Siklus Hidrologi TINJAUAN PUSTAKA

SPAS Cisadane Hulu didominasi oleh hutan seluas 837,65 ha 46,7, semak belukar seluas 491,99 ha 27,5 dan tegalan seluas 219,17 ha 12,2. Harmailis et al 2001 menyatakan Tank Model yang telah divalidasi dan telah diuji keabsahannya dengan tolak ukur koefisien determinasi R 2 dapat dilanjutkan untuk analisis hidrologi salah satunya adalah simulasi perubahan tata guna lahan dan kaitannya terhadap ketersediaan airdebit sungai. Bangun 2010 menyatakan hasil optimasi Tank Model di Sub-DAS Cipeucang hasil analisis pada tahun 2009 diperoleh koefisien determinasi R 2 sebesar 0,703 dengan persentase total aliran surface flow 49,668, intermediate flow 9,081, sub base flow 48,25, dan base flow 37,71. Penutupan lahan Sub-DAS Cipeucang seluas 110,7 ha terdiri dari semak belukar 77,05, tegalan 17,61, sawah irigasi dan tadah hujan 4,79 dan pemukiman 0,56.

2.4 Siklus Hidrologi

Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya padat, cair, dan gas pada, dalam, dan di atas permukaan tanah. Termasuk didalamnya penyebaran, daur, dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimianya, serta hubunganny dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri Asdak 2007. Siklus hidrologi merupakan sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui tahapan kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan transpirasi. Energi panas matahari dan faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi dan tanah, di laut dan badan air lainnya. Uap air sebagai hasil evaporasi akan terbawa oleh angin melintasi daratan yang bergunung maupun datar, sebagian dari uap air tersebut akan terkodensasi dan berubah menjadi air hujan. Proses utama siklus hidrologi yaitu evaporasi dan presipitasi. Presipitasi yang jatuh ke lahan dapat dievaporasi kembali secara langsung dari permukaan tanah atau secara tidak langsung melalui tanaman dengan proses evapotranspirasi, infiltrasi ke dalam tanah, atau menjadi aliran permukaan. Aliran permukaan dapat terjadi pada sungai atau saluran air yang terbentuk alami. Air yang masuk ke dalam tanah perkolasi bisa juga mengalir dan biasanya kembali pada waktunya ke lautan. Lautan merupakan sumber utama proses evaporasi karena merupakan sumber air terbesar. Air hujan yang masuk ke dalam tanah akan bergerak secara vertikal ke tanah yang lebih dalam dan menjadi bagian dari air tanah ground water. Air tersebut pada musim kemarau akan mengalir menuju sungai, danau atau tempat penampungan air lainnya baseflow. Tidak semua air infiltrasi air tanah mengalir ke sungai, melainkan ada sebagian air tetap tinggal di lapisan tanah bagian atas top soil untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfir melalui permukaan tanah soil evaporation dan melalui tajuk vegetasi transpiration Asdak 2007. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang danau, waduk, rawa dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berkahir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem daerah aliran sungai DAS. Jumlah air di bumi secara kesuluruhan relatif tetap, dan hanya berubah bentuk lain wujud dan tempatnya.

2.5 Neraca Air