Analisis laju sedimen observasi

5.4 Analisis Laju Sedimen Metode MUSLE

5.4.1 Analisis laju sedimen observasi

Perubahan penggunaan lahan akan merubah karakteristik aliran sungai, total aliran permukaan run off, kualitas air sedimentasi, dan sifat hidrologi. Perubahan penutupan lahan dapat meningkatkan atau menurunkan volume aliran permukaan serta laju maksimum dan waktu aliran suatu DAS. Pendekatan debit aliran dalam perhitungan laju sedimen, diperlukan data observasi lapangan sebagai data kalibrasi, data observasi lapangan terdiri dari pengukuran debit lapang secara langsung dan pengambilan sample kosentrasi sedimen melayang pada setiap pengukuran debit lapang. Hasil observasi lapangan berupa data debit aliran lapang dan konsentrasi sedimen melayang setiap pengukuran sebagai pendekatan perhitungan laju sedimen, diperlukan analisis regresi dan korelasi dengan membuat kurva hubungan debit dan laju sedimen sediment discharger rating curve. Laju sedimen diperoleh dari analisis kosentrasi sedimen melayang dengan menggunakan alat turbiditymeter, keunggulan menggunakan alat ini adalah bacaan kosentrasi sedimen dalam satuan ppm atau mgliter. Setelah diperoleh kosentrasi sedimen maka persamaan rumus 19 digunakan untuk menghitung laju sedimen Asdak 2007 Qs = 0,0864 x C x Q ………………...………………………..……………19 Keterangan: Qs tonhari = laju sedimen; C mgl atau ppm = konsentrasi sedimen melayang; Q m 3 detik = debit air sungai. Analisis kurva tersebut untuk mengetahui hubungan antara debit aliran dan laju sedimen, dalam persamaan regresi terdapat model matematis dengan data yang digunakan dapat menunjukan besarnya nilai R 2 sebagai koefisien determinasi yang menunjukan seberapa besar kesalahan dalam memprediksi besarnya y laju sedimen dapat direduksi dengan menggunakan informasi yang dimiliki oleh variabel x debit aliran. Berikut ini Gambar 20 mengenai stage discharger rating curve Gambar 20 Grafik hubungan debit aliran dan laju sedimen. Tabel hasil pengukuran antara debit lapang dengan kosentrasi sedimen melayang terdapat pada lembar lampiran 7. Berdasarkan hasil analisis persamaan regresi hasil observasi diperoleh persamaan laju sedimen sebagai berikut dan hasil perhitungan ANOVA menggunakan software Minitab pada lembar lampiran 7. Qs = 29,26Q 1,781 …………………………………………..........………20 Dengan hasil analisis nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0,853 dimana nilai ini menunjukan hubungan antara debit lapang dan laju sedimen lapang mempunyai hubungan dengan kategori sangat kuat karena berkisar antara 0,80- 1,0. Besarnya nilai koefisien determinasi juga dapat menunjukan besarnya keragaman dari laju sedimen Qs dapat diterangkan oleh faktor debit aliran sebesar 85,3. Nilai dari koefesien persamaan regresi dengan nilai a 29,26 dan b 1,781 menunjukan indeks kehebatan erosi, menurut Morgan 1988 dalam Suripin 2001 menyatakan bahwa nilai a 60 mengindikasikan erosi hebat dan a 26 menyatakan erosi yang terjadi rendah. Untuk nilai b nilai konstanta yang bervariasi, analisis data di Sub-Sub DAS Solo Hulu diperoleh kisaran nilai 0,37 sampai 1,1. Berdasarkan hasil analisis nilai a 29,26 menunjukan kisaran erosi sedang mendekati nilai 26. Nilai koefesien a dan b berbeda-beda untuk satu tempat ke tempat lainnya Suripin 2001. Persamaan regresi tersebut digunakan untuk memperoleh debit sedimen harian dari data debit hasil kalkulasi Tank Model.

5.4.2 Analisis laju sedimen lateral surface flow dan base Flow