suatu nyanyian yang berbentuk syair yang dibacakan atau dinyanyikan pada setiap setengah jam sebelum azan, setelah munajah atau memuji kebesaran Allah SWT dan pada saat HUL
kemudian dibacakan senandung. Senandung Babussalam ini berisikan ungkapan-ungkapan memuji kebesaran Tuhan, dan yang paling utama adalah untuk mengenang kembali sejarah
ulama besar di desa Babussalam yakni Syekh Abdul Wahab Alkholidi Naqsyabandi yang telah menyiarkan ajaran agama Islam dan tharikat Al Naqsyabandi. Dikatakan Senandung
Babussalam karena senandung tersebut berasal dari desa Babussalam atau Besilam di kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat.
Berdasarkan keterangan di atas diketahui bahwa senandung Babussalam memiliki nilai-nilai estetis dan memiliki struktur pembentuk yang unik. Hal inilah yang membuat
penulis meneliti dan menganalisis lebih jauh tentang senandung Babussalam.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini akan dianalisis tentang senandung Babussalam berdasarkan struktur dan nilai-nilai estetika dalam senandung tersebut.
Hal-hal yang menjadi rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini yakni: 1.
Bagaimanakah hubungan sosial budaya masyarakat Melayu dengan senandung Babussalam?
2. Bagaimanakah struktur estetika senandung Babussalam?
3. Bagaimanakah nilai estetika yang terdapat dalam senandung Babussalam?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam menyusun rencana penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menjelaskan hubungan sosial budaya masyarakat Melayu Babussalam
dengan senandung. 2.
Menjelaskan struktur estetika senandung Babussalam. 3.
Menjelaskan nilai-nilai estetika yang terdapat dalam senandung Babussalam.
1.4 Manfaat Penelitian
Seseorang yang telah melakukan penelitian tentu telah memikirkan kemungkinan manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitiannya. Manfaat penelitian adalah suatu yang
dapat memberikan faedah dan mendatangkan keuntungan baik bagi peneliti, lembaga tertentu maupun bagi orang tertentu.
Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah : 1.
Mengembangkan ilmu pengetahuan dalam pengkajian nilai-nilai estetika. 2.
Mendapatkan pengetahuan mengenai sosial budaya masyarakat Melayu dengan senandung.
3. Melestarikan kesenian daerah yang mulai terlupakan oleh masyarakat-masyarakat
pendukungnya.
1.5 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang senandung dengan pendekatan estetika telah ada dilaksanakan oleh Zulham pada tahun 1993, adapun judul penelitiannya dalam bentuk skripsi yang
berjudul :”Bahasa Senandung Melayu Dialek Asahan Ditinjau Dari Segi Morfologis”. Skripsi Zulham mendeskripsikan segi morfologis dari senandung dan tidak berkaitan
Universitas Sumatera Utara
dengan estetika namun masih berkaitan tentang senandung. Kemudian Juliaty Ritonga pada tahun 2000, senandung yang ditelitinya yaitu Senandung Panai. Penelitiannya ditulis
dalam bentuk skripsi yang berjudul : Nilai-Nilai Estetis Dalam Senandung Panai Masyarakat Melayu Panai Kab. Lab.Batu. Dalam skripsinya Juliaty mendeskripsikan
senandung Panai mempunyai nilai-nilai estetis antara lain nilai kesatuan, keharmonisan, keseimbangan, dan fokus atau penekanan yang lebih ditekankan tentang daerah Panai itu
sendiri. Penulis dalam penelitian ini mengkaji senandung Babussalam yang terdapat di desa
Babussalam Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat.
1.6 Landasan Teori