Analisis Hidrograf Aliran METODOLOGI

Tabel 3 Tingkat hubungan antar variabel Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat rendah 0,20 - 0,399 Rendah 0,40 - 0,599 Sedang 0,60 - 0,799 Kuat 0,80 - 1,000 Sangat kuat Sumber : Sugiyono 2005

3.7 Analisis Hidrograf Aliran

Bentuk hidrograf dapat ditandai dengan tiga sifat pokoknya, yaitu waktu naik time of rise, debit puncak peak discharge, dan waktu dasar time of base. Waktu naik Tp adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu terjadinya debit puncak. Debit puncak adalah debit maksimum yang terjadi dalam suatu kasus tertentu, pada penelitian ini pendekatan besarnya debit puncak meruapakan fungsi persamaan debit Q pada saat tinggi muka air TMA tertinggi pada per kejadian hujan. Waktu dasar Tb adalah waktu yang diukur dari saat hidrograf mulai naik sampai waktu dimana debit kembali pada suatu besaran yang ditetapkan. Prosedur penyusunan hidrograf satuan adalah: 1. Menentukan aliran dasar Baseflow BF, aliran dasar yang dipakai adalah debit minimum m 3 s pada saat debit sebelum mengalami kenaikan setelah hujan dan menghitung volume Direct Runoff DRO, dihitung dengan cara debit m 3 s dikurangi Interflow m 3 s dan Baseflow m 3 s . DRO=Q – Interflow + BF ………………………………………….…….14 2. Menghitung volume aliran langsung dengan cara VtotalDRO = ∑ DRO x t …………………………………….…………......15 Dimana, ∑ DRO adalah jumlah debit aliran langsung m 3 s dan t adalah selang waktu menit. 3. Menghitung tebal aliran langsung dalam m dihitung dengan persamaan Tebal DRO = …………………………….….……………..…..16 Dimana tebal DRO dalam m, luas sub DAS m 2 dan ∑ DRO m 3 4. Menghitung Koefisien Runoff Koefisien Runoff = …………….…….…….…………………....17

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas DAS

Lokasi penelitian dilakukan di Model DAS Mikro MDM Cisampora Sub- DAS Cimanuk Hulu yang berada di Desa Lemah Putih, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat. Daerah Tangkapan Air DTA SPAS berada pada koordinat 108 8’30’’-108 10’22” BT dan 7 0’41’’-7 2’54” LS dengan. Secara administrasi, sekitar 33,52 wilayah DTA tersebut berada di Desa Lemah Putih dan sisanya berada di Desa Borogojol. Model DAS Mikro MDM Cisampora memiliki luas areal tangkapan sekitar 423,4 Ha yang berada di lereng Gunung Cakrabuana dengan batas-batas sebagai berikut: • Sebelah utara : Kabupaten Sumedang • Sebelah barat : Kabupaten Garut • Sebelah timur : Kabupaten Kuningan • Sebelah selatan : Kabupaten Ciamis Bagian wilayah administratif tersebut yang tercakup yang berbatasan langsung dengan DTA. Peta wilayah administrasi dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Peta wilayah administratif Model DAS Mikro MDM Cisampora .