Pada bait 7 pada kalimat ” dari menara kumandang munajat, suaranya merdu lemah gemulai”, penyair memberikan gambaran seolah-olah munajat yang dikumandangkan dari
menara sangat merdu lemah gemulai.
3.2.3 Kata konkret
Kata konkret adalah kata-kata yang dilihat secara denotatif sama tetapi secara konotatif tidak sama menurut situasi pemakaiannya. Dalam hal ini penyair memilih kata-
kata konkrit untuk melukiskan dan menyatakan sesuatu dengan setepat-tepatnya dan secermat-cermatnya.
Kata konkret adalah salah satu cara penyair menggambarkan sesuatu secara konkret. Oleh karena itu kata-kata diperkonkretkan, bagi penyair dirasa lebih jelas karena lebih
konkret, namun bagi pembaca sulit ditafsirkan Waluyo, 2005: 9. Kata konkret sangat berkaitan dengan kiasan dan perlambangan artinya simbolnya dan kiasan dapat digunakan
sebagai sarana untuk mengkonkretkan hal yang abstrak. Dengan kata lain kiasan dan perlambangan dapat memberikan kesan yang lebih luas tentang suatu keadaan pendengar
atau pembaca. Dalam senandung Babussalam pengubah menggunakan kata-kata yang konkret
untuk mengkonkretkan imaji yang ditawarkan yakni sejarah dan perjuangan seorang syekh yang memperjuangkan ajaran agama Islam dan kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah
SWT kepada Syekh Abd. Wahab Rokan. Penyair menggambarkan Syekh Abd. Wahab Rokan sebagai seorang ulama yang begitu disegani dan dicintai oleh masyarakat
pendukungnya dan melukiskan kelebihan-kelebihan Syekh Abd. Wahab yang terdapat pada kutipan berikut :
Bulan syawal lima belas hari Tahun seribu tiga ratus Hijriyah
Universitas Sumatera Utara
Syekh Abd. Wahab Rokan Al Kholidi Naqsyabandi Mendirikan Babussalam bersama jamaah
SB : bait 4
Syekh Abd. Wahab Rokan seorang Waliyullah Alim dan wara’ serta karomah
Murid beribu dan juga khalifah Mahsyur namanya sampai ke Mekah
SB : Bait 5 Konon kabarnya di kerajaan Langkat
Peristiwa ajaib terjadi kembali Sejak tuan guru di batu Pahat
Minyak Berandan tak mengalir lagi SB : bait 14
Setelah tuan guru tiba di Besilam Minyak Berandan pun mengalir kencang
Ikan banyak kepah dan tiram Rakyat makmur sultan pun girang
SB : bait 17
Jumadil awal dua puluh satu Tigabelas empat puluh lima hijriyah
Berkabunglah umat dikala itu Tuan guru berpulang ke Rahmatullah
Universitas Sumatera Utara
SB : Bait 18
Bait di atas menggambarkan bahwa perjuangan seorang syekh yang memperjuangkan ajaran agama Islam dan kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah SWT
kepada Syekh Abd. Wahab Rokan. Penyair menggambarkan Syekh Abd. Wahab Rokan sebagai seorang ulama yang begitu disegani dan dicintai oleh masyarakat pendukungnya
dan melukiskan kelebihan-kelebihan Syekh Abd. Wahab dan mengkonkretkan tentang gambaran seorang ulama yang mahsyur namanya dan mengajarkan ajaran agama Islam
tiada henti.
3.2.4 Gaya bahasa