pada waktunya ke lautan. Lautan merupakan sumber utama proses evaporasi karena merupakan sumber air terbesar.
Air hujan yang masuk ke dalam tanah akan bergerak secara vertikal ke tanah yang lebih dalam dan menjadi bagian dari air tanah ground water. Air tersebut
pada musim kemarau akan mengalir menuju sungai, danau atau tempat penampungan air lainnya baseflow. Tidak semua air infiltrasi air tanah
mengalir ke sungai, melainkan ada sebagian air tetap tinggal di lapisan tanah bagian atas top soil untuk kemudian diuapkan kembali ke atmosfir melalui
permukaan tanah soil evaporation dan melalui tajuk vegetasi transpiration Asdak 2007.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang danau, waduk, rawa dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir
membentuk sungai dan berkahir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem daerah
aliran sungai DAS. Jumlah air di bumi secara kesuluruhan relatif tetap, dan hanya berubah bentuk lain wujud dan tempatnya.
2.5 Neraca Air
Dalam siklus hidrologi, mengenai hubungan antara aliran ke dalam inflow dan aliran keluar outflow di suatu daerah untuk suatu perioda tertentu disebut
neraca air atau keseimbangan air water balance. Hillel 1972 menyatakan bahwa neraca air lahan sebagai rincian tentang masukan input, keluaran output
dan perubahan simpanan air yang terdapat pada suatu lingkungan tertentu selama periode waktu tertentu.
Neraca air water balance merupakan siklus tertutup yang terjadi untuk suatu kurun waktu pengamatan tahunan tertentu, dimana tidak terjadi perubahan
groundwater storage. Artinya awal penentuan groundwater storage adalah berdasarkan bulan terakhir dalam tinjauan kurun waktu tahunan. Hubungan antar
komponen penyusun neraca air dapat dianalisis dalam bentuk umum persamaan water balance P = Ea + GS + TRO, dimana P sebagai presipitasi; Ea sebagai
evapotranspirasi; GS sebagai perubahan ground water storage; TRO sebagai total debit aliran.
Analisis neraca air untuk suatu daerah tertentu merupakan fungsi dari jumlah ketersediaan air. Ketersediaan air dalam pengertian sumberdaya air pada
dasarnya berasal dari air hujan atmosferik, air permukaan dan air tanah. Hujan yang jatuh di atas permukaan pada suatu Daerah Aliran Sungai DAS sebagian
akan menguap kembali sesuai dengan proses iklimnya, sebagian akan mengalir melalui permukaan dan sub permukaan masuk ke dalam saluran, sungai atau
danau dan sebagian lagi akan meresap jatuh ke tanah sebagai imbuhan recharge pada kandungan air tanah yang ada. Penyediaan air untuk tanaman berasal dari
curah hujan dan irigasi. Sedangkan kehilangan air dapat berupa drainase, limpasan permukaan, evaporasi, dan transpirasi. Sebagian air disimpan sebagai cadangan
dalam tanah Handoko 1995.
2.6 Klasifikasi Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan land use diartikan sebagai setiap bentuk campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik
material maupun spiritual Arsyad 2006. Perubahan lahan akan berpengaruh langsung terhadap karakteristik penutupan lahan sehingga akan mempengaruhi
sistem tata air DAS yang ditunjukkan oleh respon hidrologi DAS yang diketahui melalui produksi air, erosi, dan sedimentasi Seyhan 1990.
Menurut Barlowe 1978, penggunaan lahan dibagi menjadi 10 kelas yaitu lahan pemukiman, lahan industri dan perdagangan, lahan bercocok tanam, lahan
peternakan dan penggembalaan, lahan rekreasi, lahan pelayanan jasa, lahan transportasi dan lahan tempat pembuangan. Kelas penggunaan lahan tersebut
dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis penggunaan yaitu: 1.
Pemukiman dan industri, meliputi sebagian besar penggunaan lahan di perkotaan, tetapi hanya sebagian kecil dari penggunaan lahan seluruhnya
2. Pertanian, meliputi areal tanaman pertanian, yaitu pangan dan perkebunan
yang merupakan porsi terbesar dari penggunaan lahan seluruhnya 3.
Padang rumput dan penggembalaan, meliputi penggunaan lahan untuk peternakan termasuk komplek pertanian
4. Perhutanan, meliputi penggunaan lahan untuk hutan industri, hutan lindung,
dan belukar
5. Lain-lain, meliputi penggunaan lahan untuk tempat rekreasi, jalan raya,
pertambangan, pembuangan sampah, dan lainnya
2.7 MUSLE Modification of Universal Soil Loss Equation