Perasaan feeling Struktur Batin

menjaga diri agar tidak tergoda oleh rayuan duniawi dan selalu ingat akan pesan wasiat dari syekh Abd. Wahab Rokan. 3. Nada Sugesti Menurut KBBI 2005 : 1097 sugesti adalah 1. pendapat yang dikemukakan untuk dipertimbangkan ; anjuran ; saran, 2. pengaruh dan sebagainya yang dapat menggerakkan hati orang dan sebagainya ; dorongan.Dalam hal ini penyair ingin merangsang pembaca agar tergerak hatinya untuk melakukan apa yang dimaksudkan penyair. Nada sugesti terdapat pada bait berikut : Bila waktu sholatkan sampai Dari menara kumandang munajat Suaranya merdu lemah gemulai Mohon selamat dunia akhirat SB : bait 7 Pada bait 7 di atas memiliki nada sugesti yang kuat. Nada tersebut terlihat pada kata-kata ” bila waktu sholatkan sampai, dari menara kumandang munajat” yang mensugesti pembaca untuk segera menunaikan ibadah sholat.

3.3.3 Perasaan feeling

Rasa atau feeling mengungkapkan suasana perasaan penyair ikut di ekspresikan dan dihayati oleh pembaca Waluyo, 2005 : 39. Rasa adalah tanggapan atau reaksi pengarang berupa perasaan terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya, juga merupakan gambaran suasana kejiwaan atau perasaan seorang penyair terhadap segala sesuatu yang menjadi persoalan dalam dirinya. Sehubungan dengan hal di atas, maka dapat dipaparkan rasa atau perasaan pengarang dalam senandung Babussalam dalalm kutipan bait di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Dengan Bismillah dimulai wadah Menyusun syair menata kalam Mengharap hidayah dan ridho Allah Serta syafaat rasul yang kirom SB : 1 Dirakit kalam untaian madah Riwayat negeri kampung halaman Andaikan silap bersalah tingkah Musafir kelana mohon maafkan SB : 2 Wahai pemuda dan juga pemudi Hidupkan olehmu busana Islami Jangan tergoda rayuan duniawi Ingat wasiat Alkholidi Naqsyabandi SB : Bait 8 Ia mengaji dengan khusyuknya Sepanjang malam tiada hentinya Walaupun demam yang dideritanya Ia sembunyikan kepada gurunya SB : Bait 10 Jumadil awal dua puluh satu Universitas Sumatera Utara Tiga belas empat puluh lima hijriyah Berkabunglah umat di kala itu Tuan guru berpulang ke Rahmatullah SB : Bait 18 Pada bait 1 ” mengharap hidayah dan ridho Allah, serta syafaat Rasul yang kirom” menggambarkan bahwa penyair mengharapkan hidayah dan keridhoan dari Allah SWT serta syafaat Rasul dalam memulai suatu hal. Pada bait 2 ” andaikan silap bersalah tingkah, musafir kelana mohon maafkan” merupakan gambaran perasaan penyair bahwa sebagai manusia pasti tidak luput dari kesalahan dan oleh karena itu penting untuk memaafkan segala kesalahan. Pada bait 8 ” jangan tergoda rayuan duniawi, ingat wasiat Alkholidi Naqsyabandi” merupakan gambaran bahwa penyair tentang pentingnya menjaga diri agar tidak tergoda dengan godaan dunia ini dan selalu mengingat amanah dari syekh Abd. Wahab Alkholidi Naqsyabandi. Pada bait 10 ” ia mengaji dengan khusyuknya, sepanjang malam yang dideritanya” menggambarkan perasaan penyair yang begitu dalam terhadap Syekh Abd. Wahab yang senantiasa mengaji dengan khusyuk setiap malam dan tetap menjaga amanah dari gurunya dengan tetap mengaji. Pada bait 18 ” berkabunglah umat dikala itu, tuan guru berpulang ke Rahmatullah” menggambarkan perasaan penyairnya yang sangat berduka atas meninggalnya syekh dari Babussalam tersebut dan semua orang pun berkabung atas kepergiannya.

3.3.4 Amanat