Prinsip dasar Tank Model

Analisis hidrograf aliran yang dibuat sebanyak tujuh kejadian hujan dengan contoh perhitungan hidrograf aliran terdapat pada lembar Lampiran 8, sedangkan dan gambar hidrograf aliran per kejadian hujan terdapat pada lembar Lampiran 9. Berdasarkan hasil analisis hidrograf aliran memiliki komponen yang terdiri dari Qp rata-rata sebesar 0,45 mmjam, lamanya Tp rata-rata sebesar 2,14 jam dan Tb rata-rata sebesar 5,54 jam, hidrograf aliran seperti ini merupakan ciri dari DAS dengan fisiografi landai, kapasitas infiltrasi tinggi dan kualitas vegetasi penutup lahan yang baik menghasilkan hidrograf yang mempunyai nilai Tp waktu untuk mencapai debit puncak dan Tb waktu ketika sesudah mencapai debit puncak kembali mencapai base flow yang panjang dan Qp yang rendah Hendrayanto et al.. Hidrograf aliran tersebut menjelaskan bahwa baiknya kinerja MDM Cisampora Sub-DAS Cimanuk Hulu yang memiiki tutupan lahan yang cukup baik karena memiliki luas hutan sebesar 250,5 Ha dari luas DTA 432,4 Ha. Persamaan hidrograf aliran dapat menentukan besarnya koefesien limpasan run off dengan perbandingan antara tebal debit aliran mm dengan tebal curah hujan mm, perbandingan tersebut dapat menentukan besarnya persen curah hujan yang menjadi limpasan. Berdasarkan hasil analisis hidrograf besarnya koefesien limpasan run off sebesar 0,02. Nilai ini menunjukan 2 dari air hujan yang masuk kedalam DTA menjadi limpasan langsung Direct runoff dengan besarnya 2, hal ini menunjukan bahwa penutupan lahan hutan mampu menyimpan air dengan kapasitas inflitrasi yang tinggi. Dalam analisis hidrograf aliran menghitung nilai koefisien limpasan merupakan perhitungan manual untuk perbandingan dari hasil parameter keluaran Tank Model dan sebagai inisiasi parameter saat optimasi Tank Model.

5.3 Aplikasi Tank Model Generic Algorithm Optimization

5.3.1 Prinsip dasar Tank Model

Model merupakan representasi atau gambaran tentang sistem, obyek atau kejadian. Representasi tersebut dinyatakan dalam bentuk sederhana sehingga mudah dipahami dan digunakan untuk berbagai tujuan pemanfaatan. Model hidrologi untuk daerah aliran sungai sebagai analisis data. Kategori utamanya dapat dibedakan menjadi model dengan lumped parameters dengan parameter terdistribusi. Beberapa model hidrologi dengan sistem lumped parameter antara lain: Mocks model, Dowdy-ODonell, NAM Model, Tank Model, Simple Deterministic Model, Stanfford Model. Sedangkan parameter terdistribusi antara lain ANSWERS, FESHM, dan AGNPS. Pada penelitian ini menggunakan Tank Model, Pemodelan sistem hidrologi dengan menggunakan prinsip Tank Model dapat mensimulasikan distribusi aliran air dan evaluasi karakteristik siklus air, oleh karena itu pemodelan ini dapat digunakan untuk mengamati kondisi hidrologi dalam suatu kawasan daerah aliran sungai. Salah satu pemodelan tersebut adalah Tank Model yang merupakan pemodelan hidrologi yang memiliki input sederhana dan mudah diamati dilapangan lumped parameters yang terdiri dari masukan data curah hujanpresipitasi, debit aliran dan evapotranspirasi. Model yang menggunakan lumped parameters memiliki keunggulan dari input data yang sederhana dan mudah diamati di lapangan, akan tetapi yang menjadi permasalahannya adalah keakurasian data yang diperoleh. Ketika masukan data yang diperoleh tidak akurat maka keluaran dari Tank Model pun akan tidak akuratpresentatif, sehingga sangat penting dalam memperoleh data lapang yang akurat. Rudiyanto dan Setiawan 2003 menyatakan Tank Model memiliki standard yang terdiri 4 tank yang tersusun seri secara vertikal, berikut ini Gambar 14 konsep representatif Tank Model. Gambar 14 Konsep standard Tank Model. Skema representatif Tank Model memperlihatkan Standard Tank Model. Tengki teratas manggambarkan surface storage A, tengki kedua menggambarkan intermediate storage B, tengki ketiga menggambarkan sub- base storage C dan tengki terbawah menggambarkan base storage D.

5.3.2 Input data Tank Model