Otonomi Daerah
52
b. Proses Perumusan Kebijakan Publik Daerah
Perumusan kebijakan publik di daerah berarti prosescara yang ditem-
puh untuk membuat Peraturan Daerah atau peraturan-peraturan yang lain
yang dapat mendatangkan kebaikan kesejahteraan bersama di tingkat
daerah kabupatenkota. Dalam era otonomi daerah saat ini, setiap daerah
memiliki wewenang untuk membuat peraturannya sendiri yang dapat
mengatur masyarakat di daerah ter- sebut. Setiap daerah mempunyai
kebijakan sendiri yang berbeda
dengan daerah lainnya karena masyarakatnya pun berbeda. Peraturan yang dibuat dan diterapkan suatu kabupatenkota tentu akan berbeda
dengan peraturan yang diterapkan di kabupatenkota lainnya. Namun peraturan yang bersifat nasional berlaku sama di seluruh Indonesia,
misalnya UU tentang pemilihan umum, UU tentang pendidikan nasional, dsb. Siapakah yang merumuskan kebijakan publik di daerah? Bagaimana
prosesnya?
Pada dasarnya proses perumusanpembuatan kebijakan publik daerah sama dengan proses pembuatan undang-undang seperti yang
sudah kamu pahami pada kelas VIII semester 1. Perumusan kebijakan publik daerah dilakukan oleh Pemerintah Daerah bersama Dewan
Per wakilan Rakyat Daerah selaku wakil rakyat dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Dalam hal ini, Pemerintah Daerah
bertindak sebagai badan eksekutif daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selaku badan legislatif daerah. Sementara itu, hasilnya disebut
Peraturan Daerah. Misalnya di daerah kabupatenkota, kebijakan publik daerah tersebut dirumuskan oleh kepala daerah kabupatenkota, yaitu
bupatiwalikota bersama DPRD KabupatenKota dan hasilnya berupa Peraturan Daerah Perda KabupatenKota.
Usulan pembentukan Peraturan Daerah Perda bisa datang dari Pemerintah Daerah, bisa juga dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
walaupun selama ini usulan rancangan Peraturan Daerah Raperda lebih banyak berasal dari Pemerintah Daerah. Hak DPRD untuk mengajukan
usul rancangan peraturan daerah disebut Hak Inisiatif.
Lembaga yang berwenang membuat kebijakan publik daerah adalah kepala daerah dan DPRD.
Sumber: dpr .go.id
2.5 Gambar
PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas IX
53
Mekanisme pembuatan Peraturan Daerah secara singkat dapat digambarkan seperti berikut ini.
Peraturan Daerah KabupatenKota
Rancangan Perda DPRD KabKota
selaku wakil rakyat Pemerintah Daerah
BupatiWalikota
Dalam gambar tersebut dapat kita pahami jika usulan tersebut berasal dari Pemerintah Daerah KabupatenKota bupatiwalikota,
Rancangan Peraturan Daerah itu harus dimintakanmendapat persetujuan dari DPRD KabupatenKota. Demikian pula sebaliknya, bila
usulan tersebut datangnya dari DPRD KabupatenKota, harus mendapat persetujuan dari Pemerintah Daerah KabupatenKota bupatiwalikota.
Apabila salah satu dari kedua belah pihak ada yang tidak menyetujuinya, upaya membuat Peraturan Daerah tersebut juga gagal.
c. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Perumusan Kebijakan
Publik Daerah Partisipasi masyarakat dalam perumusanpenyusunan kebijakan
publik dimaksudkan agar menghasilkan produk kebijakan peraturan daerah maupun kebijakan yang lain, yang dapat diterima oleh
masyarakat, karena kebijakan tersebut benar-benar dapat menampung berbagai aspirasi dari semua lapisan dan komponen masyarakat sekaligus
membawa kebaikan kebahagiaan dan kesejahteraan bersama.
Sebagai warga negara dan anggota masyarakat, kita tidak boleh bersikap acuh tak acuh tidak peduli terhadap setiap kebijakan publik
yang ada. Mengapa begitu? Sebab setiap kebijakan publik tentu akan mengikat dan mempengaruhi kepentingan hidup rakyat. Pengaruh
kebijakan publik itu ada yang positif dan ada pula yang negatif, baik yang langsung mengenai diri kita maupun yang dirasakan dan dialami oleh
orang lain atau kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, kalian harus tanggap dan peduli terhadap setiap kebijakan publik di daerah.