65
18. Kegawatdaruratan dalam operasi bedah sesar adalah kondisi yang mengancam nyawa pasien yang terjadi setelah dilakukan anestesia spinal.
19. Waktu nol 0 adalah titik awal dimulai perhitungan waktu, yaitu pada saat obat habis disuntikkan ke dalam ruang subarakhnoid.
20. Lama pembedahan adalah waktu dalam menit yang dihitung mulai dari operator mengiris kulit hingga selesai menjahit menutup kulit.
21. Aldrett Score adalah kriteria untuk menilai keadaan umum pasien selama perawatan di ruang observasi sehingga pasien dapat dipindahkan ke ruang
rawat biasa setelah dilakukan tindakan anestesi.
3.9 Rencana Manajemen Dan Analisa Data
a. Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian data tersebut diperiksa kembali tentang kelengkapannya sebelum ditabulasi dan diolah.
Lalu data tersebut diberikan pengkodean untuk memudahkan dalam mentabulasi. Data yang terkumpul dianalisa dengan program komputer
Staristical Package for Social Science SPSS . b. Data numerik ditampilkan dalam nilai rata-rata ± SD standard deviasi
sedangkan data kategorik ditampilkan dalam jumlah presentase. c. Pengujian kenormalan data numerik dilakukan dengan Uji Saphiro-Wilk.
d. Hipotesa penelitian diuji dengan menggunakan uji T-independent pada data yang berdistribusi normal, sedangkan jika data berdistribusi tidak
normal menggunakan uji Mann Whitney. e. Untuk penilaian data kategorik digunakan uji Chi-Square
f. Untuk penilaian VAS pre-operasi dan post-operasi menggunakan uji Kolmogorov-Smirnoov dan Uji Exact Fisher.
g. Interval kepercayaan dengan nilai p 0,05 dianggap bermakna secara
signifikan.
3.10 Masalah Etika
a. Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Universitas Sumatera Utara
66
Utara. b. Pasien sebelumnya diberi penjelasan tentang tujuan, manfaat, serta
risiko dan hal yang terkait dengan penelitian. Kemudian diminta untuk mengisi formulir kesediaan menjadi subjek penelitian informed
consent. c. Tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tindakan yang
sudah lazim dikerjakan terhadap pasien sebelum anestesi dan proses penelitian dimulai, telah dipersiapkan alat-alat kegawatdaruratan
oronasopharyngeal airway, ambu bag, sumber oksigen, laringoskop, endotracheal tube ukuran pasien dan bayi, suction set, monitor pulse
oxymetry, tekanan darah, EKG, laju jantung, obat emergensi efedrin, adrenalin, sulfas atropine, lidokain, aminofilin,deksametason.
d. Bila terjadi kegawatdaruratan jalan nafas, jantung, paru dan otak selama anestesi dan proses penelitian berlangsung, maka langsung
dilakukan antisipasi dan penanganan sesuai dengan teknik, alat dan obat standar seperti yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
67
3.11 ALUR PENELITIAN