PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas IX
13
Pengakuan negara lain terdiri atas dua macam, yaitu pengakuan de facto dan pengakan de jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan
menurut fakta atau kenyataan bahwa suatu bangsa telah memproklamasi- kan sebagai negara yang merdeka, misalnya negara Republik Indonesia
ada sejak proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945. Sementara itu, pengakuan de jure adalah pengakuan menurut hukum internasional,
bahwa negara lain telah mengakui kemerdekan dan kedaulatan suatu negara yang bersagkutan. Contohnya, Mesir mengakui kemerdekaan dan
kedaulatan negara RI.
Adanya pengakuan dari negara-negara lain merupakan tanda bahwa negara baru itu telah diterima sebagai anggota baru dalam pergaulan
antarnegara. Walaupun tanpa pengakuan negara lain, suatu negara tetap berdiri asalkan memenuhi ketiga unsur pokok, yaitu:
1 rakyat yang mendiami wilayah negara,
2 wilayah negara dengan batas-batas tertentu, dan
3 pemerintah yang berdaulat.
Salah satu pengakuan negara- negara di dunia terhadap Republik
Indonesia adalah Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di
Bandung, Indonesia pada tahun 1955 dan diikuti oleh 29 negara di dua
benua, yakni Benua Asia dan Afrika. Tampak dalam gambar di samping,
beberapa negara di Asia dan Afrika sedang mengadakan konferensi. Hal
ini menunjukkan bahwa negara RI telah mendapat pengakuan dari negara-
negara lain.
Dipandang dari sudut Hukum Internasional, faktor pengakuan sangat penting karena dalam hubungan antara bangsa-bangsa sebelum suatu negara
melakukan hubungan internasional, terlebih dahulu harus ada pengakuan.
Pengakuan negara lain merupakan syarat penting bagi suatu negara untuk mengadakan hubungan kerjasama dengan negara lain.
Sumber: indoindians.com
1.6 Gambar
A g r e g a t
Semangat Dasasila Bandung ternyata telah memerdekakan 8 negara, yaitu Sudan, Maroko, Ghana, Togo, Kongo, Mali, Nigeria, dan Yaman Utama.
Pembelaan Negara
14
B. Upaya Pembelaan terhadap Negara
Pembelaan negara dalam Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan dalam bentuk hak dan kewajiban seperti yang dirumuskan dalam pasal
27 ayat 3 bahwa: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”. Pasal ini merupakan pengakuan dan
jaminan atas hak dan sekaligus kewajiban membela negara. Sebagai warga negara yang baik terhadap negaranya harus bersedia untuk men-
jalankan semua kebijaksanaan pemerintah yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Membela negara merupakan
kehormatan sekaligus tanggung jawab bagi setiap warga negara.
1. Pengertian Pembelaan Negara
Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan berlanjut yang
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, upaya pembelaan negara
Petunjuk
1. Siswa dalam kelas kalian dibagi menjadi 4 kelompok.
2. Kerjakan tugas kelompok berikut ini.
3. Buatlah kesimpulan secara tertulis di buku catatan dan presentasikan di
depan kelas 4.
Setiap kelompok menyelesaikan tugas berikut. a. Kelompok 1 : Membahas peranan wilayah dalam mencapai tujuan
nasional. b. Kelompok 2 : Membahas peranan rakyat dalam mencapai tujuan
nasional. c. Kelompok 3 : Membahas peranan pemerintah yang berdaulat
dalam mencapai tujuan nasional. d. Kelompok 4 : Membahas peranan pengakuan negara lain dalam
mencapai tujuan nasional.
T u g a s K e l o m p o k
PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas IX
15
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air Indonesia dan kesadaran berbangsa, bernegara dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar
negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Sementara itu, wujud upaya pembelaan negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan, kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara, dan yuridiksi hukum nasional
serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
2. Alasan Pembelaan Negara
Berdasarkan pasal 27 ayat 3 UUD 1945, upaya pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Pembelaan negara
hakikatnya keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara yang meliputi kegiatan mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya, keutuhan
wilayah, dan keselamatan bangsa dari segala macam ancaman. Keikut- sertaan warga negara dalam pembelaan negara dapat ditempuh dengan
berbagai macam cara, antara lain sebagai berikut.
a. Setiap warga negara turut serta dalam menentukan kebijakan tentang
pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku.
b. Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap upaya pembelaan
negara sesuai dengan kemampuan dan profesinya masing-masing. Upaya pembelaan negara harus
bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya
sebagai warga negara. Kesadaran ini perlu ditumbuh kembangkan melalui
proses sikap untuk mencintai tanah air, bangsa, dan negara. Pembelaan negara
akan berhasil bila setiap warga negara memahami keunggulan dan kelebihan
negara dan bangsanya. Di samping itu, setiap warga negara hendaknya juga
memahami kemungkinan adanya segala macam ancaman terhadap keberadaan
bangsa dan negara Indonesia.
Kegiatan Pramuka dapat menumbuhkan kedisiplinan dan meningkatkan kesadaran untuk membela negara.
Sumber: pplhbali.or.id
1.7 Gambar
Pembelaan Negara
16
Adapun beberapa alasan tentang perlunya negara itu dibela adalah sebagai berikut.
a. Alasan yang berdasarkan tujuan negara
Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana tercermin dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV pada intinya bertujuan mewujudkan
kesejahteraan dan kebahagiaan warganya. Oleh karena itu, warga negara sudah selayaknya membela negaranya.
b. Alasan yang berdasarkan pada pemikiran yang rasional
Salah satu fungsi yang sangat vital adalah pertahanan negara. Artinya, pertahanan negara merupakan faktor yang sangat penting bagi
terlaksananya fungsi-fungsi yang lain. Pertahanan negara bahkan sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup negara. Itulah sebabnya
secara rasional warga negara harus membela negaranya.
c. Alasan yang berdasarkan pada faktor sosial
Bangsa Indonesia yang mem- proklamasikan kemerdekaannya
pada tanggal 17 Agustus 1945 telah bertekad bulat untuk membela,
mempertahankan, dan menegakkan kedaulatan negara berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini berarti bahwa
m e m b e l a n e g a r a m e r u p a k a n a m a n a t p a r a p e n d i r i n e g a r a
Indonesia yang harus dipenuhi. D a l a m b i d a n g a p a k a h k a l i a n
s e b a g a i s i s w a m e l a k s a n a k a n amanat para pendiri negara?
d. Alasan yang berdasarkan pertimbangan moral
“Kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”. Kutipan alinea ke-1 pembukaan UUD tersebut dapat disimpulkan bahwa mempertahankan dan membela
negara berarti juga mempertahankan hak asasi serta membela kebenaran dan keadilan.
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 harus dipertahankan oleh setiap warga negara Indonesia.
Sumber: Ensiklopedi Nasional Indonesia
1.8 Gambar