Tabel 10 Data harian evapotranspirasi MDM Cisampora
Tanggal Bulan mm
Desember 2009 Januari 2010
Februari 2010 Maret 2010
April 2010 1
- 4.49
5.33 5.27
4.73 2
- 4.08
5.44 5.22
5.29 3
- 5.37
4.13 5.45
5.09 4
- 4.95
4.65 4.78
5.14 5
- 5.34
4.9 4.55
4.69 6
- 5.06
5.07 5.2
5.07 7
- 4.66
5.34 5.23
4.88 8
- 4.08
4.14 4.47
5.06 9
- 4.98
5.31 5.14
4.32 10
5.31 5.3
5.45 4.9
4.31 11
5.55 5.34
5.65 4.36
3.95 12
5.09 5.26
4.43 5.43
5.2 13
5.36 5.37
4.64 5.13
5.19 14
5.4 5.25
4.34 5.35
5.07 15
5.34 4.99
5.44 4.62
- 16
5.37 5.38
4.55 5.11
- 17
5.17 5.13
4.18 5.12
- 18
5.44 5.63
4.14 4.93
- 19
5.2 4.58
4.73 5.05
- 20
4.17 5.34
5.42 5.34
- 21
5.17 5.36
4.91 5.27
- 22
5.36 5.19
4.89 5.28
- 23
5 5.25
5.31 5.69
- 24
5.13 5.38
4.5 5.62
- 25
4.1 5.15
4.56 5.36
- 26
5.06 5.27
5.47 5.31
- 27
4.07 5.71
4.21 4.8
- 28
5.21 4.97
5.07 5.05
- 29
5.61 4.96
4.62 -
30 4.5
4.55 4.36
- 31
5.25 5.32
5.29 -
Total 111.86
157.69 136.2
157.3 67.99
5.2 Analisis Hidrograf Aliran
Hubungan curah hujan dan debit aliran dapat menjelaskan respon debit harian dengan curah hujan melalui analisis hidrograf, besarnya respon tersebut
dapat menunjukan nilai koefisien limpasan C yang merupakan perbandingan nisbah antara besarnya limpasan terhadap besar curah hujan yang terjadi. Nilai
perbandingan tersebut diantara 0 sampai 1.
Nilai tersebut menunjukan distribusi air ketika terjadi hujan, dimana nilai yang mendekati 0 menunjukan bahwa jumlah air hujan yang turun terdistribusi
menjadi air intersepsi terutama infiltrasi kedalam tanah dan nilai yang mendekati 1 menunjukan jumlah air hujan yang turun terdistribusi menjadi air larian. Arsyad
2006 menyatakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi nilai koefisien limpasan adalah laju infiltrasi, tanaman penutup tanah, dan intensitas hujan.
Analisis hidrograf aliran dilakukan berdasarkan kejadian hujan dengan besarnya curah hujan di atas rata-rata. Analisis hidrograf aliran yang dilakukan
mewakili kejadian hujan pada setiap bulan data penelitian yaitu bulan Desember, Januari, Februari, Maret, dan April.
Pengertian dari Hidrograf aliran itu sendiri adalah kurva atau grafik yang menyatakan hubungan debit dengan waktu, yang terdiri dari komponen-kompenen
hidrograf diantaranya debit puncak, waktu kosentrasi Tp, waktu resesi Tb, debit dari limpasan permukaan, dan debit dari aliran bawah permukaan.
Komponen-komponen tersebut merupakan indikator respon hidrologi suatu DAS. Berikut ini Gambar 13 salah satu contoh perhitungan hidrograf aliran dengan
berbagai komponennya pada kejadian hujan 11 April 2010.
Gambar 13 Hidrograf aliran pada kejadian hujan 11 April 2010. Hidrograf aliran dipengaruhi oleh sifat fisik DAS, sifat vegetasi penutupan
lahan dan distribusi kejadian hujan. Hendrayanto et al. 2001 menyatakan
kejadian hujan yang terjadi lebih ke arah hulu cenderung menghasilkan hidrograf yang mempunyai nilai Tp waktu untuk mencapai debit puncak dan Tb waktu
ketika sesudah mencapai debit puncak kembali mencapai base flow yang panjang dan Qp yang rendah, hidrograf aliran seperti ini juga merupakan ciri dari DAS
dengan fisiografi landai, kapasitas infiltrasi tinggi dan kualitas vegetasi penutup lahan yang baik. Berdasarkan hidrograf aliran pada tanggal 11 April 2010 yang
memiliki komponen hidrograf aliran pada Tabel 11 dibawah ini. Tabel 11 Perhitungan analisis hidrograf pada kejadian hujan 11 April 2010
Pada analisis hidrograf aliran 11 April 2010 merupakan salah satu contoh hidrograf aliran dipengaruhi oleh distribusi kejadian hujan karena memiliki waktu
kosentrasi Tp dan waktu resesi Tb panjang dengan masing-masing waktu selama 1,5 jam dan 5 jam serta debit saat puncak yang rendah sebesar 0,67
mmjam. Hal ini disebabkan oleh kejadian hujan yang terdistribusi lebih ke arah hulu cenderung menghasilkan hidrograf yang mempunyai nilai Tp waktu untuk
mencapai debit puncak dan Tb waktu ketika sesudah mencapai debit puncak kembali mencapai base flow yang panjang dan Qp yang rendah Hendrayanto et
al. 2001. Berikut ini Tabel 12 hasil rekapitulasi analisis perhitungan hidrograf aliran per kejadian hujan dari beberapa contoh hari hujan di berbagai bulan
Tabel 12 Analisis perhitungan hidrograf aliran per kejadian hujan
Tanggal ∑ CH
Qp Tp
Td Tb
Tebal DRO Koef
mm mmjam
jam jam
jam mm
Limpasan 11042010
51.60 0.67
1.50 1.25
5.00 0.765
0.015
Tanggal ∑ CH
∑ Q ∑ DRO
Qp Tp
Td Tb
Tebal DRO Koef.
mm m
3
detik m
3
detik mmjam jam
jam jam
mm Limpasan
02012010 50.00 24.22
6.27 0.70
4.00 1.00 6.50 1.306 0.026
19012010 25.60 6.24
1.04 0.16
3.25 0.00 5.75 0.216 0.008
21022010 17.00 25.66
3.87 0.67
1.75 1.00 6.00 0.805 0.047
27022010 37.80 12.46
1.18 0.50
1.00 0.25 6.00 0.245 0.006
11042010 51.60 9.05
3.68 0.67
1.50 1.25 5.00 0.765 0.015
30032010 22.00 2.61
0.91 0.27
1.75 0.25 1.75 0.905 0.009
20122009 28.20 1.27
0.50 0.12
1.75 0.00 7.75 0.497 0.004
Minimum 17.0
1.27 0.50
0.15 1.00 0.00 1.75 0.216
0.004 Maksimum 51.60
25.66 6.27
0.84 4.00 1.25 7.75 1.306
0.047 Rata-rata
33.17 11.64
2.49 0.53
2.14 0.54 5.54 0.68 0.02
Analisis hidrograf aliran yang dibuat sebanyak tujuh kejadian hujan dengan contoh perhitungan hidrograf aliran terdapat pada lembar Lampiran 8, sedangkan
dan gambar hidrograf aliran per kejadian hujan terdapat pada lembar Lampiran 9. Berdasarkan hasil analisis hidrograf aliran memiliki komponen yang terdiri
dari Qp rata-rata sebesar 0,45 mmjam, lamanya Tp rata-rata sebesar 2,14 jam dan Tb rata-rata sebesar 5,54 jam, hidrograf aliran seperti ini merupakan ciri dari
DAS dengan fisiografi landai, kapasitas infiltrasi tinggi dan kualitas vegetasi penutup lahan yang baik menghasilkan hidrograf yang mempunyai nilai Tp
waktu untuk mencapai debit puncak dan Tb waktu ketika sesudah mencapai debit puncak kembali mencapai base flow yang panjang dan Qp yang rendah
Hendrayanto et al.. Hidrograf aliran tersebut menjelaskan bahwa baiknya kinerja MDM Cisampora Sub-DAS Cimanuk Hulu yang memiiki tutupan lahan yang
cukup baik karena memiliki luas hutan sebesar 250,5 Ha dari luas DTA 432,4 Ha. Persamaan hidrograf aliran dapat menentukan besarnya koefesien limpasan
run off dengan perbandingan antara tebal debit aliran mm dengan tebal curah hujan mm, perbandingan tersebut dapat menentukan besarnya persen curah
hujan yang menjadi limpasan. Berdasarkan hasil analisis hidrograf besarnya koefesien limpasan run off sebesar 0,02. Nilai ini menunjukan 2 dari air hujan
yang masuk kedalam DTA menjadi limpasan langsung Direct runoff dengan besarnya 2, hal ini menunjukan bahwa penutupan lahan hutan mampu
menyimpan air dengan kapasitas inflitrasi yang tinggi. Dalam analisis hidrograf aliran menghitung nilai koefisien limpasan merupakan perhitungan manual untuk
perbandingan dari hasil parameter keluaran Tank Model dan sebagai inisiasi parameter saat optimasi Tank Model.
5.3 Aplikasi Tank Model Generic Algorithm Optimization