Persepsi Terhadap Banjir Willingnes to Accept

16 a. Nilai jual obyek pajak NJOP atau nilai nyata seharusnya dengan memperhatikan nilai jual objek pajak pada tahun berjalan berdasarkan penetapan lembagatim penilai harga tanah yang ditunjuk oleh panitia. b. Nilai jual bangunan yang ditaksir oleh perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang bangunan. c. Nilai jual tanaman yang ditaksir oleh perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang pertanian. Pemerintah dapat menentukan ganti rugi yang sesuai bagi masyarakat. Sesuai dengan 13 ayat 1 Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005 disebutkan ganti rugi dapat berupa uang, tanah pengganti, atau pemukiman kembali. Masalah pengadaan tanah pada intinya, kondisi tidak seimbangnya antara tanah yang tersedia dengan kebutuhan akan tanah. Kebutuhan tanah semakin meningkat disebabkan karena jumlah penduduk yang selalu bertambah, serta meningkatnya pembangunan untuk kepentingan umum yang memerlukan tanah. Namun, jumlah tanah tetap. Oleh karena itu, dalam pengadaan perlu dilakukan secara transparan dengan tetap memperhatikan prinsip penghormatan terhadap hak-hak yang sah atas tanah.

2.4. Persepsi Terhadap Banjir

Persepsi adalah proses dengan makna kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus yang akan mempengaruhi indra kita. Persepsi mempengaruhi rangsangan stimulus atau pesan apa yang kita berikan kepada mereka ketika mereka mencapai kesadaran Devito 1997. Hasil penelitian Baskoro 2008 mengenai persepsi dan sikap masyarakat Kota Jakarta terhadap fungsi hutan di daerah hulu dalam pengendalian banjir, 78 responden mempunyai persepsi yang sedang dan 17 14.3 responden mempunyai persepsi baik terhadap fungsi hutan sebagai pengendali banjir. Persepsi dibutuhkan untuk mengetahui sampai sejauh mana minat atau opini masyarakat terhadap suatu objek dalam bentuk barang atau suatu kejadian. Persepsi seseorang dapat dipengaruhi oleh pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, dan pendapatan.

2.5. Willingnes to Accept

Willingnes to accept WTA kompensasi, melalui pengukuran yang terkait dengan surplus konsumen, variasi kompensasi, dan variasi ekuivalen. WTA juga memberikan informasi variasi kompensasi terhadap penurunan kesejahteraan Hanley dan Spash 1993. Pendekatan WTA dapat memberikan informasi tentang besarnya dana kompensasi yang bersedia diterima oleh masyarakat atas penurunan kualitas lingkungan disekitarnya. Hasil penelitian Buckley et.al 2008, mengenai rencana pembangunan jalan wisata yang melewati lahan pertanian dan peternakan masyarakat di Irlandia. Hasilnya 51 masyarakat tidak mengijinkan pembangunan tersebut, 21 masyarakat mengijinkan pembangunan tanpa adanya kompensasi ganti rugi, 28 masyarakat bersedia mengijinkan pembangunan jalan melewati lahan mereka asalkan mereka mendapatkan kompensasi yang sesuai. Nilai WTA yang diharapkan masyarakat sebagai kompensasi adalah sebesar € 0.46 per m. 18

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Operasional

Sungai Krukut telah mengalami penyempitan dan pendangkalan. Hal ini menyebabkan masyarakat Kelurahan Petogogan dan Pela Mampang yang tinggal dipinggir sungai rentan akan banjir. Pemerintah DKI Jakarta berencana melakukan normalisasi sungai untuk mengurangi resiko terhadap banjir. Program normalisasi sungai akan menyebabkan penggusuran terhadap pemukiman yang berada disepanjang bantaran sungai. Masyarakat yang lahannya akan tergusur menuntut adanya ganti rugi dari pemerintah akibat kehilangan tanah dan bangunannya. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian mengenai besarnya nilai ganti rugi yang bersedia diterima masyarakat. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran bentuk dan manfaat normalisasi Sungai Krukut yang telah direncanakan pemerintah. Hal ini perlu diketauhi terlebih dahulu sebelum mengkaji persepsi dan mengestimasi nilai WTA. Seberapa besar pengaruh normalisasi terhadap pengurangan resiko banjir. Pemerintah DKI mengharapkan dengan menormalisasi Sungai Krukut maka tidak terjadi lagi banjir di Kelurahan Petogogan dan Pela Mampang. Tujuan selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap program normalisasi Sungai Krukut. Kajian persepsi masyarakat Kelurahan Petogogan dan Pela Mampang terhadap program normalisasi Sungai Krukut penting, karena untuk untuk mengetahui sejauh mana respon masyarakat terhadap normalisasi sungai. Satu sisi masyarakat juga ingin agar banjir tidak lagi terjadi di wilayah meraka, tetapi disatu sisi