Otonomi Daerah
60
tanggung jawabnya. Jika masyarakat tidak peduli terhadap berbagai persoalan tersebut, tentunya persoalan masyarakat tidak akan
terpecahkan. Oleh karena itu, kamu sebagai bagian dari masyarakat harus peduli dan berperan serta untuk terlibat aktif dalam pembangunan
masyarakat.
Nah, sekarang coba kamu renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut. Apakah kamu memahami persoalan yang saat ini sedang dihadapi oleh
masyarakat tempat tinggalmu? Apa peran serta yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi persoalan tersebut?
Seperti yang telah kamu pahami pada materi sebelumnya, Indonesia adalah negara hukum. Oleh karena itu, segala tindakan pemerintah dan
warga negara harus selalu berdasar atas hukum. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk menaati segala peraturan yang berlaku. Dalam
pelaksanaan otonomi daerah, setiap warga masyarakat harus mematuhi Peraturan Daerah yang berlaku. Warga masyarakat harus berpartisipasi
dalam pembuatan, pelaksanaan, maupun pengawasan peraturan Daerah. Bagaimana wujud partisipasi warga masyarakat dalam
pelaksanaan dan pengawasan Perda?
Wujud sikap dan partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan peraturan daerah dapat dilakukan melalui kegiatan berikut ini.
1 Menjagamelestarikan lingkungan hidup, seperti tidak membakar hutan,
tidak merusak terumbu karang, tidak membuang sampah di sembarang tempat, tidak mencari ikan dengan bom atau racun yang dapat
mematikan semua makhluk hidup.
2 Membayar pajak yang menjadi kewajibannya dengan tepat waktu,
seperti Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Kendaraan Bermotor, dan Retribusi parkir, peron, pedagang pasar dan kaki lima.
3 Menjaga keamanan dan ketertiban, misalnya tidak membuat gaduh di
lingkungannya, aktif melaksanakan pengamanan swakarsa di lingkungannya dengan menggiatkan siskamling, berlaku sopan di rumah,
di sekolah maupun di jalan raya, dan tidak merusak fasilitas umum yang telah dibangun.
4 Taat dan patuh terhadap hukum peraturan perundang-undangan yang
berlaku, misalnya dengan tidak melakukan tindak pidana kriminal, tidak main hakim sendiri terhadap pelaku tindak kriminal yang tertangkap
basah, tidak mengonsumsi berbagai jenis obat terlarang ganja, pil koplo, sabu-sabu, dll, dan menegakkan kebenaran dan keadilan.
PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas IX
61
Dengan adanya partisipasi nyata dari setiap anggota masyarakat terhadap kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah bersama wakil
rakyat DPRD, hal itu akan mempercepat tercapainya tujuan bersama.
b. Langkah-Langkah Aktif dalam Memecahkan Masalah-Masalah
yang Berkenaan dengan Pelaksanaan Otonomi Daerah Dalam pelaksanaan Otonomi Daerah berdasarkan UU No. 32 tahun
2004, ternyata masih banyak hal yang perlu ditinjau kembali. Mengapa harus terjadi peninjauan ulang? Karena otonomi daerah dalam
kenyataannya justru menyimpan kekuatan disintegrasi bangsa perpecahan yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan otonomi daerah yang seluas-luasnya kadang dapat menciptakan “arogansi“ Pemerintah Daerah dalam menggunakan hak otonomnya. Hal
Diskusikan dengan teman-teman kelompok kalian tentang posisi diri dan partisipasi siswa dalam pelaksanaan otonomi daerah
Isilah tabel 2.2 di bawah ini dengan benar Tabel 2.2
Wujud Sikap dan Partisipasi Siswa dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah
1 Lingkungan hidup
penanganan sampah 2
Pendidikan dana bea siswa
3 Retribusi tempat rekreasi
dan olah raga 4
Koperasi sekolah 5
Penggunaan helm dan sabuk pengaman
6 Pembinaan anak-anak
terlantar dan yatim piatu
No Aspek Pelaksanaan
Otonomi Daerah Wujud Sikap
Bentuk Partisipasi
T u g a s K e l o m p o k
Otonomi Daerah
62
tersebut dapat terjadi karena sempitnya pemahaman terhadap hakikat otonomi sehingga mereka berlomba untuk maju, tetapi melupakan
persatuan dan kesatuan bangsa. Tentu hal ini tidak kita harapkan dan sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Bagaimana langkah–langkah aktif dalam mengatasi hal tersebut agar tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia tercapai namun tetap sebagai
bangsa Indonesia yang demokratis dan bersatu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia? Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa
hal yang harus kita lakukan, yaitu:
1 memahami hakikat otonomi daerah,
2 tetap menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi,
kepentingan golongan maupun kepentingan daerah, 3
mendukung setiap upaya penegakan supremasi hukum nasional, 4
penerapan prinsip-prinsip demokrasi Pancasila, partisipasi masyarakat, pemerataan, dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Coba renungkan pengalaman dan tindakan yang telah kamu alami dan kamu lakukan. Apakah kamu sudah mengetahui sebelumnya?
Sudahkah kalian berpartisipasi dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik? Sudahkah kalian melaksanakan langkah–langkah aktif
dalam memecahkan masalah-masalah berkenaan pelaksanaan otonomi daerah? Kalau belum, kalian dapat mencoba memulainya sesuai dengan
kemampuan masing-masing.
R a n g k u m a n
1. Negara Kesatuan Republik Indonesia menerapkan prinsip-prinsip
desentralisasi. Dengan desentralisasi, kekuasaan negara terbagi menjadi “pemerintah pusat “ dan “ pemerintah daerah otonom”. Daerah otonom
memiliki hak otonom.
2. Otonomi daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Otonomi daerah pada hakikatnya memiliki tiga nilai dasar, yaitu kebebasan, partisipasi, serta efektivitas dan efisiensi
kebijakan.