubah setelah dikalikan faktor koreksi menjadi 1845,8 mm dan evapotranspirasi menjadi 504,83 mm serta total debit aliran menjadi 622,21 mm. Pada pembahasan hasil indikator Tank Model dalam menjaga keseimbangan neraca air dapat dilihat dari persentase descrepancy, persentase descrepancy 1.0E + 000 mendekati nol berarti semakin akurat mempresentasikan keseimbangan air dan telah memenuhi kriteria keseimbangan air dengan sangat memuaskan, dengan nilai positif ini menunjukan terjadi surplus air sebesar 716,543 mm sebagai Stored cadangan air tanah. Berikut ini Gambar 16, keseimbangan air hasil optimasi Tank Model dari bulan Desember 2009 sampai April 2010. Gambar 16 Keseimbangan air hasil optimasi Tank Model. Berdasarkan hasil optimasi Tank Model dari data pada tanggal 10 Desember 2009 sampai 14 April 2010 diperoleh total aliran yang mengalir atau terdistribusi di surface flow, intermediate flow, sub-base flow dan base flow dengnan masing- masing nilai sebesar 149,524 mm, 320,280 mm, 47,207 mm, dan 150,197 mm. Total aliran hasil optimasi sebesar 622,208 mm dan total aliran yang mengalir ke sungai terbesar dari bagian intermediate flow, hal ini menunjukan bahwa kapasitas infiltrasi cukup tinggi. Air dapat meresap ke dalam tanah terlebih dahulu sebelum menjadi aliran debit yang masuk ke sungai. Berikut ini Gambar 17, akumulasi aliran total hasil keluaran Tank Model dari tanggal 10 Desember 2009-14 April 2010. Gambar 17 Akumuluasi debit aliran dari berbagai jenis aliran hasil optimasi. Total aliran hasil optimasi sebesar 622,208 mm, berikut ini Gambar 18, fluktuasi hidrograf aliran hasil keluaran optimasi Tank Model dengan perbandingan hasil observasi dan kalkulasi dari tanggal 10 Desember 2009 sampai 14 April 2010. Gambar 18 Grafik fluktuasi hidrograf aliran hasil optimasi. Keluaran hasil optimasi Tank Model dapat mempresentasikan ketersedian air melalui keseimbangan level air pada setiap tank, berikut ini Gambar 19 menyajikan Water Level pada setiap tank dari tanggal 10 Desember 2099 sampai 14 April 2010. Gambar 19 Keseimbangan Water Level pada setiap tahapan tank . Berdasarkan hubungan inflow curah hujan mm dan ketinggian dalam setiap level air yang mengalir secara vertikal hasil dari optimasi Tank Model, dapat menjelaskan bahwa curah hujan berpengaruh nyata terhadap perubahan keragaman tinggi aliran, karena adanya peningkatan dan penurunan curah hujan. Pengaruh curah hujan berbeda-beda pada setiap level tank, pada level tank A 59,3 mm surface flow sangat dipengaruhi secara langsung oleh curah hujan, ketika hujan tinggi maka akan diikuti dengan meningkatnya ketinggian air di surface flow. Sedangkan pada level air di tengki B 31,9 mm intermediate flow tetap dipengaruhi oleh curah hujan tetapi tidak signifikan bila dibandingkan dengan surface flow. Pada saat memasuki level air di tengki C 778 mm Sub-Base flow respon pengaruh curah hujan tidak langsung terjadi secara signifikan, tetapi mengalami peningkatan secara kontinyu ketika terjadi peningkatan curah hujan hingga pada level air di tank D 790 mm Base flow tersimpan dalam air tanah storage. Hasil optimasi level air pada masing-masing tank dapat menjelaskan jumlah air terbesar selama bulan Desember 2009 sampai April 2010 adalah sebagai base flow sebesar 790 mm. Berdasarkan Tabel 17 dibawah ini, hasil keluaran optimasi Tank Model mengenai tinggi muka air pada setiap tank terbesar berturut-turut pada masing-masing tank. Tabel 17 Keluaran Water Level hasil optimasi Tank Model Komponen Tank Model Bagian Komponen Nilai Satuan mm Persentase Tinggi Muka air setiap tank Tank A Ha 59,260 3.57 Water Level Tank B Hb 31,982 1.93 Tank C Hc 778,791 46.91 Tank D Hd 790,036 47.59 Total 1.660,069 100 Water level tertinggi berada pada tank D base flow mencapai 790,036 mm dan diikuti oleh tank C sebesar 778,791 mm, nilai ini menunjukan bahwa curah hujan yang turun dapat diresapkan ke dalam tanah infiltrasi dan mengalami proses perlokasi dimana air mengalir secara vertikal ke dalam tanah terus menerus tersimpan dalam tanah yang disebut dengan air tanah stored. Hendrayanto et al 2001 menyatakan bahwa DAS yang memiliki penutupan hutan yang baik mampu meresapkan air ke tanah.

5.4 Analisis Laju Sedimen Metode MUSLE