Hipotesis Penelitian Terdahulu Pengertian Efektifitas Diri Manfaat efektivitas diri

Kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan karyawan yang diimiliki didalam dirinya, baik kemampuan teknis maupun kemampuan umum. 3 Pengalaman keberhasilan Pengalaman yang pernah dilakukan oleh seseorang dimana suatu kegiatan mendapatkan suatu keberhasilan. 4 Pelatihan Sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional.

5 Stres

Stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. B. Kinerja Y 1 Kuantitas kerja adalah Volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal. 2. Kualitas kerja adalah kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan 3. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan 4. Kerjasama adalah kemampuan menangani hubungan dalam pekerjaan.

D. Hipotesis

Universitas Sumatera Utara Hipotesis merupakan kesimpulan sementara dari tinjauan teoritis yang mencerminkan hubungan antar variabel yang sedang diteliti dan merumuskan hipotesis yang berbentuk alur yang dilengkapi dengan penjelasan kualitatif. Berdasarkan kerangka konseptual diatas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Efektivitas diri mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja PDAM Tirtanadi Cab. Medan Kota.”

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh data, hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui gambaran suatu keadaan atau persoalan. Dengan demikian adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat pemecahan persoalan.

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah : mengetahui dan menganalisis pengaruh efektivitas diri karyawan terhadap kinerja karyawan PDAM Tirtanadi cab. Medan Kota

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Untuk memberi saran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan efektivitas diri karyawan untuk mencapai kinerja yang maksimal. b. Bagi Peneliti Universitas Sumatera Utara Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas wahana berfikir ilmiah. c. Bagi Pihak Lain Sebagai referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama yang akan datang.

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian ini membahas tentang keterkaitan anatara efektivitas diri dengan kinerja karyawan PDAM Tirtanadi Cab. Medan Kota dengan responden penelitian adalah seluruh pegawai PDAM Tirtanadi Cab. Medan kota dengan responden yang berjumlah 48 orang.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel dari suatu faktor yang berkaitan dengan variabel faktor lainnya. Definisi operasional merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah penelitian. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas diri sebagai variabel bebas dan kinerja sebagai variabel terikat. Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Variabel Bebas Universitas Sumatera Utara Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efektivitas diri. Efektivitas diri adalah kepercayaan terhadap seseorang untuk menjalankan tugas. Efektivitas diri seorang karyawan dapat memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan suatu perusahaan dalam pencapaian suatu tujuan . Adapun indikator dari efektivitas diri yaitu : 1 Kemauan Kemauan merupakan suatu dasar dari seseorang untuk memulai segalanya. Dimana tanpa adanya kemauan, seseorang tidak dapat melaksanakan tugas apapun meskipun seseorang tersebut memiliki kemampuan atau faktor-faktor pendukung lainnya untuk menjalankan suatu tugas. 2 Kemampuan Kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan karyawan yang diimiliki didalam dirinya, baik kemampuan teknis maupun kemampuan umum. Dengan memiliki kemampuan yang lebih tentunya akan mendorong karyawan untuk lebih produktif, sehungga meningkatkan suatu kinerja yang lebih baik didalam perusahaan. 3 Pengalaman keberhasilan Pengalaman yang pernah dilakukan oleh seseorang dimana suatu kegiatan mendapatkan suatu keberhasilan. 4 Pelatihan Sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Universitas Sumatera Utara

5 Stres

Stres merupakan kondisi ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. b. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja. Kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Adapun indikator dari kinerja yaitu : 1 Kuantitas Kerja Volume kerja yang dihasilkan di bawah kondisi normal yang menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam mencapai efektivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 2 Kualitas Kerja Kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil kerja dengan tidak mengabaikan volume kerja untuk menghindari kesalahan menyelesaikan suatu pekerjaan. 3 Pemanfaatan waktu Penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan dari perusahaan untuk mencapai ketepatan waktu dalam penyelesaian suatu pekerjaan. 4 Kerjasama Hubungan antara satu karyawan dengan karyawan lain yang terjalin dengan baik teamwork Universitas Sumatera Utara Tabel 1.2 Tabel Definisi Operasional Sumber : Kreitner, Mathis data diolah

3. Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel yaitu variabel X efektivitas diri dan variabel Y kinerja adalah Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seorang atau kelompok tentang fenomena sosial Sugiyono, 2004:86. Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka setiap pertanyaan akan diberi skala sangat baik sampai buruk sekali dimana skala tersebut mempunyai poin, seperti contoh di bawah ini Tabel 1.3 Skor Pertanyaan Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Efektifitas Diri X Kinerja Y kepercayaan terhadap seseorang untuk menjalankan tugas prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya 1. Kemauan 2. Kemampuan 3. Pengalaman keberhasilan 4. Pelatihan 5. Stres 1. Kuantitas kerja 2. Kualitas kerja 3. Pemanfaatan waktu 4. kerjasama Skala Likert Skala Likert Universitas Sumatera Utara No. Pernyataan Skor 1. Sangat setuju 5 2. Setuju 4 3. Kurang setuju 3 4. Tidak setuju 2 5. Sangat tidak setuju 1 Sumber : Sugiyono, 2006 : 86

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada PDAM Tirtanadi Cab. Medan Kota Medan yang beralamat di jalan Sisingamangaraja No.1, Medan. Waktu penelitian dilaksanakan penulis mulai dari bulan Februari sampai dengan Mei 2009.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi Menurut Sugiyono 2004:74 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan pada PDAM Tirtanadi Cab. Medan Kota yang berjumlah 48 orang. b. Sampel Universitas Sumatera Utara Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yang ada yang penarikannya adalah diambil secara sensus yakni 100 dari jumlah populasi Sugiyono, 2004:74. Alasan dilakukannya penarikan sampel secara sensus adalah karena kecilnya jumlah populasi yang ada ditempat dimana diadakan pengujian.

6. Jenis Data

a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh peneliti dengan cara wawancara dan penyebaran angket kepada responden. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah diolah berupa dokumen perusahaan atau organisasi dan publikasi yang dikumpulkan oleh pihak atau instansi lain. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi profil perusahaan, struktur organisasi dan data yang diperoleh dari hasil pengolahan buku, teori-teori dan literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Angket yaitu dengan membuat daftar pertanyaan dalam bentuk angket tentang efektifitas diri dan kinerja yang ditunjukkan kepada responden di objek penelitian yaitu PDAM Tirtanadi Cab. Medan Kota. b. Wawancara adalah tanya jawab langsung kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penulis dalam melakukan penelitian wawancara Universitas Sumatera Utara menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun terlebih dahulu oleh peneliti yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan data yang diperlukan oleh peneliti.

8. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini data kuesioner yang ada diuji dalam beberapa tahap antara lain : 1. Uji Validitas Uji ini untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan angket dengan menggunakan software SPSS 15, dimana uji validitas ini dilakukan di PDAM Tirtanadi Cab. Padang Bulan. 2. Uji Reliabilitas Uji ini untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuisioner menunjukan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama, dimana uji reliabilitas ini dilakukan di PDAM Tirtanadi Cab. Padang Bulan.

9. Metode Analisis Data

a. Metode Deskriptif Metode penganalisaan data dengan cara menyusun data, mengelompokkannya, selanjutnya menginterpretasikannya, sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai kondisi perusahaan. b. Metode Regresi Linier Sederhana Universitas Sumatera Utara Metode regresi linier sederhana digunakan untuk melihat bagaimana pengaruh efektifitas diri terhadap kinerja karyawan yang dapat dilihat sebagai berikut. Y = a + bX Dimana : X = Efektivitas Diri a = Nilai Intercept konstan Y = Kinerja b = Koefisien arah Regresi c. Uji Hipotesis Dilakukan uji t yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh efektivitas diri seebagai variabel bebas terhadap kinerja sebagai variabel terikat. Kriteria Pengujian : H : ß 1 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan dari Efektivitas diri terhadap kinerja H 1 : ß 1 ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan dari Efektivitas diri terhadap kinerja Untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis, data diolah secara statistik dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 15.00. Sebelum data tersebut dianalisis, data harus memenuhi syarat asumsi klasik yang meliputi : Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Universitas Sumatera Utara Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian , maka penulis menggunakan beberapa penelitian terdahulu diantaranya adalah Rizky Putra 2008 dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pada PT.Bank Sumut Cabang Utama Medan”. Penulis juga menggunakan penelitian terdahulu yaitu Retno Wulansari 2001. Self Efficacy dan Prestasi Belajar pada Siswa Peserta dan Non Peserta Program Pengajaran Intensif di Sekolah

B. Pengertian Efektifitas Diri

Menurut Kreitner 2005:169 Pengertian efektifitas diri adalah kepercayaan terhadap kemampuan seseorang untuk melakukan tugas. Pengertian efektifitas diri adalah keyakinan seseorang bahwa dia dapat mempelajari isi program suatu pelatihan, Mathis 2006:314. A.W. Widjaja 1993:320 menjelaskan bahwa Efektivitas adalah hasil keputusan yang mengarahkan untuk melakukan sesuatu dengan benar, yang membantu memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan. Dari definisi yang dikemukakan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa efektifitas diri adalah suatu kegiatan atau tugas yang dilakukan seseorang di dalam suatu pekerjaan dengan baik dan benar, sehingga pencapaian tujuan dapat tercapai.

C. Dimensi-dimensi efektivitas diri

Menurut Bandura didalam wulansari:2001 efektifitas diri adalah penilaian seseorang terhadap kemampuan mereka untuk mengorganisasi dan melakukan suatu Universitas Sumatera Utara tindakan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Dimensi- dimensi tertentu dari iklim memberikan pengaruh khusus pada kemampuan organisasi untuk meningkatkan kinerja mereka. Dimensi-dimensi ini adalah :

1. Kemauan

Kemauan adalah suatu sikap yang timbul dari diri seseorang untuk mau mengerjakan sesuatu hal atau tugas yang ada. Tanpa adanya kemauan tentunya segala hal yang menjadi tugas seseorang tidak dapat terselesaikan meskipun seluruh faktor pendukung lainnya dalam mengerjakan tugas sudah dimiliki. Kemauan menjadi dasar utama seseorang dalam menjalankan suatu tugas.

2. Kemampuan

Kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan karyawan yang dimiliki didalam dirinya, baik kemampuan teknis maupun kemampuan umum. Menurut Robbins 2003:51 kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagi tugas dalam suatu pekerjaan. Seluruh kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua perangkat faktor: a. Kemampuan Intelektual yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kegiatan mental. Sembilan dimensi yang membentuk kemampuan intelektual adalah kecerdasan, numeris, pemahaman verbal, kecepatan, perseptual, penalaran induktif, penalaran deduktif, visualisasi ruang, dan ingatan Universitas Sumatera Utara b. Kemampuan Fisik yaitu kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan, dan keterampilan serupa. Menurut Robbin 2003:46 ada beberapa karakteristik biografis seseorang yang mempengaruhi kemampuan seseorang dan berdampak pada kinerjanya. a. Usia Usia dapat menjadi suatu sebab turunnya kinerja seseorang. Ada suatu keyakinan bahwa dengan menuanya usia ketrampilan seorang individu terutama kecepatan, kecekatan, kekuatan atau stamina, akan mengikis atau menurun dengan sejalannya waktu, dan bahwa kebosanan pekerjaan yang berlarut-larut dan kurangnya rangsangan intelektual semuanya akan menyumbang pada kurangnya produktivitas. b. Jenis kelamin Perbedaan jenis kelamin dianggap menjadi salah satu karakteristik yang dapat membedakan efektivitas diri seseorang. Pria dianggap lebih agresif dan mempunyai pengharapan ekspektasi untuk sukses yang lebih besar dibandingkan dengan wanita. c. Status Perkawinan Status seorang karyawan yang telah menikah menunjukkan absesnsi yang lebih sedikit, mengalami pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan dibandingkan dengan karyawan lain yang memiliki status belum menikah. Perkawinan memaksakan Universitas Sumatera Utara peningkatkan tanggung jawab yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih berharga dan penting. d. Masa Kerja Masa kerja mempunyai hubungan positif antara senioritas dengan produktivitas pekerjaan, masa kerja yang cukup lama dapat memberikan pengalaman yang cukup besar untuk peningkatan kinerja. Tetapi masa kerja berhubungan negatif dengan kemangkiran. Masa kerja juga menjadi variabel yang penting untuk menentukan keluar masuknya karyawan.

3. Pelatihan

Efektivitas diri adalah keyakinan seseorang bahwa dia dapat berhasil mempelajari isi program pelatihan. Karena itu apabila kita lihat dari definisi diatas, pelatihan merupakan salah satu indikator efektivitas diri. Menurut Mathis 2006:301 pelatihan adalah sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. a. Jenis-jenis pelatihan Pelatihan dapat dirancang untuk memenuhi sejumlah tujuan berbeda dan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Beberapa pengelompokan yang umum meliput i : 1. Pelatihan yang dibutuhkan dan rutin : dilakukan untuk memenuhi berbagai syarat hukium yang diharuskan dann berlaku sebagai pelatihan untuk semua karyawan orientasi karyawan baru Universitas Sumatera Utara 2. Pelatihan pekerjaan teknis : memungkinkan para karyawan untuk melakukan pekerjaan, tugas, dan tanggung jawab mereka dengan baik misalnya : pengetahuan tentang produk, proses dan prosedur teknik, dan hubungan pelanggan 3. Pelatihan antarpribadi dan pemecahan masalah : dimaksudkan untuk mengatasi masalah operasional dan antarpribadi serta meningkatkan hubungan dalam pekerjaan organisasional misalnya : komunikasi antarpribadi, ketrampilan-ketrampilan manajerial kepengawasan, dan pemecahan konflik 4. Pelatihan perkembangan dan inovatif : menyediakan fokus jangka panjang untuk meningkatkan kapabilitas individual dan organisasional untuk masa depan misalnya : praktik-praktik bisnis, perkembangan eksekutif dan perubahan organisasional

4. Pengalaman Keberhasilan

Keberhasilan yang sering didapatkan seseorang tentunya akan meningkatkan efektivitas diri seseorang, sebaliknya pengalaman kegagalan yang didapat akan membuat rendahnya efektivitas diri seseorang. Apabila keberhasilan yang didapat seseorang seseorang lebih banyak karena faktor-faktor di luar dirinya, biasanya tidak akan membawa pengaruh terhadap peningkatan self efficacy. Akan tetapi, jika keberhasilan tersebut didapatkan dengan melalui hambatan yang besar dan merupakan hasil perjuangannya sendiri, maka maka hal itu akan membawa pengaruh pada peningkatan efektivitas dirinya

5. Stres

Universitas Sumatera Utara Kecemasan dan stress yang terjadi dalam diri seseorang ketika melakukan tugas sering diartikan sebagai suatu kegagalan. Pada umumnya seseorang cenderung akan mengharapkan keberhasilan dalam kondisi yang tidak diwarnai oleh ketegangan dan tidak merasakan adanya keluhan atau gangguan somatic lainnya. Self efficacy biasanya ditandai oleh rendahnya tingkat stres dan kecemasan sebaliknya efektivitas diri yang rendah ditandai oleh tingkat stres dan kecemasan yang tinggi pula. Menurut Luthans dalam Imatama, 2006:18 Stres sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stres kerja timbul karena tuntutan lingkungan dan tanggapan setiap individu dalam menghadapinya dapat berbeda. Faktor-faktor yang dapat menyebakan stres kerja pada karyawan. 1. Komunikasi tidak berjalan dengan baik 2. Melakukan tugas-tugas yang tidak produktif 3. Tekanan atau desakan waktu yang diberikan 4. Umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai

D. Manfaat efektivitas diri

1. Pilihan perilaku Universitas Sumatera Utara Dengan adanya efektivitas diri yang dimiliki, individu akan menetapkan tindakan apa yang akan dia lakukan dalam menghadapi suatu tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 2. Pilihan Karir Efektivitas diri merupakan mediator yang cukup berpengaruh terhadap pemilihan karir seseorang. Bila seseorang merasa mampu melaksanakan tugas- tugas dalam karir tertentu maka biasanya akan memilih karir tersebut. 3. Kuantitas Usaha dan Keinginan Untuk Bertahan Dalam Suatu Tugas Individu yang memiliki efektivitas diri yang tinggi biasanya akan berusaha keras untuk menghadapi kesulitan dan bertahan dalam mengerjakan suatu tugas bila mereka telah mempunyai suatu ketrampilan prasyarat. Sedangkan indivdu yang mempunyai efektivitas diri yang rendah akan terganggu oleh kemampuan diri dan mudah menyerah bila mendapat kesulitan dalam melaksanakan tugas

E. Pengukuran Efektivitas Diri