Imaji Visual Imaji Auditif Pendengaran

Pada bait ke 15 penyair seolah-olah mengajak pembaca merasakan betapa gelisahnya rakyat dan kegundah gulanaan Sultan ketika ikan, kepah dan kerang di laut menghilang. Jumadil awal dua puluh satu Tiga belas empat puluh lima hijriyah Berkabunglah umat di kala itu Tuan guru berpulang ke Rahmatullah SB : Bait 18 Pada bait 18 penyair seolah-olah mengajak pembaca merasakan rasa berkabung ketika Tuan guru Babussalam meninggal. Setiap tahun diperingati HUL tuan guru demikian istilah Ribuan ummat datang kunjungi Niat yang ikhlas mengharap berkah SB : Bait 19 Pada bait 19 penyair mengajak kepada pembaca agar selalu mempunyai niat yang tulus dan ikhlas hanya untuk mengharap berkah pada saat mengunjungi HUL tuan guru.

2. Imaji Visual

Adalah menampilkan kata-kata yang menyebabkan apa yang digambarkan penyair lebih jelas Waluyo, 2005 : 10. Adapun imaji visual yang terdapat dalam senandung Babussalam adalah terlihat pada kutipan berikut : Universitas Sumatera Utara Bulan syawal lima belas hari Tahun seribu tiga ratus Hijriyah Syekh Abd. Wahab Rokan Al Kholidi Naqsyabandi Mendirikan Babussalam bersama jamaah SB : bait 4 Pada bait ke empat ” mendirikan Babussalam bersama jamaah” penyair menggambarkan bahwa Syekh Abd. Wahab Rokan Al Kholidi Naqsyabandi membangun desa Babussalam bersama jamaah. Ia sempat di foto Belanda Gambar dikirim ke Sultan Langkat Tersirap semangat Tuan Baginda Ternyata foto wali keramat SB : Bait 11 Pada bait ke 11 ” gambar dikirim ke Sultan Langkat” dan ” ternyata foto wali keramat”, penyair menggambarkan atau mengimajinasikan kepada pembaca bahwa Syekh Babussalam telah difoto oleh Belanda dan ia adalah seorang wali Allah. Konon kabarnya di Kerajaan Langkat Peristiwa ajaib terjadi kembali Sejak tuan guru di Batu Pahat Minyak Brandan tak mengalir lagi SB : Bait 14 Universitas Sumatera Utara Pada bait ke 14 pada kalimat ” minyak Brandan tak mengalir lagi” penyair seolah-olah menggambarkan bahwa sejak tuan guru di Batu Pahat, minyak Brandan tidak muncul dan mengalir lagi. Setelah tuan guru tiba di Besilam Minyak Berandan pun mengalir kencang Ikan banyak kepah dan tiram Rakyat makmur sultan pun girang SB : bait 17 Pada bait ke 17 pada kalimat ” ikan banyak kepah dan tiram” penyair memberikan pengimajian bahwa setelah tuan guru Besilam datang, semua hasil alam mulai banyak seperti minyak, hasil-hasil laut sehingga rakyat Langkat pun senang.

3. Imaji Auditif Pendengaran

Adalah penciptaan ungkapan oleh penyair, sehingga pembaca seolah-olah mendengarkan suara seperti yang digambarkan oleh penyair Waluyo, 2005 : 11. Adapun imaji auditif yang terdapat dalam senandung Babussalam terlihat pada kut ipan di bawah ini : Bila waktu sholatkan sampai Dari menara kumandang munajat Suaranya merdu lemah gemulai Mohon selamat dunia akhirat SB : bait 7 Universitas Sumatera Utara Pada bait 7 pada kalimat ” dari menara kumandang munajat, suaranya merdu lemah gemulai”, penyair memberikan gambaran seolah-olah munajat yang dikumandangkan dari menara sangat merdu lemah gemulai.

3.2.3 Kata konkret