Imaji taktil perasaan Imaji

20 Suluk Arab Peramal 12 21 Khalwat Arab Berzikir 12 22 23 Jumadil Rahmatullah Arab Arab Nama bulan Rahmat Allah 18 18

3.2.2 Imaji

Imaji adalah kata atau susunan kata yang dapat memperjelas atau mengkonkretkan apa yang dinyatakan oleh penyair melalui pengimajian, apa yang digambarkan seolah-olah dapat di lihat imaji visual , didengar imaji auditif , atau dirasa imaji taktil. Waluyo, 2005 : 10. Adapun imaji yang digunakan dalam senandung Babussalam Masyarakat Melayu antara lain :

1. Imaji taktil perasaan

Adalah ungkapan oleh penyair yang mampu mempengaruhi perasaan sehingga pembaca ikut terpengaruhi perasaannya Waluyo, 2005: 11. Adapun imaji taktil terdapat pada kutipan di bawah ini : Babussalam demikian namanya Dalam wilayah negeri Langkat Harum namanya sepanjang masa Di sana terdapat maqam keramat SB : Bait 3 Pada bait ke tiga penyair seolah-olah mengajak khalayak ikut merasakan bahwa desa Babussalam yang berada di Langkat senantiasa harum namanya sampai kapanpun karena selalu dikenang oleh masyarakat. Wahai pemuda dan juga pemudi Universitas Sumatera Utara Hidupkan olehmu busana Islami Jangan tergoda rayuan duniawi Ingat wasiat Alkholidi Naqsyabandi SB : Bait 8 Pada bait ke delapan penyair mengajak kepada pembaca agar para pemuda-pemudi selalu menjaga diri masing-masing dari segala rayuan duniawi dan senantiasa menjaga penampilan dengan memakai busana sesuai dengan syariat Islam. Ia mengaji dengan khusyuknya Sepanjang malam tiada hentinya Walaupun demam yang dideritanya Ia sembunyikan kepada gurunya SB : Bait 10 Pada bait ke sepuluh penyair menggambarkan kepada pembaca tentang penderitaan seorang syekh yang menderita sakit demam tetapi tetap mengaji dengan khusyuk. Ikan di laut turut menghilang Kepah dan kerang semua sirna Rakyat gelisah bukan kepalang Sultan Langkat gundah gulana SB : Bait : 15 Universitas Sumatera Utara Pada bait ke 15 penyair seolah-olah mengajak pembaca merasakan betapa gelisahnya rakyat dan kegundah gulanaan Sultan ketika ikan, kepah dan kerang di laut menghilang. Jumadil awal dua puluh satu Tiga belas empat puluh lima hijriyah Berkabunglah umat di kala itu Tuan guru berpulang ke Rahmatullah SB : Bait 18 Pada bait 18 penyair seolah-olah mengajak pembaca merasakan rasa berkabung ketika Tuan guru Babussalam meninggal. Setiap tahun diperingati HUL tuan guru demikian istilah Ribuan ummat datang kunjungi Niat yang ikhlas mengharap berkah SB : Bait 19 Pada bait 19 penyair mengajak kepada pembaca agar selalu mempunyai niat yang tulus dan ikhlas hanya untuk mengharap berkah pada saat mengunjungi HUL tuan guru.

2. Imaji Visual