Tujuan Politik Luar Negeri Republik Indonesia

PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas IX 101 7 Memanfaatkan setiap peluang positif bagi kepentingan nasional. 8 Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan pembangunan nasional melalui kerja sama internasional dalam rangka stabilitas, kerja sama, dan pembangunan kawasan. 9 Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC, dan WTO. 10 Melakukan perjanjian dan kerja sama internasional yang menyangkut kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak, dengan persetujuan lembaga-lembaga perwakilan rakyat. 11 Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negara-negara sahabat serta memperlancar prosedur diplomatik dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagi penyelesaian perkara pidana. 12 Meningkatkan kerja sama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dan kerja sama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas, pembangunan, dan kesejahteraan. Politik luar negeri bebas aktif memuat sifat-sifat pokok sebagai berikut. a. Kebebasan menentukan sikap dalam masalah-masalah internasional. b. Keaktifan dalam mewujudkan perdamaian dunia dan menjalankan politik damai. c. Menentang segala bentuk kolonialisme dan imperialisme. d. Tidak mencampuri urusan dalam neneri negara lain dan menghormati kedaulatan negara lain. e. Tidak memihak pada satu blok militerideologi manapun. f. Kerja sama internasional di segala bidang dan saling menguntungkan. g. Hidup bertetangga dengan baik. A g r e g a t

e. Pelaksanaan Politik Luar Negeri dalam Hubungan Internasional

1 Pokok-Pokok Politik Luar Negeri Indonesia Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif merupakan hasil perkembangan sejarah ketatanegaraan Indonesia selama ini. Pada tanggal 2 September 1948, Pemerintah Indonesia dengan tegas menyatakan pendiriannya tentang politik luar negeri Republik Indonesia itu. Pendirian tentang politik luar negeri itu disampaikan kepada Badan Dampak Globalisasi dalam Kehidupan 102 Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat, yaitu “...tetapi mestikah kita bangsa Indonesia, yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus memilih antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian lain yang harus kita ambil dalam mengejar cita-cita kita?” Pendirian pemerintah pada waktu itu adalah bahwa kita jangan menjadi objek dalam pertarungan politik internasional, tetapi kita harus menjadi subjek yang berhak menentukan sifat sendiri dalam memper- juangkan tujuan kita sendiri, yaitu Indonesia merdeka seluruhnya. Perjuangan itu dilaksanakan atas dasar semboyan percaya akan diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan kita sendiri. Akan tetapi, bukan berarti kita akan mengambil keuntungan dari pergolakan politik internasional. Keterangan tersebut di atas menjadi dasar politik luar negeri Indonesia pada waktu itu. Sebagai bangsa yang merdeka, kita bebas menentukan tujuan dan bersama-sama bangsa lain berusaha menegak- kan perdamaian internasional. Bangsa Indonesia bersahabat dengan sesama bangsa di dunia atas dasar hormat-menghormati. Politik luar negeri Indonesia adalah demi kepentingan nasional. 2 Pelaksanaan Politik Luar Negeri yang Bebas Aktif Menurut UU No. 37 Tahun 1999, Politik Luar Negeri dilaksanakan melalui diplomasi yang kreatif, aktif, dan antisipatif, tidak sekadar rutin dan reaktif. Teguh dalam prinsip dan pendirian, serta rasional dan luwes dalam pendekatan. Bagaimanakah pelaksanaan politik luar negeri Indonesia dalam hubungan internasional di era global? Ingatlah kembali konsep-konsep globalisasi yang sudah kalian pahami dan perhatikan sajian berikut. Sarana yang digunakan untuk melaksanakan politik luar negeri adalah diplomasi serta perundingan dan perjanjian. Diplomasi merupakan sarana utama dalam melaksanakan politik luar negeri. Dalam praktik hubungan internasional diperlukan taktik dan prosedur tertentu untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa. Kepentingan nasional yang merupakan penjabaran dari tujuan nasional dapat diperkenalkan kepada bangsa-bangsa lain dengan menggunakan diplomasi. Dalam arti luas, diplomasi mencakup seluruh kegiatan politik luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan negara lain. Kegagalan dalam melaksanakan diplomasi dapat mengakibatkan timbulnya konflik. Jika konflik tidak diwaspadai akan menimbulkan peperangan. Hal ini akan berakibat membahayakan perdamaian dan