Rata-rata kecepatan angin bervariasi dari 0,46 mdetik hingga 0,70 mdetik. Rata-rata terlemah terjadi pada bulan April sedangkan rata-rata tercepat terjadi
pada bulan Agustus.
4.4 Sosial dan Ekonomi
Berdasarkan data Potensi Desa Sensus Pertanian 2003 BPS 2004, jumlah penduduk di Model DAS Mikro MDM Cisampora ialah 24.070 jiwa dan jumlah
keluarga Sebanyak 6.856 KK yang berada di Kecamatan Lemahsugih. Kecamatan ini terbagi menjadi lima desa yaitu Desa Lemah Putih, Desa Sadawangi, Desa
Borogojol, Desa Bangbayang dan Desa Cibulan. Perekonomian utama penduduk di Model DAS Mikro MDM Cisampora ialah petani. Mata pencaharian lainnya
yaitu pedagang, PNSTNI, buruh atau swasta, pengrajin, dan lain-lain. Pendapatan tahunan rata-rata penduduk di Sub-DAS Cisampora ialah Rp 3.100.000 per KK
tani per tahun,- BPS 2004. Komoditas yang menjadi unggulan di Kecamatan Lemahsugih adalah
komoditas tomat, kol, dan cabe. Sumber utama penghasilan penduduk desakelurahan di wilayah DAS Cimanuk Hulu berasal sektor pertanian; industri
pengolahan; perdagangan, rumah makan, dan akomodasi; jasa; serta angkutan, komunikasi, dan lainnya Tabel 7. Pertanian merupakan sektor utama
penghasilan dari sebagian besar penduduk Sub-DAS Cimanuk Hulu yang berjumlah 29.205 KK yaitu sebanyak 65,6 dengan sub-sektor pertanian sebagai
sumber utama penghasilan yaitu tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan darat, dan lainnya. Sedangkan perdagangan 12,0; Jasa sebesar 12,9;
pertambangan sebesar 0,3 dan lain sebagainya sebesar 9,2 . Tabel 7 Sumber utama penghasilan penduduk desa
No Sumber Utama Penghasilan Penduduk
Persentase Rumah tangga 1
Pertanian 65,6
2 Pertambangan
0,3 3
Perdagangan, Rumah Makan, dan Akomodasi 12,0
4 Jasa
12,9 5
Lain-lain 9,2
Total 100
Sumber: BPS 2004
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data Input Tank Model
Data input Tank Model yang terdiri dari curah hujan, debit aliran sungai, dan evapotranspirasi, data curah hujan dengan satuan mmhari, debit aliran
mmhari dan evapotranspirasi mmhari. Hasil dari keluaran Tank Model digunakan dalam penelitian ini untuk perhitungan neraca air di MDM Cisampora
Sub-DAS Cimanuk Hulu, sebagai data pendukung menghitung besarnya erosi dan sedimentasi berdasarkan hasil keluaran tank model berupa debit aliran kalkulasi
yang terjadi di MDM Cisampora Sub-DAS Cimanuk Hulu dengan kondisi penggunaan lahan aktual berdasarkan data karakteristik Sub-DAS Cimanuk Hulu
Tahun 2009. Oleh karena itu, dalam penelitian ini hasil perhitungan neraca air dan laju sedimentasi sangat berhubungan dengan kualitas daerah tangkapan air DTA
dalam memprediksi kinerja baik dan buruknya suatu DAS.
5.1.1 Analisis curah hujan
Pengukuran data curah hujan dilakukan setiap hari dengan interval kejadian
hujan per tiga puluh menit dari bulan Desember 2009 hingga April 2010 yang terekam pada ARR di SPAS dan diolah menjadi data kejadian hujan harian
sebagai jumlah akumulasi curah hujan harian dengan satuan mmhari. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidth-Ferguson, kategori tipe iklim yang
berdasarkan penentuan bulan basah dan bulan kering, dimana bulan basah memiliki curah hujan lebih besar dari 100 mm sedangkan bulan kering lebih kecil
dari 60 mm dan bulan lembab antara 60-100 mm Handoko 1995. Hasil pengolahan analisis curah hujan dimulai pada 10 Desember 2009 sampai 14 April
2010, selama lima bulan tersebut termasuk bulan basah. Dalam pengukuran curah hujan, Asdak 2007 menyatakan bahwa sebagai
aturan umum dapat disarankan bahwa satu alat penakar curah hujan untuk daerah kepulauan kecil dengan luasan sekitar 25 km
2
sedangkan daerah pegunungan satu alat penakar curah hujan untuk wilayah seluas 100-250 km
2
. Pada lokasi penelitian memiliki luasan daerah tangkapan air seluas 423,4 Ha atau setara 4,234