Cakrabuana termasuk tipe ekosistem hutan hujan tropika tengah. Persentase luas hutan tersebut lebih dari 30, pada kawasan hulu suatu daerah aliran sungai
DAS seharusnya memiliki luasan hutan minimal 30 UU Kehutanan No. 41 Tahun 1999.
4.3 Kondisi Fisik
4.3.1 Geologi, Topografi dan Tanah
Komposisi batuan DTA di lokasi pemasangan SPAS merupakan endapan vulkanik tua yang berasal dari Gunung Cakrabuana yang terdiri dari breksi, tufa
dan lava. Secara spasial, sebaran jenis litologi di Model DAS Mikro MDM Cisampora disajikan dalam Gambar 7.
Lemah Putih
Bor ogojol Borogojol
Lemah Putih Ganjaresik
Cimungkal Borogojol
Cipasung Nanggewer
Cibulan Bangbayang
Kab.Sumedang
Kab.Tasikmal aya Kab. Majalengka
Majalengka
N E
W S
7 °
3 7 °
3 7
° 2
7 ° 2
7 °
1 7 °
1
1 0 8 ° 8 1 0 8 ° 8
1 0 8 ° 9 1 0 8 ° 9
1 0 8 ° 1 0 1 0 8 ° 1 0
PETA SEBARAN JENIS BATUAN SUB-DAS CISAMPORA HULU - DAS CIMANUK
2 2
4Km
Sumber: BPDAS Cimanuk-Citanduy 2007 LABORATORIUM HIDROLOGI DAN DAS
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN, IPB, 2010
LEGENDA
SPAS Cisampora Jenis Batuan
Basalt, Andesite, dan Breccia. Jaringan Sungai
Batas Kabupaten Batas Desa
A n d
e s it e
, b a s
a lt, fin e
-g ra in e d te p
h ra , c
o a r s
e -g ra i n
e d t
e p h
r a
, a ll. -re c e n
t v o lc .
Andesite, Basalt, Fine-grained tephra
Gambar 7 Peta sebaran jenis litologi Model DAS Mikro MDM Cisampora . Komposisi litologi umumnya kompak terutama yang sudah mengalami
pelipatan dan memiliki tingkat kululusan air rendah sampai sedang. Terdapat 2 jenis litologi batuan atau mineral murni yang dominan. dua litologi yang
dominan berada di lokasi tersebut yaitu marl, limestone, mudstone dan basalt, andesite, breccia, fine-grained tephra.
Kawasan Model DAS Mikro MDM Cisampora mempunyai bentuk topografi yang bervariasi dari hulu hingga hilir. Luasan distribusi kelas kelerengan
Model DAS Mikro MDM Cisampora dapat dilihat pada Tabel 6 dan peta sebaran kelas lereng disajikan pada Gambar 8.
Lemah Putih Lemah Putih
Borogojol Borogojol
Lemah Putih Ganjaresik
Cimungkal
Cipasung Nanggewer
Cimungkal Kab.Sumedang
Kab.Tasikmalaya Kab. Majalengka
Majalengka
N E
W S
7 °
3 7 °
3 7
° 2
7 ° 2
7 °
1 7 °
1
1 0 8 ° 8 1 0 8 ° 8
1 0 8 ° 9 1 0 8 ° 9
1 0 8 ° 1 0 1 0 8 ° 1 0
PETA KELAS KELERANGAN SUB-DAS CISAMPORA HULU - DAS CIMANUK
2 2
4Km
Sumber: BPDAS Cimanuk-Citanduy 2007 LABORATORIUM HIDROLOGI DAN DAS
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN, IPB, 2010
LEGENDA
Jaringan Sungai
SPAS Cisampora
Batas Desa Batas Kabupaten
Kelas Kelerengan 15 - 25
40 - 60 Agak Curam
Curam
Gambar 8 Peta kelas lereng Model DAS Mikro MDM Cisampora. Model DAS Mikro MDM Cisampora didominasi oleh Kondisi relief lahan
daerah tangkapan air DTA relatif lebih terjal di bagian tengah-hulu dengan tingkat kelerengan lahan yang lebih didominasi kelas lereng 15 sampai 25
32,9 atau 139,1 Ha dan 25 sampai 40 30,3 atau 128,3 Ha yang termasuk kategori sedang sampai curam.
Berikut ini Tabel 5 mengenai distribusi luasan berdasarkan kelas kelerangan, daerah tangkapan air Model DAS Mikro MDM Cisampora terbagi menjadi lima
kategori yang terdiri dari jeni lereng datar, landai, agak curam, curam dan sangat curam. Jenis lereng agak curam dengan luasan terbesar seluas 139,1 ha 32,9
dan terkecil dengan jenis lereng sangat curam seluas 14,3 ha 3,4. Tabel 5 Luasan distribusi kelas kelerengan MDM Cisampora
No Kelerengan
Kelas Jenis lereng
Luas ha Luas
1 0 – 8
I Datar
55,5 13,1
2 8 – 15
II Landai
86,2 20,4
3 15 – 25
III Agak curam
139,1 32,9
4 25 – 40
IV Curam
128,3 30,3
5 40
V Sangat curam
14,3 3,4
423,40 100,0
Sumber: BPDAS Cimanuk-Citanduy 2009
Berdasarkan sistem klasifikasi taksonomi tanah USDA 1975, DAS Cisampora Hulu terdiri atas dengan golongan ordo Entisol, Ultisol dan Alfisol.
Berikut ini Tabel 6 mengenai sebaran jenis tanah di Sub-DAS Cimanuk Hulu. Tabel 6 Sebaran jenis tanah di Sub-DAS Cimanuk Hulu
Ordo Greatgroup
Subgroup Ukuran Butir
Padanan PPT Entisol
Troporthent Andic Troporthent
Berdebu halus Koluvial Andik
Lithic Troporthent Berliat
Koluvial Litik Berlempung
Typic Troporthent Berlempung kasar
Koluvial Entrik Berlempung skeletal
Berlempung halus Halus
Udipsament Typic Udipsament
- Regosol Entrik
Alfisol Hapludalf
Andic Hapludalf Halus
Mediterant Haplik Typic Hapludalf
Halus Mediterant Haplik
Paleudalf TypicPaleudalf
Halus Mediterant
Kromik Ultisol
Hapludult Aquic Hapludult
Berliat Podsolik Gleiik
Berliat diatas skeletal Typic Hapludult
Berliat Podsolik Haplik
Berlempung halus Berliat skeletal
Sumber: BPDAS Cimanuk-Citanduy 2009
Tanah ordo Ultisol mempunyai horizon argilik liat dengan kejenuhan basa lebih rendah dari 35 dan terbentuk di tas permukaan tanah tua di bawah
vegetasi hutan, savana, atau vegetasi umum lainnya. Tanah Ultisol memberikan respon baik terhadap pengelolaan yang tepat dan liat tanahnya tergolong tipe 1 : 1
bersama dengan oksida besi dan alumunium yang menghasilkan daya olah yang baik.
Tanah ordo Alfisol berkembang dari aneka bahan induk yang mencakup batuan beku batu plutonik, basalt, breksi-andesit, batu endapan batu
kapurgamping, batu lempung, batu pasir, napal, batu malihan dan bahan volkanik. Tanah Entisol merupakan tanah tanpa horizon genetik alamiah.
Entisol lainnya yang diklalsifikasikan pada tingkat greatgroup adalah Troportent, yaitu Entisol yang tidak mempunyai sifat khusus. Troporthent yang
mempunyai sifat andic diklasifikasikan sebagai Andic Troporthent pada tingkat subgroup. Troporthent yang belum berkembang atau sudah mengalami erosi
horison pada A dan mempunyai solum kurang dari 50 cm diklasifikaksikan pada
tingkat subgroup sebagai Lithic Troporthent. Troporthent yang tidak mempunyai sifat lainnya adalah Typic Troporthent Koluvial Entrik. Ukuran butir Entisol
berkisar dari berlempung kasar sampai berliathalus, kecuali untuk Udipsament yang berukuran butir berpasir
Berdasarkan jenis padanan tanah secara umum terdiri dari jenis tanah aluvial, regosol, grumosol, asosiasi mediteran cokelat, asosiasi podsolik, dan
hidromarf kelabu. Jenis tanah aluvial mempunyai sifat tanah yang agak lapuk iklim panas dengan nilai jenuh tanah bawah basa yang rendah dengan nilai
permeabilitas 0,5 cmjam dan besarnya kapasitas infiltrasi 0,04 sedangkan jenis tanah Regosol mempunyai sifat tanah tidak lapuk, kapasitas jenuh permanen,
dan sebagian besar bertekstur halus dengan nilai permeabilitas 2 - 6.3 cmjam dan kapasitas Infiltrasi 0,1– 0,2.
4.3.2 Curah hujan, Hidrologi, dan Iklim